Tekanan ban motor yang perlu diperhatikan agar kenyamanan dan keamanan berkendara terjaga. Pahami ukuran tekanan angin yang ideal!
Ban adalah salah satu komponen penting pada sepeda motor. Tanpanya, kendaraan yang kamu tunggangi tidak akan bisa melaju. Maka dari itu, kondisi ban harus selalu diperhatikan terutama ketika hendak berpergian jarak jauh.
Kondisi ban motor yang prima sangat memengaruhi performa, kenyamanan dan keamanan. Tekanan angin ban yang terlalu tinggi akan membuat permukaan yang di bagian tengah cepat aus dan tidak merata, serta rawan bocor pada siang hari.
Sedangkan ban yang kempes atau tekanan angin rendah akan membuat motor mengeluarkan tenaga ekstra. Sehingga berdampak pada pembakaran motor, bensin pun boros.
Baca Juga: Ukuran Ban Motor: Ini Cara Mudah Membaca Arti Kodenya
Ukuran Tekanan Angin Ban Motor yang Ideal
Untuk memahami berapa ukuran tekanan angin ban motor yang ideal dan menyadari betapa pentingnya hal ini sangat berkendara, simak beberapa tips berikut ini:
1. Periksa Tekanan Angin Ban Motor secara Berkala
Periksa tekanan angin ban motor secara berkala setidaknya 2 kali dalam seminggu di pagi hari.
Terlebih, jika kamu sering melewati jalan terjal berbatu dan sering melakukan perjalanan jauh.
2. Cara Menggunakan Alat Ukur
Untuk penghitungan yang lebih akurat, sebaiknya pilih alat pemeriksa tekanan angin ban motor yang baik. Sebab jangan sampai kesalahan indikator membuat pengendara keliru dalam melakukan penanganan.
Sangat mudah untuk mengukur tekanan angin ban. Kamu cukup menggunakan alat ukur tire pressure.
Pertama-tama buka dahulu pentil dan tekan pentil ban motor menggunakan ujung katup tekanan ban. Setelah itu, jarum penunjuk pada alat secara otomatis akan menunjukkan tekanan angin pada ban motor.
3. Tekanan yang Direkomendasikan
Ada dua jenis ban yang terpasang di motor, yakni ban depan dan belakang yang keduanya memiliki ukuran tekanan angin yang berbeda. Umumnya, ukuran tekanan angin ban belakang lebih besar karena sebagai penggerak dan bagian bertumpu.
Sementara itu, ban depan berfungsi sebagai kendali sehingga tidak perlu ukuran ban dan tekanan angin yang besar agar lebih mudah dikendalikan.
Baca Juga: Motor Matic Terbaik: Pilihan Andal di 110cc hingga 250cc
Tekanan angin ban yang direkomendasikan untuk motor bagian depan berkisar 28-30 pound-force per square inch (psi). Sedangkan untuk tekanan angin ban bagian belakang, ketika berkendara sendirian maka tekanan angin ban berkisar 31 psi.
Namun, jika berboncengan maka lebih disarankan untuk menambah tekanan angin menjadi 33 psi. Hal ini bertujuan agar permukaan ban tidak terlalu menempel pada permukaan aspal yang dapat menyebabkan tarikan semakin berat.
Di sisi lain, tekanan angin ban motor bebek berbeda lantaran beratnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan matic. Tekanan angin yang direkomendasikan untuk ban depan adalah 29-30 psi, sedangkan untuk ban belakang berkisar 31-33 psi.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa lihat di buku pedoman dan juga di sticker informasi yang biasanya ada ditempel di dekat setir pengemudi.
4. Periksa Ban Saat Keadaan Dingin
Mengapa dilakukan saat ban dalam keadaan dingin atau sebelum digunakan?
Karena tekanan angin ban motor akan meningkat dalam keadaan panas. Sehingga ban tidak bisa membaca tekanan angin dengan benar saat masih panas.
5. Perhatikan Kondisi Khusus
Namun, ada beberapa kondisi khusus yang menganjurkan untuk memberi tekanan tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Kondisi tersebut seperti saat melintasi medan off road, tekanan yang dianjurkan adalah tekanan angin yang rendah karena ban akan menempel dengan permukaan tanah.
Baca Juga: Motor Klasik Terbaik: Tunggangan Retro di Masa Modern
Itu dia, Toppers, penjelasan mengenai tekanan angin ban motor yang sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara. Meski terlihat sepele, jangan abai untuk periksa kondisi ban motor secara berkala.
Jangan lupa cek Tokopedia untuk segala kebutuhan perawatan kendaraan dengan penawaran harga terbaik!

Penulis: Amir Faruqi Aziz