Di periode sekolah dan bekerja di rumah saat ini, mungkin kamu juga bisa mulai mengajak anak mengerjakan aneka pekerjaan domestik.
Ketika kamu meminta si kecil membantu pekerjaan rumah tangga, sesungguhnya kamu bukan saja meminta bantuan agar tugas kamu berkurang, namun kamu sedang mengajarkannya untuk bertanggung jawab. Hal ini bisa dilakukan sedari dini, meskipun mungkin si kecil tidak melakukannya dengan sempurna, Namun membentuk kebiasaan sedari dini lebih baik dibanding kamu baru menyuruh anak ketika ia sudah usia sekolah.
Ketika si kecil masih balita, ia akan mengamati kamu dan rasa ingin tahunya sangat tinggi. Secara alami ia ingin melakukan segala hal yang kamu lakukan, sehingga ia akan senang membantu kamu. Sedangkan ketika usia sekolah, ia akan lebih sulit dimintai bantuan karena antusiasmenya sudah memudar. Sehingga sangat penting kamu membentuk kebiasaan, rutinitas, dan rasa tanggung jawab sedari kecil.
Mengapa Anak Harus Diberi Tugas Domestik?
Berikut adalah 8 alasan mengapa orang tua sebaiknya mengajarkan dan memberi tugas untuk melakukan pekerjaan rumah tangga pada anak: Agar Mandiri. kamu akan mengajarkan anak untuk menyadari tidak semua hal dikerjakan orang lain untuk mereka sehingga mereka harus tahu cara melakukan berbagai secara mandiri.Tidak malas.
Mereka akan melihat bekerja keras adalah hal yang baik, sedangkan ketika kita bermalas-malasan dampaknya akan buruk. Misalnya, rumah yang kotor sehingga menimbulkan penyakit, tidak memiliki makanan, atau lingkungan tempat tinggal yang nyaman.
Melatih kerjasama Memberi tugas rumah akan menunjukkan pada anak bahwa, dibutuhkan kerja sama semua orang agar rumah menjadi tempat yang nyaman, bersih dan rapi.Saling menghargai. Melihat beratnya tugas rumah jika dilakukan sendiri, hal ini mengajarkan anak untuk mengerti dan menghargai apa yang selama ini aku kan sebagai orang tua.Membiasakan anak hidup bersih dan higienis.
Saat mengajarkan tugas rumah, kamu dapat bercerita bagaimana ia bisa membantu mengusir kuman dari lantai dengan menyapunya, sehingga ia selalu bersemangat untuk hidup bersih.Belajar sabar. Selain mengajarkan anak hidup rapi dan teratur, melakukan tugas rumah juga ternyata membantu anak untuk lebih sabar.Kesetaraan gender.
Ajarkan anak laki-laki bahwa pekerjaan rumah bukan sepenuhnya tanggung jawab perempuan, sehingga ketika ia dewasa, ia akan menjadi sosok pria yang mandiri dan menghargai peran pasangannya.Berkontribusi. Membantu pekerjaan rumah tangga memberikan sensasi pencapaian dan kontribusi yang memuaskan bagi semua orang, termasuk anak-anak.
Kiat Mengajarkan Anak Melakukan Pekerjaan Rumah
1. Lakukan bersama-sama
Melakukan pekerjaan rumah tangga juga bisa menjadi cara untuk menghabiskan waktu bersama-sama dan menjalin bonding dengan anak. kamu bisa meminta bantuan anak ketika menyiapkan makan, dan membereskan setelahnya. Acara bersih-bersih bisa lebih menyenangkan dengan menyetel musik dan bernyanyi, hingga menari bersama.
2. Jurus “kamu sudah besar”
Kebanyakan anak usia awal sekolah (7-10 tahun) ingin dianggap sudah besar. Oleh karena itu kamu bisa mengeluarkan jurus tersebut untuk membujuknya melakukan sesuatu, misalnya “Kamu sudah besar, sudah tinggi, sudah kuat, dan bisa hati-hati. Kamu sudah bisa menjangkau rak piring, jadi boleh tolong bantu cuci piring sesudah makan?”
3. Berikan motivasi
Alih-alih menyuruh, anak akan lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu ketika kamu memintanya dengan halus. Misalnya “Sore-sore begini biasanya si Belang lapar. Kasih makan, yuk!”. Berikan juga ia kepercayaan diri, jika ia bisa mengerjakan segala hal dengan baik.
4. Ciptakan sistem hadiah
kamu bisa membujuk anak dengan hadiah, seperti pergi ke taman bermain di akhir pekan, atau menonton bioskop. Namun hindari memberi uang setiap kali kamu memintanya melakukan sesuatu, karena ini bisa menjadi kebiasaan buruk.
5. Pilih sesuai usia
Perhatikan kemampuan dan usia anak kamu. Balita dan anak yang masih kecil tentu tidak dapat diberi tugas menyetrika atau mencuci piring karena khawatir terkena panas atau memecahkan piring. Sedangkan anak yang lebih besar mungkin sudah bisa diberi tugas mengajak jalan hewan peliharaan atau membuang sampah ke luar rumah.
6. Mulai dari hal kecil
Pertama-tama, ajak si kecil untuk memperhatikan kamu terlebih dahulu. Baru kemudian kamu bisa melibatkannya untuk melakukan hal mudah, membuang sampah ke tempatnya, membereskan mainan atau melap air yang tumpah di meja.
BACA JUGA: BAYI MENANGIS TERUS TANPA DEMAM, ADA 5 KEMUNGKINAN PENYEBABNYA
Itu dia, Toppers beberapa hal yang dapat kamu lakukan agar si kecil bisa belajar bertanggung jawab dari tugas rumah tangga yang diberikan. Lakukan secara rutin dan konsisten untuk membentuk kebiasaan baik yang bisa berguna untuk dirinya kelak.