Ajarkan pada anak bagaimana cara melakukan buang air sendiri pada tempatnya dengan tahapan dan cara toilet training berikut ini.
Toilet Training atau yang juga dikenal sebagai potty training merupakan pelatihan untuk anak agar dapat buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) sendiri pada tempatnya.
Umumnya toilet training dilakukan pada anak usia 1-3 tahun, namun tidak ada acuan kapan waktu yang tepat untuk melakukan toilet training pada anak, karena pelatihan ini hanya dapat dilakukan ketika anak memang benar-benar sudah siap.
Proses penerapan toilet training sendiri dapat berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Untuk itu, dalam hal ini dibutuhkan proses dan kesabaran dari orang tua dan pengasuh yang mengajarkan toilet training pada anak.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Kapan Mulai Toilet Training?
Sebelum mengajarkan toilet training, kamu perlu memastikan bahwa si kecil memang sudah siap untuk melakukan latihan buang air di tempatnya.
Sebagian besar anak akan menunjukkan tanda-tanda kesiapannya di usia 22-24 bulan. Seperti merengek untuk mengganti popok karena rasa tidak nyaman dari popok yang basah atau mengungkapkan keinginan mereka untuk BAB atau BAK.
Apabila si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka kamu bisa mulai mengajarkan toilet training secara perlahan.
Baca Juga: Cara Menggosok Gigi yang Benar untuk Anak SD & Gambar Ilustrasinya
Pastikan Orang Tua Siap Melakukannya
Selain kesiapan anak, dibutuhkan juga kesiapan orang tua. Ada kalanya orang tua tidak memiliki waktu karena kesibukan pada pekerjaan, atau bahkan memiliki kendala lainnya, seperti sedang sakit atau hamil.
Sebelum melakukan pelatihan pada anak, pastikan kamu memiliki waktu yang cukup luang untuk mengajarkan potty training, sehingga pelatihan dapat dilakukan secara konsisten.
Jika pelatihan tidak dilakukan secara konsisten, maka hasil dari pelatihan juga tidak akan maksimal. Bisa jadi anak tidak benar-benar mengerti tentang bagaimana cara BAB dan BAK sendiri pada tempatnya.
Cara Toilet Training
- Perkenalkan Potty Dengan Cara yang Alami
Setelah memastikan kesiapan orang tua dan anak, kamu dapat melanjutkannya dengan cara memperkenalkan potty dengan cara yang alami, seperti memberitahukan pada anak apa saja tanda-tanda yang akan dialami ketika si kecil ingin BAB dan BAK.
Kamu juga bisa memperkenalkan potty melalui buku yang menceritakan tentang potty, seperti potty book.
Selain itu, kamu juga bisa memperkenalkan potty melalui lagu atau video dengan karakter-karakter anak yang menjelaskan tentang potty training.
Biasanya anak-anak akan lebih mudah memahami ketika mendapatkan gambaran visual dari apa yang diajarkan.
2. Pilih Potty Seat yang Tepat
Setelah memperkenal potty kepada anak, sekarang adalah waktunya untuk memilih potty seat atau pispot yang tepat.
Ada berbagai jenis potty seat yang dapat kamu pilih, mulai dari standalone potty seat hingga potty seat yang diletakkan di atas toilet.
Kamu juga bisa mengajak buah hati untuk pergi memilih sendiri potty seat yang mereka inginkan. Dengan begitu, anak akan lebih bersemangat untuk melakukan toilet training mereka.
3. Tunjukkan Tempat Buang Air
Saat sedang mengajarkan toilet training pada si kecil, kamu perlu menunjukkan tempat yang perlu mereka tuju ketika mereka ingin melakukan buang air. Pastikan juga kamu telah meletakkan potty seat pada toilet yang telah kamu tunjukkan.
Dengan begitu anak akan tahu di mana tempat mereka harus buang air ketika mereka ingin melakukan BAB atau BAK.
4. Pastikan Potty Seat Dapat Diakses dengan Mudah
Ada kalanya anak pergi BAB dan BAK sendiri tanpa pengawasanmu. Untuk itu, kamu perlu memastikan potty seat dapat diakses dengan mudah oleh si kecil.
Pastikan ruangan kamar mandi atau toilet tempat kamu meletakkan potty seat terbuka dan tidak terkunci, sehingga anak akan dengan mudah pergi ke toilet ketika mereka ingin BAB atau BAK.
Selain itu kamu juga perlu memastikan bahwa penerangan di toilet cukup terang, terutama pada malam hari.
Ini bertujuan agar tidak takut untuk pergi ke toilet sendiri dan dapat melakukan buang air dengan nyaman.
5. Gunakan Celana yang Mudah Dilepas
Ketika sedang mengajarkan toilet training, pastikan anak menggunakan celana yang mudah dilepas. Jangan memilih celana yang terlalu ketat dan sulit untuk dilepas.
Celana yang mudah dilepas akan membantu proses toilet training menjadi lebih mudah. Anak juga akan lebih merasa nyaman untuk melepaskan celananya sendiri ketika sedang ingin BAB atau BAK.
Baca Juga: Nama Bayi Laki-Laki Islami dan Modern, Keren & Tidak Pasaran
6. Ajari Anak Proses Sebelum, Saat, dan Sesudah Buang Air
Kamu juga perlu mengajarkan pada anak proses sebelum, saat, dan sesudah buang air. Apa saja yang perlu mereka lakukan, dan bagaimana cara untuk melakukannya.
Ajarkan pada anak bagaimana cara pergi ke toilet, membuka celana, duduk di potty seat atau toilet, membasuh alat kelamin dari depan ke belakang, menyiram kloset, menggunakan celana kembali, dan mencuci tangan setelah buang air.
Hal ini sangat penting untuk diajarkan pada anak agar mereka tetap dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungan di sekitar toilet.
7. Biarkan Anak Membiasakan Diri
Apabila mereka belum terbiasa dengan pispot yang telah kamu beli, ada baiknya kamu membiarkan mereka duduk di pispot dengan pakaian lengkap sampai mereka benar-benar merasa nyaman untuk duduk di atas pispot.
Setelah si kecil sudah merasa nyaman dengan pispot, kamu dapat menemani mereka untuk buang air secara berkala dan konsisten.
Kamu juga dapat membuat jadwal tertentu agar mereka dapat buang air secara teratur.
Misalnya seperti mengajak si kecil buang air setiap dua jam sekali, setelah mereka bangun, sebelum tidur siang dan tidur malam, atau bahkan sebelum pergi meninggalkan rumah.
8. Berikan Pujian
Berikan pujian pada anak ketika mereka berhasil buang air di pispot dan tidak buang air di celana.
Namun, apabila mereka belum berhasil melakukan buang air sendiri, kamu tidak boleh memarahi atau menghukumnya.
Kamu perlu memberikan aura positif pada anak selama mengajarkan toilet training. Dengan begitu toilet training juga akan terasa menyenangkan untuk si kecil.
Baca Juga: 20 Nama Bayi Perempuan Kristen dan Artinya
Itu dia Toppers tahapan dan cara mengajarkan toilet training pada anak. Pastikan untuk melakukannya dengan kesabaran dan konsisten agar anak terbiasa untuk pergi buang air sendiri pada tempatnya.
Nah, untuk kamu yang ingin beli potty seat, perawatan anak, serta perlengkapan ibu dan bayi lainnya, sekarang kamu bisa beli semuanya dengan mudah dan hemat secara online di Tokopedia. Yuk, cek sekarang juga.
Penulis: Nyimas Pamela Anisa Dewi