Pandemi COVID-19 menjadi sebuah tantangan yang cukup berat bagi banyak orang, salah satunya adalah UMKM. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah mengharuskan para UMKM memutar otak untuk tetap dapat beroperasi. Banyak dari mereka yang akhirnya harus menutup toko offline yang dimiliki dan pindah ke platform online.
Melihat keadaan yang terjadi, Tim Teknologi Tokopedia tidak tinggal diam. Bahu membahu, mereka menghadirkan berbagai inovasi yang dapat digunakan oleh para penjual di Tokopedia untuk dapat berkembang dengan baik di tengah pandemi melalui platform Tokopedia.
Inovasi inilah yang coba diangkat oleh Tokopedia melalui START Summit Extension: Empowering Indonesia through Technology, sebuah konferensi teknologi virtual pertama oleh Tokopedia. Pada Selasa, 16 Juni 2020 kemarin, START Summit Extension menghadirkan para ahli teknologi Tokopedia untuk berbicara mengenai dua topik utama, yakni ‘The Essentials of Making an App’ dan ‘How Open API Can Help Empower Sellers’.
Acara ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para pegiat teknologi, terlihat lebih dari 1.500 penonton menyaksikan secara langsung melalui Tokopedia Play dan Youtube Live.
The Essentials of Making an App

Sesi pertama dibuka dengan pemaparan oleh Rico Harisin, Head of Engineering-Android dan Nathania Sutedja, Android Engineering Manager. Rico dan Nathania menjelaskan pentingnya peran developer untuk mewujudkan perencanaan yang baik dalam membuat aplikasi.
“Ada quote menarik yakni If you fail to plan, then you’re planning to fail. Maksudnya adalah ketika kita tidak punya rencana sama sekali, kita sebenarnya menjerumuskan diri kita sendiri ke dalam jurang. Tujuan dari planning adalah mempersempit lingkup pekerjaan kita, dan menentukan tujuan yang kita inginkan,” jelas Rico.
Mereka kemudian menjelaskan bagaimana developer bisa membagi tahapan pengembangan aplikasi menjadi enam yakni 1) Planning and Requirement Gathering. 2) Analysis, 3) Design, 4) Implementation, 5) Testing and Integration, 6) Maintenance.
Nathania menjelaskan cukup detail terkait tahapan testing. Menurutnya, tahapan ini sangat penting untuk menentukan kualitas dan performa aplikasi kita kedepannya. “Secara umum, ada tiga cara untuk melakukan testing, yakni Local Unit Testing, Instrument Test (Functional & UI), serta Manual Test. Saat ini, banyak developer yang menggunakan Manual Test, padahal sebenarnya kita bisa mempercepat waktu pengerjaan dengan menggunakan Automation Test yakni Local Unit Testing atau Instrument Test,” kata Nathania.
Pada akhir sesi, Rico dan Nathania juga sempat menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta yang menonton secara langsung, khususnya terkait tantangan atau permasalahan yang sering mereka temui sebagai seorang developer.
How Open API Can Help Empower Sellers

Sesi kedua dibawakan oleh Gian Giovanni, Head of Engineering Tokopedia, Essa Jiwa Permana, Official Store Engineering Manager, dan Paulus Junianto, Open API Lead Software Engineer.
Mereka menjelaskan peran Open API dalam membantu penjual, khususnya penjual besar, untuk memasukkan sistem atau database yang telah dimiliki sebelumnya, baik dalam hal inventory dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar para penjual dapat mengelola toko mereka di Tokopedia dengan lebih mudah.
“Tokopedia memiliki lebih dari 8 juta penjual. Sebagian di antaranya ada yang sudah memiliki toko offline atau gudang dimana-dimana dengan sistem kerja yang sudah proper dan well-defined. Sehingga menjadi sebuah tantangan bagi mereka untuk masuk ke Tokopedia dan berjualan secara online, karena itu berarti mereka harus merawat 2 sistem sekaligus. Oleh karena itu, kita punya ide agar dua sistem ini bisa diintegrasikan dengan mudah melalui Open API,” jelas Gian.
Open API Tokopedia adalah platform integrasi terbuka, yang menyediakan fungsi API untuk membantu penjual mengelola toko mereka dengan lebih mudah dengan mengintegrasikan enabler pihak ketiga atau sistem mereka ke dalam platform Tokopedia.
Open API sendiri sebenarnya sudah dikembangkan oleh Tokopedia selama 3 tahun terakhir. Namun, melihat fitur-fitur yang dimiliki seperti stock update dan inventory, Tokopedia kemudian membuka Open API ini untuk kategori Power Merchant, sehingga bisa digunakan oleh lebih banyak penjual.
Selanjutnya, Essa dan Paulus melanjutkan penjelasan Gian dengan memaparkan berbagai solusi yang bisa ditawarkan oleh Open API kepada para penjual di Tokopedia. Solusi ini antara lain mengautomasi tugas penjual, khususnya dalam hal menghubungkan pesanan dari Tokopedia dengan sistem yang sudah mereka miliki sebelumnya. Dengan begitu, penjual dapat menciptakan enabler system yang memungkinkan mereka untuk mengelola beberapa toko sekaligus yang dimiliki di Tokopedia.

—-
START Summit Extension pada bulan Juni ini merupakan kelanjutan dari konferensi teknologi pertama Tokopedia yakni START Summit, yang dihadiri oleh lebih dari 2.000 pegiat teknologi dan ditonton oleh lebih dari 76 ribu orang pada Februari 2020.
Sebelumnya pada 23 April 2020 lalu, START Summit Extension telah menyelenggarakan acara serupa dengan tema ‘She Codes with Purpose’ untuk menyambut perayaan Hari Kartini, dimana para pegiat teknologi berkesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan langsung dari para ahli teknologi perempuan Tokopedia yang inovatif dan menginspirasi.
Kedepannya, Tokopedia akan terus menyelenggarakan START Summit Extension setiap bulannya untuk membuka kesempatan belajar dan diskusi bersama oleh para pegiat teknologi di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi dari Tokopedia Academy sebagai payung besar seluruh acara bertema teknologi dari Tokopedia yakni untuk membina para pegiat teknologi Indonesia untuk menjadi ahli teknologi masa depan.
—–
Media Partner START Summit Extension (Edisi Juni 2020)
DailySocial, InfoKomputer, Nextren.com
Medcom.id, Uzone.id, Katadata
Tek.id, IDN Times, Gizmologi.id, Technologue