Perdengarkan cerita dongeng anak yang dibacakan oleh para sahabat spesial seperti Dion Wiyoko, Raisa Andriana, Marchella FP, Ringgo Agus Rahman, dan lainnya.
Semua pernah menjadi anak-anak, dan mungkin Anda salah satu anak-anak yang tumbuh dengan dongeng sebelum tidur yang dilantunkan oleh kakek-nenek, ayah-ibu, ataupun pengasuh Anda di masa kecil. Masih ingatkah Anda indahnya masa-masa itu? Saat Anda berbaring di samping kakek, nenek, paman, bibi, ayah atau ibu, menyimak cerita mereka yang membawa Anda ke sebuah perjalanan fantasi nan penuh kesan.
Menurut psikolog anak Sally Goddard Blythe, direktur Institute for Neuro-Physiological Psychology di Inggris dan penulis The Genius of Natural Childhood: Secrets of Thriving Children, bahkan di era digital seperti saat ini, dongeng pendek masih dapat mengajarkan banyak hal pada anak-anak tentang kehidupan, dan memberi pengalaman imajiner yang akan membentuk seseorang di sepanjang hidupnya. Dalam dongeng, selalu jelas bahwa ini bukan dunia nyata. Tokoh-tokohnya mungkin asing untuk anak, namun isi cerita dan perasaan yang dihadapi oleh tokoh di dongeng seringkali sangat dekat serta nyata bagi anak. Menurut Sally, dongeng membantu anak-anak memahami beberapa perasaan atau emosi yang benar-benar membingungkan dan belum bisa mereka ungkapkan.
Sheila Kohler, penulis asal Afrika Selatan terkemuka yang menetap di Amerika Serikat, mengatakan pada Psychologytoday.com, fakta bahwa dongeng-dongeng tersebut dibaca atau diceritakan oleh orang dewasa yang anak cintai, membawa aktivitas ini ke tempat nyaman dan tenang, di dalam rumah yang aman. Ada sesuatu yang berkesan dari pengulangan kata-kata sama yang menenangkan anak, yang memelihara imajinasi dan meredakan ketakutannya. Dengan kata lain, membacakan dongeng pada si kecil, bisa menjadi cara untuk menenangkan kekhawatirannya selama isolasi mandiri di tengah pandemi ini. Nah, yang membuatnya lebih spesial, beberapa pilihan dongeng berikut akan dibacakan secara khusus oleh sederet public figure kesayangan.
Kelinci yang Selalu Panik
Dibacakan oleh: Raisa Andriana
Pada suatu petang, terjadi keributan di rumah Kelinci. Kelinci panik karena persediaan wortelnya tinggal sedikit. Sebenarnya, wortel itu masih cukup untuk makan malam hari ini. Akan tetapi, Kelinci tetap merasa panik dan bertekad harus segera mencari wortel malam ini. Ia pun langsung mengambil ember untuk menampung wortel, dan pergi ke kebun. Di jalan, Kelinci bertemu dengan Burung Hantu. Burung Hantu bertanya kepadanya, mau ke mana ia di petang yang gelap ini. Kelinci menjawab, ia hendak mengambil wortel di kebun karena persediaan makanannya tinggal sedikit.
Burung Hantu pun menasehatinya untuk mengambil wortel di esok hari saja. Para petani tengah berjaga-jaga di kebun karena baru ada pencurian besar-besaran di kebun mereka. Ia takut jika si Kelinci salah masuk kebun, ia bisa celaka. Namun, kepanikan Kelinci yang berlebihan membuatnya tak menghiraukan peringatan Burung Hantu. Ia kembali melanjutkan perjalanannya dan kemudian sampai di kebun. Tiba-tiba saja, terdengar suara gaduh. Apa yang terjadi? Simak ceritanya sampai habis bersama bersama anak, dan ia akan belajar bahwa panik yang berlebihan hanya akan membuat kita ceroboh dalam mengambil keputusan.
Kancil Mencuri Mentimun
Dibacakan oleh: Ringgo Agus Rahman
Hutan sedang dilanda kemarau panjang. Mau tidak mau, seluruh binatang, termasuk Kancil, harus keluar dari hutan untuk mencari makanan. Saat sedang berjalan ke luar hutan, tiba-tiba ia melihat ladang petani yang dipenuhi mentimun besar yang sangat segar. Seketika muncul keinginan Kancil untuk melahap mentimun-mentimun itu. Ia pun memakannya. Dan tanpa Kancil sadari, ia telah memakan banyak mentimun. Ia pun merasa kenyang dan pulang dengan hati yang senang. Ia pikir, kini ia tidak perlu pergi jauh jika ingin mencari makanan.
Benar saja, hari-hari berikutnya, Kancil jadi sering mengunjungi ladang petani untuk memakan mentimun. Lama-kelamaan, Petani pun menjadi geram. Karena mentimunnya dicuri, ia jadi tidak bisa menikmati apa-apa. Ia pun merasa harus melakukan sesuatu untuk membuat si pencuri jera. Apa yang akan dilakukan oleh petani? Lalu, bagaimana akhirnya nasib si Kancil? Simak ceritanya sampai habis bersama si kecil! Dari cerita ini, si kecil pun akan mengerti bahwa mencuri adalah perbuatan tercela yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kambing Tua yang Cerdik
Dibacakan oleh: Hamish Daud
Alkisah, sebuah desa sedang dicekam rasa takut karena seekor singa turun dari gunung dan memangsa banyak hewan ternak di sana. Singa tersebut pun masih tidak menampakkan tanda-tanda bahwa ia telah puas. Akhirnya, pada suatu hari, seluruh hewan ternak yang tersisa bertemu dan berkumpul untuk mencari solusi. Dalam pertemuan itu, seekor kambing tua angkat bicara. Ia mengatakan ia sudah punya rencana untuk mengusir Singa dari desa mereka yang indah. Sontak para hewan ternak lainnya pun ragu dan bertanya-tanya tentang rencana dan strategi apa yang dimiliki oleh si Kambing Tua untuk mengusir Singa.
Mereka tahu bahwa si Kambing Tua tidak akan bisa menang melawan Singa. Namun, si Kambing Tua begitu percaya diri dengan rencananya. Ia sangat yakin bisa mengusir Singa. Benar saja, pada akhir cerita, Kambing Tua yang terkenal cerdas dan bijak itu pun berhasil. Bagaimana ya caranya? Simak ceritanya dan bagikan kepada si kecil, dan si kecil pun akan belajar bagaimana akal pikiran yang benar dan keberanian mampu menjadi jawaban atas segala masalah yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Terbang
Dibacakan oleh: Sabai Dieter
Ilo adalah anak yang menggemari segala hal yang bisa terbang. Ilo punya cita-cita melihat kota tempat tinggalnya dari atas langit. Ia pun mulai mencari cara untuk terbang, salah satunya dengan membaca banyak buku. Merasa bahwa terbang itu menyenangkan, Ilo mengajak teman-temannya – Lila, Ana, dan Ara – untuk ikut membuat alat terbang. Bersama-sama, mereka merancang sebuah kapal terbang kertas. Ilo kedapatan mencoba bagian sayap. Ternyata berhasil! Kini saatnya mencoba kapal kertas untuk terbang.
Bagaimana ya kelanjutannya? Berhasilkah Ilo dan teman-temannya? Simak ceritanya sampai habis! Si kecil pun akan belajar bahwa dengan kerja keras dan kerja sama, kita bisa mewujudkan hal yang mustahil sekalipun. Cerita karangan Rassi Narika dan diterbitkan oleh Seumpama ini pun menjadi salah satu cerita yang telah dikurasi dan dibacakan di Klub Buku SGD (Sustainable Development Goals) yang diinisiasi oleh PBB di Indonesia, pada Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia, 23 April 2020 yang lalu.
Kisah Kancil dan Kelinci Sakit Gigi
Dibacakan oleh: Isyana Sarasvati
Kancil dan Kelinci adalah sepasang sahabat. Pada suatu hari, ketika Kelinci sedang asyik makan wortel yang jadi kesukaannya, Kancil pun mengingatkan Kelinci untuk sikat gigi setelah makan. Akan tetapi, Kelinci sama sekali tidak memedulikan nasehat Kancil. Akhirnya, beberapa hari kemudian, Kelinci pun merasa giginya sangat sakit sampai tidak bisa makan.
Mendengar keluhan sahabatnya tersebut, Kancil pun merasa kasihan dan membawanya ke rumah Kura-Kura yang bisa menyembuhkan sakit gigi. Sesampainya Kancil dan Kelinci di rumah Kura-Kura, gigi Kelinci pun langsung diperiksa. Kira-kira, bagaimana ya kondisi gigi Kelinci? Simak ceritanya sampai habis bersama si kecil, dan si kecil pun akan mengerti pentingnya selalu menyikat giginya setelah makan.
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Buku Anak Terbaru untuk Usia 1-4 Tahun
Aku, Kartini
Dibacakan oleh: Alexandra Asmasoebrata
Cerita Aku, Kartini yang diadaptasi oleh Let’s Read Indonesia ini menceritakan masa kecil Kartini. Saat itu, sekolah hanyalah diperuntukkan bagi anak laki-laki atau anak putra bangsawan saja. Untunglah, ayah Kartini seorang bupati, sehingga ia bisa terus bersekolah. Sementara itu, teman-teman sebaya Kartini tak bisa bersekolah.
Sampai suatu hari, ayahnya meminta Kartini untuk berhenti bersekolah. “Anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi,” ucap ayahnya pada Kartini. Namun, Kartini tak mau menyerah, ia mau terus belajar. Semangatnya tersebut memberikan begitu banyak kebaikan, bukan hanya bagi dirinya sendiri, namun juga untuk perempuan di masa itu hingga masa kini. Perjalanan hidup Kartini tentu akan menginspirasi anak-anak, terutama gadis kecil Anda, untuk pantang menyerah dan senang berbagi kebaikan.
Cerita Gadis Penjual Korek Api
Dibacakan oleh: Marchella FP
Di malam Natal yang dingin, seorang gadis kecil berjuang mencari makan dengan cara berjualan korek api. Ia harus berjuang sendirian karena ayahnya sedang sakit, sementara ibu dan nenek yang menyayanginya telah meninggal. Sayangnya, tak ada satupun orang yang memedulikannya, apalagi membeli korek apinya. Semua orang sibuk menyiapkan kado Natal dengan riang gembira.
Dalam kondisi kelaparan dan sangat kedinginan, gadis penjual korek api itu terus berjalan mencari pembeli. Sampai suatu waktu, ia bisa bertemu dengan neneknya lagi dengan diselimuti kebahagiaan dan perut yang tak lapar lagi. Bagaimana itu bisa terjadi? Bagikan kisah ini pada anak Anda, dan si kecil akan belajar untuk murah hati dan mau menolong orang-orang yang kurang beruntung.
Cerita Lutung Kasarung
Dibacakan oleh: Dion Wiyoko
Zaman dahulu kala, hiduplah putri bernama Purbasari, anak bungsu dari Prabu Tapa Agung seorang raja dari Kerajaan Pasir Batang. Kepribadian dan perilaku Purbasari sangatlah baik. Ia lembut, baik budi, suka menolong, dan memiliki paras yang cantik. Sayangnya, kebaikan hati Purbasari tidak dimiliki kakak sulungnya, Purbararang, yang berperangai sangat buruk. Itulah mengapa, Prabu Tapa Agung menyerahkan tahtanya pada Purbasari, di depan seluruh pemuka kerajaan dan ketujuh anaknya, hingga membuat Purbararang marah.
Satu hari setelah penobatan Purbasari menjadi pewaris tahta, Purbararang meminta bantuan nenek sihir untuk mencelakai Purbasari. Akhir cerita dari kisah rakyat ini akan dapat menanamkan sikap pemaaf dan menghindari perilaku serakah pada anak.
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Dibacakan oleh: Radhini
Seorang ibu hidup dengan putri kandungnya yang cantik bernama Bawang Merah dan anak tirinya, Bawang Putih di sebuah desa. Ayah kandung Bawang Putih telah meninggal. Kedua putri cantik itu adalah saudara tiri yang memiliki kepribadian sangat berbeda. Bawang Putih dikenal sebagai putri yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sementara itu, Bawang Merah memiliki sifat malas, serakah, dan mudah iri.
Bawang Merah juga sangat dimanja oleh ibunya. Sedangkan, Bawang Putih harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga. Bawang Putih kerap mendapat perlakuan buruk dari Bawang Merah dan ibunya, hingga suatu hari, ada kejadian yang mengubah semuanya. Dari dongeng ini, anak akan belajar bahwa, perilaku baik akan menuai kebaikan di masa datang. Sementara perangai buruk, akan membawa keburukan pula.
Dongeng Abu Nawas dan Pencuri dari Timur Tengah
Dibacakan oleh: Udjo ‘Project Pop’
Suatu ketika di Timur Tengah, seorang pencuri mengambil seratus keping uang emas milik saudagar kaya. Lalu, saudagar kaya memasang sebuah pengumuman yang berisi bahwa ia akan menyerahkan sebagian emasnya kepada pencuri, jika si pencuri mau mengembalikannya. Pengumuman itu tak membuahkan hasil. Setelah berkali-kali membuat pengumuman yang menarik, saudagar kaya belum juga berhasil menangkap pencuri emasnya.
Kemudian, saudagar kaya itu teringat dengan Abu Nawas, dan berpikir hanya Abu Nawas yang pasti dapat mengungkap siapa pencuri sebenarnya. Tebakannya terbukti tepat! Cara Abu Nawas menemukan si pencuri emas saudagar kaya sangatlah cerdik dan inspiratif. Bagaimanakah caranya? Simak ceritanya sampai habis.
BACA JUGA: Tips Meringankan Pegal Saat Hamil bagi Ibu Bekerja
Itulah beberapa dongeng untuk si kecil yang dipersembahkan oleh Tokopedia, Toppers. Berbagai dongeng ini bisa kamu langsung dengarkan pula di Tokopedia Parents Podcast. Yuk, kunjungi sekarang juga dan perdengarkannya kepada buah hati.