Bintik merah pada bayi adalah kondisi yang umum terjadi dan tidaklah berbahaya. Ketahui penyebab dan cara penanganan-nya berikut ini.
Umumnya, bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami iritasi dan masalah kulit, termasuk bintik merah.
Munculnya bintik merah pada kulit bayi kebanyakan tidaklah berbahaya. Biasanya disebabkan oleh berbagai hal, mulai biang keringat, reaksi alergi, infeksi virus atau bakteri, dan sebagainya.
Namun, pada beberapa kasus, bintik merah pada bayi bisa menjadi penanda penyakit serius seperti campak hingga meningitis. Karena itu, Bunda harus mengenali penyebab pasti dari bintik merah pada bayi supaya buah hati mendapat penanganan yang tepat dan efektif.
Nah, untuk menghindari hal buruk terjadi, yuk ketahui apa saja penyebab bintik merah pada bayi hingga bagaimana cara mengatasinya dengan tepat agar proses penyembuhannya lebih optimal.
Penyebab Bintik Merah pada Bayi
Bintik merah pada kulit bayi bisa muncul di berbagai area pada tubuh dan penyebabnya pun beragam. Berikut ini adalah beberapa penyebab bintik merah yang umum dialami oleh bayi:
1. Biang Keringat
Penyebab umum bintik merah pada bayi adalah karena biang keringat. Biasanya muncul ketika cuaca terasa panas dan lembab, serta pakaian yang digunakan oleh bayi terlalu tebal.
Biang keringat tampak seperti jerawat kecil berwarna merah dan menimbulkan rasa gatal yang mengganggu.
Selain itu, biang kering juga dapat muncul di kepala, leher, bahu, lengan hingga kaki bayi. Bunda bisa memindahkan si kecil ke dalam ruangan yang lebih sejuk atau mandikan dengan air. Pastikan untuk memakaikan baju yang tipis dan tidak berlapis-lapis.
2. Jerawat Bayi
Umumnya, jerawat pada bayi muncul dua hingga empat minggu setelah kelahiran dan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti kondisi tersebut. Biasanya muncul di bagian pipi, hidung, atau dahi.
Kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia tiga hingga empat bulan. Pastikan tidak menggunakan produk jerawat untuk kulit dewasa pada bayi ya, Bunda.
Sebab, kulit bayi masih sangat sensitif sehingga tidak boleh menggunakan sembarang produk yang bisa menyebabkan iritasi.
3. Ruam Popok
Popok yang digunakan oleh bayi juga bisa menjadi penyebab pemicu munculnya bintik merah pada bayi. Ruam popok ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur candida dan terjadi saat kulit bayi dalam keadaan lembab.
Untuk mengatasinya, rajinlah mengganti popok bayi secara rutin dan oleskan krim atau salem khusus sebelum memakai popok. Ingat, jangan biarkan kulit bayi terlalu lama terkena urine atau feses dalam popok.
4. Eksim
Penyebab berikutnya adalah eksim, dimana kondisi ini disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi yang mengakibatkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Area kulit yang sering mengalami eksim adalah bagian lipatan leher, daerah sekitar mata dan telinga, belakang lutut dan bagian lipatan lainnya.
Cara mengatasinya adalah dengan menjauhkan bayi dari suhu ekstrim atau apapun yang berpotensi menyebabkan gangguan pada kulit.
Mandikan bayi sebanyak 2-3 kali sering dan keringkan kulitnya dengan cara ditepuk-tepuk. Oleskan krim dan hindari penggunaan pengwangi atau pelembut pakaian.
baca juga: Merk Susu Formula Terbaik untuk Bayi, Favorit Bunda
5. Biduran
Biduran merupakan ruam gatal pada kulit yang disebabkan karena reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu, seperti makanan, obat-obatan, suhu dingin atau panas, maupun sengatan serangga. Sifatnya tidak menular dan bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Untuk beberapa kasus, biduran juga disertai dengan sesak napas atau wajah bengkak. Maka dari itu, apabila biduran tak kunjung sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan bayi pada dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
6. Meningitis
Seperti yang diketahui bahwa penyakit bintik merah pada bayi tidaklah berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada satu kondisi yang harus Bunda waspadai, yakni meningitis.
Meningitis adalah peradangan pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur. Gejalanya mulai dari demam tinggi, kehilangan nafsu makan, lesu, muntah-muntah, lebih rewel dan ubun-ubun terlihat membengkak.
Jika bayi Bunda mengalami gejala diatas, segera periksakan ke dokter untuk menghindari akibat fatal bagi bayi. Penanganan yang terlambat dapat meningkatkan risiko kerusakan otak dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Cara Menghilangkan Bintik Merah pada Bayi
Meski tergolong tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun tidak ada salahnya untuk melakukan bentuk pencegahan bintik merah pada bayi. Hal yang bisa kamu lakukan diantaranya adalah:
- Menjaga kebersihan kulit bayi.
- Rajin mengganti popok secara teratur.
- Memilih pakaian anak yang breathable.
- Menggunakan deterjen yang tidak mengandung iritan saat mencuci baju bayi.
- Jangan gunakan pakaian berlapis saat cuaca panas.
- Rutin mengikuti vaksinasi sesuai rekomendasi dokter.
- Tidak membiarkan orang lain mencium anak sembarangan.
- Menggunakan lotion, shampo, dan sabun untuk kulit sensitif bayi.
- Memperhatikan adanya reaksi pada kulit bayi setelah memberikan makanan tertentu.
Namun, apabila si kecil mengalami bintik merah pada kulit dan disertai gejala lain seperti demam, hilangnya nafsu makan, disertai benjolan berisi nanah, batuk, lemas, dan sebagainya. Sebaiknya segera memeriksakan kondisi bayi ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan penangan yang tepat dan segera.
Itu dia Bunda, penyebab dan cara mengatasi bintik merah pada bayi. Sebagai bentuk pencegahan utama, rutinlah untuk memeriksakan kondisi si kecil terlebih terkait perubahan yang terjadi pada kulit bayi agar dapat dilakukan pemeriksaan yang tepat.
Jangan lupa untuk rajin membersihkan tubuh bayi agar terhindar dari infeksi bakteri maupun virus yang merugikan. Lengkapi juga kebutuhan lainnya seperti perlengkapan mandi bayi dan perawatan bayi, agar tubuh si kecil tetap bersih dan sehat.
Penulis: Cindy Krisania