Simak biografi singkat WR Supratman terlengkap, sang pahlawan Indonesia yang menciptakan berbagai lagu bersejarah di masa kemerdekaan Indonesia.
Lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan oleh anak-anak sekolah selama upacara bendera. Di dalam liriknya, semangat kemerdekaan yang menggebu-gebu dilantunkan agar generasi muda Indonesia tetap mengingat perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Tentunya keberadaan lagu Indonesia Raya sebagai harta berharga untuk menyalakan semangat juang bangsa tidak terlepas dari tangan ajaib penciptanya, yaitu sang pahlawan Indonesia bernama Wage Rudolf Supratman, atau yang lebih dikenal dengan WR Supratman.
Sebagai bangsa yang menghargai pahlawannya, kita harus mengenal perjuangan WR Supratman melalui biografi singkat WR Supratman. Melalui biografi ini, kita dapat melihat bagaimana peran WR Supratman sebagai pahlawan Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karena jasanya, hari lahir WR Supratman yang jatuh pada tanggal 9 Maret dinyatakan sebagai Hari Musik Nasional.
Untuk mengenal lebih jauh kisah hidup WR Supratman, kamu harus mengetahui biografi WR Supratman berikut ini, mulai dari kehidupan pribadi hingga perjalanan pembuatan lagu kemerdekaan Indonesia Raya. Dengan memahami biografi WR Supratman, kamu dapat memahami bagaimana perjuangan Indonesia juga dapat muncul dari sebuah lagu.
Rayakan hari kemerdekaan dengan diskon kemerdekaan Tokopedia, belanja mulai dari 17rb ditambah diskon besar-besaran!
Baca Juga: Tingkat Organisasi Kehidupan dari yang Terkecil Hingga Terbesar
Kehidupan Pribadi WR Supratman

Sumber gambar: detikcom
Untuk memulai biografi singkat WR Supratman, kita akan melihat terlebih dahulu kehidupan pribadi WR Supratman. Semasa hidupnya, beliau merupakan seorang guru, jurnalis, violinis, dan komponis. Beliau lahir pada hari Jumat, 19 Maret 1903, di Purworejo, Jawa Tengah.
Terdapat perdebatan tentang tanggal lahir WR Supratman yang awalnya dinyatakan sebagai tanggal 9 Maret. Pendapat lain menyatakan bahwa tanggal lahir WR Supratman sebenarnya jatuh pada tanggal 19 Maret, dengan pendapat ini juga didukung oleh keluarga Supratman sendiri.
WR Supratman memiliki 6 saudara, di mana ia memiliki 1 saudara laki-laki dan sisanya adalah saudara perempuan. Ayahnya merupakan seorang tentara KNIL bernama Sersan Jumeno Senen. WR Supratman menjalani pendidikan di Frobelschool (sekolah taman kanak-kanak) di Jakarta pada tahun 1907.
Ia sempat tinggal bersama dengan kakak perempuannya, Rukiyem, di Makassar. Di sana, WR Supratman disekolahkan dan dibiayai oleh kakak iparnya, suami dari Rukiyem, yaitu Willem Van Eldik. Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan Tweede Inlandscheschool dan selesai pada tahun 1917.
Di tahun 1919, WR Supratman lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE) yang diperuntukkan untuk calon pegawai rendahan. Selanjutnya, WR Supratman meneruskan pendidikan ke Normaalschool atau Sekolah Pendidikan Guru.
Kecintaan WR Supratman terhadap musik dipengaruhi oleh sang kakak, Rukiyem, yang juga menyukai seni sandiwara dan musik. Kepandaian WR Supratman dalam bermain biola dan membaca buku musik juga dipengaruhi oleh Rukiyem yang sama-sama pandai bermain biola.
Karir bermusik WR Supratman tidak terlepas dari peran kakak iparnya, Willen Van Eldik, yang menghadiahkan sebuah biola di ulang tahunnya yang ke-17. Bersama dengan Van Eldik, WR Supratman membentuk sebuah grup jazz bernama Black and White. Bakat bermusik ini kemudian dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai lagu perjuangan bangsa Indonesia yang menyulut kobaran api semangat.
Baca Juga: Berbagai Ide Dekorasi Kelas 17 Agustus yang Meriah & Kreatif
Awal Karir WR Supratman

Sumber gambar: Republika
WR Supratman memulai karir jurnalistiknya setelah pindah dari Makassar ke Bandung. Ia menjadi wartawan untuk surat kabar Kaoem Moeda pada tahun 1924. Setahun kemudian, WR Supratman pindah ke Jakarta untuk menjadi wartawan di surat kabar Sin Po.
Saat kepindahannya ke tanah Jawa, WR Supratman mulai merasakan urgensi kemerdekaan setelah melihat kondisi bangsa Indonesia yang terpuruk di bawah penjajahan. Bakat bermusiknya digunakan untuk menciptakan lagu kebangsaan, tetapi ia merasa bahwa wawasan politiknya masih belum memadai. Oleh karena itu, WR Supratman mulai terlibat dengan organisasi-organisasi pemuda. Ia pun bertemu dengan tokoh pergerakan nasional saat menghadiri Kongres Pemuda Indonesia pertama.
Lagu Indonesia Raya, Wujud Cinta WR Supratman untuk Indonesia Merdeka

Sumber gambar: Kompas
Pertemuan WR Supratman dengan para tokoh pergerakan nasional memunculkan ide untuk menciptakan lagu “Indonesia Raya” Ide ini terinspirasi dari “Cita-cita satu nusa, satu bangsa yang digelari Indonesia Raya”. WR Supratman mulai merancang konsep lagu kebangsaan Indonesia Raya setelah Kongres Pemuda Indonesia pertama.
Akhirnya, lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sukses diperdengarkan pertama kali pada Kongres Pemuda Indonesia kedua yang diadakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Diiringi dengan alunan biola, lagu Indonesia Raya berhasil menggugah hati dan membuat haru para tokoh perjuangan Indonesia. Lagu ini dinyanyikan sebelum dibacakannya Putusan Kongres Pemuda atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Akan tetapi, setelah Kongres Pemuda kedua usai, WR Supratman mulai dimata-matai oleh Belanda karena lagu ciptaannya yang mengandung kata “Merdeka, Merdeka”. Hal ini menyebabkan pemerintah Hindia Belanda melarang rakyat Indonesia untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya di muka umum.
Baca Juga: BeragamTeknik Dasar Sepak Bola dan Penjelasan Lengkapnya
Akhir Hayat WR Supratman

Sumber gambar: FaktualNews.co
Setelahnya, WR Supratman mulai berpindah-pindah tempat, mulai dari Jakarta, Cimahi, hingga Pemalang. Di tahun 1937, WR Supratman yang sedang sakit dibawa oleh kakaknya, Rukiyem, menuju Surabaya. Kondisinya ini kemudian diketahui oleh teman-teman seperjuangannya.
Setahun kemudian, Belanda menangkap WR Supratman di studio radio Nederlandsch Indische Radio Omroep (NIROM), Surabaya, akibat lagu ciptaannya yang berjudul “Matahari Terbit” diputar di radio dan dipandang sebagai dukung terhadap pemerintah Jepang. WR Supratman sempat ditahan sebelum akhirnya dilepaskan karena tidak ditemukannya bukti bahwa dirinya mendukung Jepang.
Setelah ditahan, kondisi kesehatannya semakin menurun. Di tanggal 17 Agustus 1938, WR Supratman menghembuskan nafas terakhir akibat gangguan jantung di usia 35 tahun. Almarhum WR Supratman dikebumikan di Pemakaman Umum Kapasan, Jalan Tambak Segaran Wetan, Surabaya.
Sebelum berpulang, WR Supratman sempat mengatakan kepada kakak iparnya, Oerip Kansansengari, bahwa bangsa Indonesia pasti akan merdeka. Dan 7 tahun kemudian, di hari yang sama, bangsa Indonesia berhasil merebut kemerdekaan dan terbebas dari penjajah.
Karya Lagu Perjuangan WR Supratman
Selain lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Supratman juga menciptakan berbagai lagu yang bertujuan untuk mengobarkan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Lagu-lagu tersebut adalah:
1. Indonesia Raya (1924)
2. Ibu Kita Kartini (1929)
3. Di Timoer Matahari (1931)
4. Indonesia Iboekoe (1926)
5. Bendera Kita Merah Poetih (1928)
6. Bangoenlah Hai Kawan (1929)
7. Mars KBI (Lagu Kepanduan Bangsa Indonesia, 1930)
8. Mars PARINDRA (Lagu Partai Indonesia, 1930)
9. Mars Soerya Wirawan (1937)
10. Matahari Terbit (1938)
11. Selamat Tinggal (1938)
Baca Juga: Contoh Hewan Ovipar Beserta Gambar, Ciri dan Penjelasannya
Demikian biografi singkat WR Supratman, sang pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang selalu kita kenang dan nyanyikan hingga saat ini. Melalui biografi WR Supratman, kita dapat memahami bahwa semangat perjuangan dapat muncul dari alunan lagu yang menggugah jiwa untuk merdeka.
Untuk mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia selama kemerdekaan, kamu bisa menggunakan voucher belajar di Tokopedia. Yuk cek sekarang juga!
Penulis: Muftia Parasati