• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

3 Fase Demam Berdarah dari Awal hingga Penyembuhan

Share

3 Fase Demam Berdarah dari Awal hingga Penyembuhan

Fase demam berdarah yang terdiri dari 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Berikut ulasannya.


Ditinjau oleh: dr. Pamela Sandhya De Jaka

Demam berdarah adalah infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Vektor utama yang menularkan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti dan, pada tingkat lebih rendah, Aedes albopictus.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah yang parah (severe dengue) merupakan penyebab utama penyakit serius dan kematian di beberapa negara Asia dan Amerika Latin. Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah maupun demam berdarah parah. Deteksi dini perkembangan penyakit yang terkait dengan demam berdarah parah, dan akses ke perawatan medis yang tepat menurunkan tingkat kematian akibat demam berdarah parah hingga di bawah 1%.

Oleh karena itu, penting untuk memahami fase demam berdarah yang terjadi pada pengidap DBD. Dengan memahami fase demam berdarah ini, dapat menjadi pengetahuan umum untuk deteksi dini dan penanganan DBD.

Baca Juga: Ini Berbagai Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah yang Perlu Kamu Waspadai

Fase Demam Berdarah secara Berurutan

Pada dasarnya, siklus demam berdarah terjadi dalam 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Tiap fase memiliki gejala-gejala khusus yang muncul. Merangkum dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan National Center for Biotechnology Information, berikut ini fase demam berdarah yang terjadi dari awal hingga masa penyembuhan:

1. Fase Demam (Febrile Phase)

anak lelaki sedang demam

Sumber Gambar: Pixabay

Fase Demam adalah fase demam berdarah awal yang pertama kali dialami pengidap DBD. Adapun gejala yang muncul pada fase demam (febrile phase), sebagai berikut:

  • Terjadi demam tinggi mendadak dengan suhu sekitar 40 derajat celcius.
  • Demam biasanya berlangsung 2-7 hari dan dapat bersifat bifasik (pada sekitar 6% kasus DBD). Demam bifasik (biphasic) adalah demam yang mereda setidaknya selama satu hari, namun lonjakan demam terjadi pada hari berikutnya, yang berlangsung setidaknya untuk satu hari lagi.
  • Terdapat gejala lain yang menyertai demam, seperti sakit kepala berat, nyeri pada belakang mata, nyeri otot, sendi, dan tulang, ruam pada kulit, dan terjadinya tanda-tanda pendarahan seperti petekie (bintik-bintik kecil kemerahan hingga ungu kecoklatan), ekimosis (memar-memar di area tubuh tertentu), purpura (ruam kemerahan hingga ungu kecoklatan), epistaksis (mimisan), gusi berdarah, urin berdarah, tinja berdarah, hingga muntah darah.
  • Tanda-tanda perdarahan umumnya terjadi pada 2-5 hari setelah gejala demam.

Hal yang Perlu Diwaspadai:

Jika tidak ditangani segera, gejala demam berdarah pada fase demam dapat berkembang menjadi demam berdarah yang parah (severe dengue). Hal ini terjadi pada akhir fase demam. Gejala demam berdarah parah yang terjadi pada fase demam, antara lain:

  • Muntah terus-menerus
  • Sakit perut yang parah
  • Pendarahan mukosa
  • Kesulitan bernapas
  • Lesu atau gelisah
  • Hipotensi postural
  • Pembesaran hati
  • Hemokonsentrasi
Baca Juga: Ini Gejala-Gejala dari Demam Berdarah Yang Harus Setiap Orang Ketahui

2. Fase Kritis (Critical Phase)

anak perempuan sedang tidur lemas di atas ranjang rumah sakit

Sumber Gambar: Children Hospital Association

Fase demam berdarah kedua yang penting untuk diberikan perhatian khusus, yaitu fase kritis (critical phase). Pada fase kritis, gejala-gejala yang akan dialami, sebagai berikut:

  • Fase kritis dimulai saat demam dan biasanya berlangsung 1-2 hari.
  • Suhu demam pada fase kritis mulai menurun dibandingkan fase demam, yaitu sekitar 37,5 hingga 38 derajat celcius.
  • Permulaan fase kritis ditandai dengan penurunan jumlah trombosit yang cepat, peningkatan hematokrit (pasien mungkin mengalami leukopenia hingga 24 jam sebelum jumlah trombosit turun), dan adanya tanda-tanda peringatan.
  • Tanda-tanda peringatan pada fase kritis dapat berkembang menjadi syok, disfungsi organ, koagulasi intravaskular diseminata, atau perdarahan.
  • Pasien DBD juga dapat mengalami manifestasi perdarahan yang parah. Hal ini menyebabkan terjadinya muntah darah, tinja berdarah, atau perdarahan menstruasi yang banyak, terutama jika pasien mengalami syok yang berkepanjangan. Gejala yang jarang terjadi adalah hepatitis, miokarditis, pankreatitis, dan ensefalitis.

Hal yang Perlu Diwaspadai:

Sebagian besar pasien DBD secara klinis mulai membaik selama fase ini, tetapi pasien dengan kebocoran plasma substansial dalam beberapa jam dapat berkembang menjadi demam berdarah yang parah (severe dengue) sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas vaskular pasien.

3. Fase Pemulihan (Convalescent / Recovery Phase)

anak perempuan dengan bonekanya

Sumber Gambar: anmj.org.au

Setelah melewati fase demam dan fase kritis, akhirnya pasien akan menuju fase pemulihan (convalescent / recovery phase). Adapun tanda-tanda pasien sudah masuk ke dalam fase pemulihan, sebagai berikut:

  • Saat kebocoran plasma mereda, pasien memasuki fase pemulihan dan mulai menyerap kembali cairan ekstravaskular dalam 2-3 hari. Kondisi jantung pasien akan berdetak lebih lambat (bradikardia) pada kondisi ini.
  • Saat kesehatan pasien membaik, sistem peredaran tubuh pasien menjadi stabil, mulai dari sirkulasi darah, fungsi jantung, hingga sirkulasi paru-paru.
  • Kadar sel darah merah dalam darah pasien menjadi stabil atau mungkin turun karena efek pengenceran cairan yang diserap kembali oleh tubuh.
  • Jumlah sel darah putih biasanya mulai meningkat, yang diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.
  • Fase pemulihan terjadi dalam 3-5 hari. Selanjutnya, pasien dapat pulih dan kesehatan kembali seperti sedia kala.
Baca Juga: Bermanfaat dan Berkhasiat, Deretan Makanan Ini Sangat Baik untuk Penderita Demam Berdarah

Nah, itu dia fase demam berdarah yang terjadi menjadi tiga tahap. Setiap fase demam berdarah memiliki gejala yang berbeda dan memerlukan penanganan segera. Pada fase awal, gejala demam berdarah terjadi secara berturut-turut yang dapat membuat pasien merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, segera pergi ke klinik atau ruang gawat darurat setempat untuk mendapatkan penanganan medis.

Lakukan pencegahan penularan penyakit DBD dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Imun tubuh yang baik dapat dibantu dengan konsumsi vitamin sesuai kebutuhan. Semua produk kesehatan yang lengkap dengan harga terbaik bisa kamu dapatkan di Tokopedia!

Referensi:

© 2009-2025, PT Tokopedia