Sifilis adalah infeksi menular seksual yang berbahaya dan bisa menyebabkan kondisi serius. Ini penyebab sifilis yang harus kamu hindari.
Ditinjau oleh: dr. M. Ade Wijaya
Infeksi menular seksual (IMS) memiliki banyak jenis penyakit dengan penyebab yang berbeda-beda. Salah satu IMS yang banyak dialami masyarakat Indonesia adalah penyakit sifilis. Penularan sifilis lebih sering terjadi akibat aktivitas seksual yang tidak aman.
Lantas, apa saja hal yang bisa menyebabkan sifilis? Simak informasinya pada ulasan berikut ini!
Baca juga: Jangan Anggap Sepele! Kenali Apa Itu Penyakit Sifilis
Penyebab Sifilis

Sumber gambar: Canva
Sifilis disebabkan oleh bakteri yang bernama Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk dan menginfeksi seseorang melalui luka terbuka di kulit atau lapisan jaringan, umumnya di daerah genital dan mulut.
Penularan sifilis hanya dapat terjadi bila seseorang melakukan kontak erat dengan luka kecil orang yang terinfeksi sifilis. Oleh sebab itu, penularan sifilis tidak akan terjadi bila melalui:
- Toilet atau bathtub yang digunakan orang terinfeksi
- Gagang pintu
- Berbagi baju atau alat makan
- Kolam renang
Penyakit sifilis sangat berbahaya dan cepat menular terlebih saat Anda memiliki gejala, seperti luka kecil, bisul, atau ruam. Bakteri penyebab sifilis dapat hinggap di luka kecil tersebut dan bersiap menginfeksi orang lain melalui aktivitas berikut ini:
1. Seks Anal
Seks anal merupakan salah satu aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara memasukkan penis ke dalam dubur atau anus pasangan. Aktivitas seks ini mungkin hanya bisa dinikmati oleh sebagian pasangan sementara sebagian yang lain tidak merasa nyaman untuk melakukan cara seks ini karena bisa menimbulkan nyeri.
Seks anal termasuk kedalam seks yang berisiko sifilis karena dubur tidak memiliki cairan pelumas, sehingga saat terjadi gesekan antara penis dan anus mungkin akan menimbulkan luka terbuka. Hal ini dapat menyebabkan bakteri sifilis masuk dan menginfeksi orang tersebut.
2. Seks Oral
Seks oral adalah aktivitas seksual lainnya yang dilakukan dengan cara memasukan penis, area genital perempuan (klitoris, vulva, dan vagina), atau dubur seseorang ke dalam bibir, mulut, atau lidah.
Seks oral memiliki risiko penularan sifilis, khususnya bagi pasangan yang memasukkan penis ke dalam mulut. Bakteri penyebab sifilis dapat masuk dan menginfeksi mulut atau tenggorokan pasangannya.
3. Penetrasi Vagina
Penularan sifilis yang paling banyak terjadi melalui penetrasi vagina. Luka sifilis yang terdapat di penis laki-laki dengan cepat dapat menular kepada pasangannya melalui penetrasi.
Seseorang dengan sifilis seringkali tidak menyadari adanya gejala, seperti luka kecil di alat kelaminnya sehingga dapat menularkan penyakit sifilis kepada pasangannya tanpa sadar. Akibatnya, pasangannya akan terinfeksi dengan gejala yang sama di tempat penetrasi dilakukan.
4. Kehamilan dan Kelahiran Bayi
Wanita dengan sifilis yang tidak diobat dan sedang hamil dapat menularkan sifilis kepada janinnya saat masih dikandungan. Selain itu, Ibu dengan sifilis juga bisa menularkan sifilis saat proses persalinan berlangsung. Kondisi ini disebut sifilis kongenital.
Sifilis kongenital terjadi ketika bayi kontak langsung dengan luka infeksi saat proses persalinan. Lebih dari 40 persen bayi yang terlahir dari Ibu sifilis, mati karena infeksi.
Faktor-faktor yang Bisa Menjadi Penyebab Sifilis

Sumber gambar: Canva
Penyakit sifilis seringkali tidak disadari oleh penderitanya karena gejala awal yang ditimbulkan tergolong ringan, yaitu luka kecil tanpa rasa sakit di daerah genital, mulut, kulit, atau dubur. Hal ini menjadi semakin berbahaya karena seseorang yang terinfeksi sifilis dapat menularkan penyakit ini kepada pasangannya tanpa disadari.
Aktivitas seksual yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom, menambah risiko terjadinya penularan sifilis. Selain itu, terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko penularan sifilis, seperti:
- Bergonta-ganti pasangan
- Homoseksual
- Terinfeksi HIV
- Pernah melakukan hubungan seks dengan orang yang positif sifilis
- Terinfeksi IMS lainnya, seperti klamidia, gonore, dan herpes.
Sifilis termasuk IMS yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Meski demikian, pengobatan perlu dilakukan bersama dengan pasangan agar penyakit tersebut tidak datang kembali setelah Anda sembuh.
Yuk, hindari faktor penyebab penyakit sifilis dan lakukan pencegahan, seperti setia dengan satu pasangan serta melakukan seks yang aman.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Kehamilan Ektopik dengan Efektif?
Itulah informasi mengenai penyebab sifilis yang harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan penuhi kebutuhan obatmu dengan Dkonsul. Konsultasi mudah, cepat, dan praktis!
Penulis: Fatin Nur Jauhara
Referensi:
- National Library of Medicine. 2023. Syphilis. Stat Pearls Publishing
- Centers for Disease Control and Prevention. 2021. STD Risk and Oral Sex
- Mayo Clinic. 2021. Syphilis
- Cleveland Clinic. 2022. Syphilis
- National Health Service (UK). 2022. Syphilis
- Planned Parenthood. What’s anal sex? What are the risks of it?
- American Sexual Health Association. STIs and Oral Sex