Kumpulan cerita dongeng anak yang penuh pesan moral ini dapat membantu meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. Yuk, bacakan untuk si kecil!
Mendongeng adalah salah satu aktivitas menyenangkan yang dapat membangun hubungan atau bonding orang tua dan anak. Membacakan dongeng untuk anak tidak hanya berguna untuk menghibur, tetapi juga dapat menambah wawasan serta memberikan pesan moral pada anak.
Cerita dongeng dapat membantu anak-anak memahami apa artinya menjadi manusia dan membantu mereka untuk memahami dunia yang ada di sekitarnya. Dongeng adalah salah satu cara bagi anak-anak untuk menerima pesan kebaikan dalam hidup.
Meskipun beberapa cerita dongeng tidak realistis, namun dongeng dapat memberikan efek positif dalam perkembangan anak. Dongeng akan membantu anak-anak memahami bagaimana menangani konflik manusia yang mendasar, melihat keinginan dalam hidup, dan menjalin hubungan serta komunikasi yang sehat.
Pada akhirnya, dongeng dapat memengaruhi kesehatan anak, kualitas hidup, atau bahkan memengaruhi nilai dan keyakinan anak di masa depan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku Anak Terbaru untuk Usia 1-4 Tahun
Siap-siap berpetualang di koleksi cerpen dan dongeng terbaik Bobo dari tahun 70-90an! Yuk, klik banner di atas untuk Pre-Order Bobo Edisi Koleksi 50 Tahun Cerpen & Dongeng, dapatkan harga spesial serta bonus eksklusif.
Kumpulan Cerita Dongeng Anak
Berikut adalah kumpulan cerita dongeng anak yang penuh dengan pesan kebaikan untuk kamu bacakan menjelang si kecil tidur!
1. Seekor Gagak dan Angsa (Aesop)

Sumber Gambar: 100 Dongeng Fabel Pilihan
Seekor burung Gagak dengan bulu berwarna hitam seperti batu bara merasa iri pada Angsa, karena bulunya yang berwarna putih seperti salju yang paling murni.
Gagak yang bodoh itu berpikir bahwa jika dia hidup seperti Angsa, berenang, memakan rumput liar dan tanaman yang tumbuh di air, maka bulunya juga akan memutih seperti Angsa.
Jadi, dia memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di hutan dan ladang, lalu memilih hidup di danau dan rawa-rawa. Tetapi, meskipun dia sudah mencoba hidup seperti Angsa, bulunya tetap hitam seperti biasanya.
Gagak bodoh itu malah semakin kurus, karena rumput air yang dia makan tidak cocok dengannya, dan akhirnya dia pun mati. Pesan moral yang dapat diambil dari kisah ini adalah merubah kebiasaan tidak akan bisa mengubah alam.
2. Kura-kura dan Kelinci

Sumber Gambar: BBC.co.uk
Suatu hari, seekor Kelinci mengolok-olok Kura-kura karena berjalan begitu lamban.
“Apakah kamu pernah bepergian?” tanyanya sambil tertawa mengejek.
“Ya,” jawab Kura-kura, “dan aku sampai di sana lebih cepat dari yang kamu kira. Aku akan mengajakmu berlomba untuk membuktikannya.”
Kelinci sangat geli dengan gagasan Kura-kura, tapi untuk memenuhi kesenangannya, Kelinci pun setuju.
Rubah bertindak sebagai hakim untuk menandai jarak dan memulai perlombaan. Sesaat setelah perlombaan dimulai, Kelinci itu segera menghilang dari pandangan, dan membuat Kura-kura merasa konyol karena telah mencoba balapan dengan Kelinci.
Kelinci berbaring di samping jalur untuk tidur siang sampai Kura-kura itu menyusulnya. Sementara itu, Kura-kura terus berjalan perlahan tapi pasti hingga dapat melewati Kelinci yang sedang tidur.
Tetapi, Kelinci tidur dengan sangat pulas, dan ketika ia terbangun, Kura-kura sudah berada di dekat garis akhir. Kelinci pun berusaha untuk berlari dengan cepat, tapi dia tidak menyusul kura-kurang dengan tepat waktu.
Pesan dari cerita Kura-kura dan Kelinci ini adalah berjalan dengan lambat namun pasti dapat membuat kamu memenangkan perlombaan, dibandingkan dengan Kelinci yang terburu-buru namun lalai.
3. Si Penipu

Sumber Gambar: FreePik
Pada suatu hari, seorang pria jatuh sakit dalam keadaan yang sangat buruk, dia bersumpah kepada dewa bahwa akan mengorbankan seratus lembu jika mereka mau mengembalikan kesehatannya.
Dewa akhirnya membantu pria tadi untuk pulih dalam waktu yang singkat agar bisa melihat bagaimana dia akan menepati sumpahnya.
Namun pria tersebut tidak memiliki seekor lembu pun di dunia, jadi dia memutuskan untuk membuat seratus ekor lembu kecil yang terbuat dari lemak. Lalu mempersembahkannya di atas altar dengan berkata “Ya dewa, aku memanggilmu untuk bersaksi bahwa aku telah menepati sumpahku”.
Kemudian dewa mengirimkan mimpi kepada si pria, di mana dia diminta untuk pergi ke pantai dan mengambil seratus mahkota yang akan dia temukan di sana. Mendapati mimpi tersebut, dia tergesa-gesa dalam kegembiraan ke pantai.
Tetapi, sesampainya di pantai dia malah bertemu dengan sekelompok perampok yang menangkapnya dan membawanya pergi untuk dijual sebagai budak bersamaan dengan seratus mahkota tersebut.
Cerita ini mengingatkan kita untuk tidak menjanjikan lebih dari apa yang bisa kita lakukan.
4. Beruang dan Lebah

Sumber Gambar: Alain Truong
Seekor Beruang sedang berkeliaran di hutan untuk mencari buah beri di pohon yang tumbang, tempat sekawanan Lebah menyimpan madu mereka. Beruang itu mulai mengendus batang kayu dengan sangat hati-hati untuk mengetahui apakah Lebah ada di rumah mereka.
Saat itu salah satu Lebah pulang dari ladang semanggi dengan membawa banyak nektar manis. Menebak apa yang akan diinginkan Beruang itu, Lebah dengan cepat terbang ke arahnya dan menyengatnya, lalu bersembunyi ke dalam batang kayu berlubang.
Beruang itu kehilangan kesabarannya, dan melompat ke atas kayu untuk menghancurkan sarang Lebah. Tetapi ini hanya membuat seluruh kawanan Lebah datang.
Kemudian, Beruang yang malang harus memilih pergi dan menyelamatkan dirinya dengan menyelam ke dalam air. Lebih bijaksana menanggung satu luka dalam keheningan daripada memprovokasi ribuan orang dengan terbang ke dalam amukan massa.
5. Semut dan Burung Merpati

Sumber Gambar: Kompasiana
Pada suatu hari, seekor burung Merpati melihat seekor Semut jatuh ke dalam sungai. Semut itu berjuang sia-sia untuk mencapai tepi sungai.
Merpati merasa kasihan dan menjatuhkan sebilah jerami di dekatnya. Semut itu pun menempel di jerami dan selamat sampai tepi sungai.
Segera setelah itu, Semut melihat seorang pria yang sedang bersiap-siap untuk membunuh Merpati dengan sebuah batu.
Namun, saat si pria melempar batu itu, Semut menyengat tumitnya, sehingga membuat batu itu meleset dari sasarannya.
Merpati yang terkejut langsung bergegas terbang ke tempat yang di dalam hutan. Dari kisah Semut dan Merpati kita bisa belajar bahwa kebaikan tidak ada yang sia-sia.
Baca Juga: 10 Manfaat Membaca Buku untuk Anak Sekolah hingga Dewasa
6. Rusa Jantan dan Bayangannya

Sumber Gambar: Kami Kamu
Seekor Rusa jantan yang sedang minum dari mata air kristal, melihat dirinya terpantul di air yang jernih. Dia sangat mengagumi lengkungan tanduknya yang anggun, tetapi dia sangat malu dengan kakinya yang kurus.
“Bagaimana mungkin,” keluh Rusa, “bahwa aku harus dikutuk dengan kaki seperti itu ketika aku memiliki mahkota yang begitu indah.”
Pada saat itu Rusa mencium bau seekor Macan kumbang dan dalam sekejap dia berlari melewati hutan. Tapi saat dia berlari, tanduknya yang lebar tersangkut di dahan pohon, dan Macan itu segera menyusulnya.
Kemudian Rusa menyadari bahwa kaki yang membuatnya sangat malu itu akan menyelamatkannya jika bukan karena mahkota yang tidak berguna di kepalanya.
Pesan moral yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah kita sering kali membuat banyak hiasan, namun meremehkan hal-hal yang berguna.
7. Serigala dan Domba

Sumber Gambar: Pos Kita
Suatu hari, sekelompok Serigala sedang mengintai Domba di dekat padang rumput. Tetapi Anjing-anjing milik penggembala menjaga Domba dengan baik sehingga mereka dapat memakan rumput dengan aman. Kemudian Serigala memikirkan rencana untuk menipu Domba.
“Mengapa selalu ada permusuhan di antara kita?” kata para Serigala. “Jika bukan karena Anjing-anjing itu yang selalu menimbulkan masalah, aku yakin kita akan bergaul dengan baik. Suruh mereka pergi dan kamu akan melihat seperti apa kita akan menjadi teman baik.”
Domba itu mudah sekali tertipu. Mereka membujuk Anjing-anjing itu untuk pergi, dan malam itu juga para Serigala mengadakan pesta termegah dalam hidup mereka.
Dari cerita ini kita dapat belajar bahwa kita seharusnya jangan menyerah pada teman yang sudah menjaga kita hanya demi musuh.
8. Pohon Berangan

Sumber Gambar: Pinterest
Di bawah sinar matahari yang terik, dua wisatawan sedang berjalan mencari pohon untuk berteduh.
Saat mereka berbaring di bawah teduhnya pohon, mereka melihat di antara dedaunan pohon itu, dan menyadari bahwa itu adalah Pohon Berangan.
“Betapa tidak berguna Pohon Berangan itu!” kata salah satu dari mereka. “Ia tidak menghasilkan buah apa pun, dan hanya berfungsi untuk mengotori tanah dengan dedaunannya.”
Tiba-tiba sebuah suara muncul dari Pohon Berangan. “Makhluk yang tidak berterima kasih! Kau berbaring di sini dengan teduhku yang sejuk, namun kau berkata aku tidak berguna!”.
Cerita ini mengingatkan kita bahwa kita seringkali tidak menghargai berkat yang telah diberikan oleh orang lain hingga tidak menunjukkan rasa berterima kasih yang baik.
9. Burung Merak dan Bangau

Sumber Gambar: Kami Kamu
Suatu hari seekor burung Merak yang sombong bertemu dengan seekor Bangau. Burung Merak melebarkan ekornya yang indah di bawah sinar matahati untuk membuat Bangu terkesan padanya.
“Lihat,” katanya. “Apa yang bisa kamu bandingkan dengan ini? Aku mengenakan semua kemuliaan pelangi, sedangkan bulumu berwarna abu-abu seperti debu!” kata Merak.
Lalu, burung Bangau merentangkan sayapnya yang lebar dan terbang menuju matahari.
“Ikuti saya jika Anda bisa,” katanya. Tetapi Burung Merak hanya berdiri di tempatnya yang berada di lumbung, sedangkan Burung Bangau terbang bebas jauh ke langit biru.
Kegunaan suatu hal jauh lebih penting dan bernilai, daripada bentuk hiasannya.
10. Astrolog

Sumber Gambar: What The Chrysanthemum
Seorang pria yang telah hidup lama sekali percaya bahwa dia bisa membaca masa depan melalui bintang-bintang.
Dia menyebut dirinya seorang Peramal, dan menghabiskan waktunya di malam hari untuk memandangi langit.
Suatu malam dia berjalan di luar desa. Matanya tertuju pada bintang. Dia berpikir dia melihat bahwa akhir dunia sudah dekat, hingga menyadari bahwa ternyata dia terjatuh ke dalam lubang yang penuh dengan lumpur.
Dia berusaha mencakar sisi lubang yang licin untuk memanjat keluar sambil berteriak minta tolong. Teriakannya yang keras membuat penduduk desa lari menghampirinya. Saat mereka menariknya keluar dari lumpur, salah satu dari mereka berkata:
“Kamu berpura-pura membaca masa depan melalui bintang-bintang, namun kamu gagal melihat apa yang ada di kakimu! Ini mungkin mengajarimu untuk lebih memperhatikan apa yang ada di depanmu, dan membiarkan masa depan mengurus dirinya sendiri.”
“Apa gunanya,” kata yang lain, “membaca bintang-bintang, ketika kamu tidak bisa melihat apa yang ada di bumi ini?”
Untuk itu, perhatikan hal-hal kecil disekitar kalian dan hal-hal besar akan bekerja dengan sendirinya.
Baca Juga: 20 Dongeng Sebelum Tidur agar Buah Hati Tidur Nyenyak
Itulah kumpulan cerita dongeng anak yang bisa kamu gunakan untuk mengantar si kecil tidur. Dengan mendongeng kamu dapat membantu mengembangkan imajinasi anak dan meningkatkan bonding kamu dan buah hati.
Kamu bisa beli buku cerita dongeng, buku menggambar, mainan hingga seluruh kebutuhan si kecil lainnya hanya di Tokopedia!

Hilangkan rasa bosan dan bikin waktu luang lebih seru dengan berbagai permainan menarik serta kekinian di sini!
Penulis: Pamela