• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

10 Fakta Ivermectin: Benarkah Atasi Covid-19, Apa Fungsinya?

Share

10 Fakta Ivermectin: Benarkah Atasi Covid-19, Apa Fungsinya?

Ivermectin adalah salah satu obat yang dipercaya dapat mengatasi Covid-19. Untuk mengetahui kebenarannya, simak fakta berikut!


Belakangan, Ivermectin menjadi perbincangan publik karena dipercaya dapat mengatasi Covid-19. Obat yang dikenal dengan obat cacing ini sudah digunakan selama 40 tahun oleh lebih dari 4 miliar manusia di seluruh dunia sebagai antiparasitik.

Secara definisi, Ivermectin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit yang disebabkan karena infeksi parasit pada manusia dan hewan. Misalnya, infeksi cacing, kutu kepala, kudis, onchocerciasis, strongyloidiasis, trichuriasis, ascariasis, dan filariasis limfatik. 

Obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan dan membunuh larva cacing yang ada di dalam tubuh. Selain itu, Ivermectin juga dapat menekan produksi mikrofilaria, sehingga jumlah cacing yang menginfeksi tubuh akan berkurang.

Lalu, berkat efek antiradang yang dimiliki obat ini dipercaya dapat digunakan untuk menghambat protein khusus yang diperlukan virus untuk menyerang tubuh. Serta diyakini dapat menyelamatkan mereka dari keganasan Covid-19 dan mutasinya.

Baca Juga: Merk Vitamin C Terbaik, Perkuat Daya Tahan Tubuh!

Fakta-fakta tentang Obat Ivermectin

ivermectin, obat ivermectin, fungsi ivermectin
Unsplash/@fusion_medical_animation

Sumber Gambar: Freepik

Meski sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), penggunaan Ivermectin tetap tidak boleh sembarangan. Obat ini juga tidak boleh dijual-beli dengan bebas, harus berada di bawah pengawasan dokter.

Lantas, fakta menarik apa saja yang dimiliki oleh obat yang dipercaya dapat mengatasi Covid-19 ini? Agar tidak penasaran, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

1. Tergolong Obat Keras

Tentu ada alasan dibalik larangan penjualan dan pembelian Ivermectin. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras, yang mana artinya tidak dapat dibeli secara bebas dan hanya bisa digunakan dengan resep dokter.

Jika memang mengharuskan atau mengonsumsi obat ini, pasien harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Penggunaannya pun harus tetap berada dibawah pengawasan dokter. Sebab, penggunaan tanpa indikasi medis dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping.

2. Bukan Obat Covid-19

Meski ‘digadang-gadang’ dapat menyembuhkan virus corona, perlu diluruskan kembali bahwa kegunaan Ivermectin bukanlah untuk obat Covid-19.

Bahkan Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negar (BUMN) menegaskan bahwa Ivermectin hanya diperuntukan sebagai obat terapi penyakit yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2.

Selain itu, diketahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan Covid-19 dan yang ada hanya terapi. Itu pun diberikan oleh rekomendasi dokter.

3. Diindikasikan sebagai Obat Cacing

Di Indonesia sendiri, Ivermectin sama sekali bukan obat baru. Jenis obat ini sudah terdaftar sebagai obat untuk mengatasi infeksi kecacingan.

Obat ini dapat diberikan dalam dosis tunggal 150-200 mcg/kg Berat Badan dengan pemakaian 1 tahun sekali.

4. Dapat Menimbulkan Efek Samping

Penggunaan Ivermectin harus disesuaikan dengan indikasi dan sesuai anjuran yang dokter berikan. Apabila pasien tidak menggunakan obat ini sesuai dengan aturan dokter, dikhawatirkan dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Efek samping penggunaan Ivermectin yang tidak sesuai indikasi, diantaranya dapat menimbulkan nyeri otot atau sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, hingga Sindrom Stevens-Johnson.

5. Tidak Boleh Dibeli Sembarangan

Walaupun sudah mendapat izin edar dari BPOM, Ivermectin tetap tidak boleh dibeli sembarangan terutama melalui internet. Alasannya karena obat ini tergolong obat keras, serta hanya apoteker dan dokter yang diperbolehkan untuk menjual obat tersebut.

Penggunaannya pun tak boleh sembarangan. Obat ini bisa digunakan sebagai terapi ringan dalam kurun waktu lima hari.

Jadi, Ivermectin hanya dikonsumsi di hari pertama, ketiga, dan kelima saja. Akan tetapi, pasien tetap harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep yang tepat.

tokopedia peduli sehat
Cegah virus dan jaga diri, serta keluarga di Tokopedia Peduli Sehat. Nikmati Flash Sale mulai 10 ribu!

baca juga: Obat Penurun Panas: Umum Digunakan, Tersedia di Apotik

6. Harga Terjangkau

Dipercaya cukup efektif sebagai obat terapi Covid-19, Ivermectin akan diproduksi oleh PT. Indofarma Tbk dalam skala besar, yakni 4 juta butir per bulannya.

Selain itu, harga yang ditetapkan juga ramah di kantong, yakni berkisar antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 7.000 per tablet.

Dengan adanya izin edar dari BPOM, Menteri BUMN juga sangat berharap obat ini nantinya juga dapat menurunkan jumlah kasus penularan virus Covid-19.

7. Alasan Kegunaan Ivermectin sebagai Terapi Covid-19

Meski sudah umum dikonsumsi sebagai obat penyakit cacing, lantas bagaimana bisa obat Ivermectin digunakan sebagai terapi penyakit infeksi virus?

Menteri BUMN menjelaskan bahwa sejumlah jurnal kesehatan dan penelitian menunjukkan hasil yang cukup baik terkait penggunaan obat ini dalam terapi. Namun, untuk kejelasannya sebagai obat penyembuh corona masih diperlukan uji klinis lebih lanjut.

Meskipun begitu, dalam uji in vitro di laboratorium, Ivermectin telah terbukti memiliki potensi untuk menangkal serangan virus atau antivirus.

Uji tersebut dilakukan untuk menemukan obat baru, tetapi diguga memiliki potensi untuk pengobatan Covid-19.

8. Expired Date

Untuk produksi Ivermectin sebagai pengobatan pada manusia di Indonesia terbilang masih baru. Maka dari itu, BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan memberikan batas waktu kadaluwarsa selama 6 bulan terhadap obat tersebut.

Masyarakat dihimbau untuk tidak menggunakan Ivermectin lebih dari 6 bulan dari tanggal produksi yang tertera pada kemasan obat.

9. Uji Klinis pada Pasien Covid-19 Bergejala

Tim Ahli Litbangkes Kementerian Kesehatan, yakni Pratiwi Sudarmono menyatakan bahwa akan dilakukan uji klinis Ivermectin pada pasien Covid-19 bergejala ringan-sedang yang dirawat di rumah sakit. Sementara pasien Covid-19 tanpa gejala tidak akan mendapatkan obat tersebut. 

Dengan melakukan uji klinis terhadap pasien Covid-19 dengan derajat sakit yang ringan sampai sedang akan memberikan data baik-buruknya Ivermectin, serta membuktikan efektivitasnya dalam pengobatan infeksi Covid-19 untuk masyarakat.

10. Efek Antiviral

Sebuah penelitian terbaru oleh tim dari Monash University dan University of Melbourne, Australia, mengatakan bahwa Ivermectin berpotensi dapat membunuh virus corona. 

Menurut penelitian tersebut, obat ini memiliki efek antiviral yang berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8% dalam waktu 48 jam.

Selain itu, Ivermectin juga berperan sebagai anti-inflamasi dan dapat mencegah produksi sitokin dan mediator inflamasi.

Baca Juga: Obat Radang Tenggorokan Terbaik dan Ampuh di Apotik

Nah, itu dia fungsi Ivermectin beserta fakta-fakta menarik yang perlu diketahui. Maka, dapat disimpulkan bahwa obat ini mendapat izin edar dari BPOM sebagai obat terapi virus corona.

Untuk spesifiknya, belum benar-benar ada obat yang diklaim ampuh untuk mengatasi infeksi Covid-19. Semoga kasus infeksi virus ini segera lekas menurun dan masyrakat bisa kembali beraktivitas normal. Yuk, jaga kesehatan Toppers bersama Tokopedia!

produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Penulis: Cindy Krisania Juli Haryono

© 2009-2025, PT Tokopedia