Ingin lebih paham soal investasi saham? Berikut ini panduan belajar saham untuk pemula yang bisa bikin kamu cepat menguasai seluk beluk investasi saham.
Investasi saham adalah salah satu cara paling jitu untuk meningkatkan kekayaan. Sayangnya banyak orang keburu antipati atau ketakutan saat mendengar saham.
Padahal, saham merupakan instrumen investasi yang aman dan potensial mendatangkan keuntungan, bahkan jika dilakukan oleh seorang pemula sekalipun,
Toppers. Namun, kamu harus mempelajari instrumen investasi ini terlebih dahulu, ya!
Buat kamu yang ingin belajar saham, berikut ini adalah panduan, tips, rekomendasi, serta modal yang harus disiapkan.
Panduan Belajar Saham untuk Pemula
1. Pelajari Istilahnya
Dalam dunia investasi saham, ada beberapa istilah yang wajib kamu pelajari dan pahami terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi saham.
Beberapa istilah dasar di antaranya adalah buyback, emiten, broker, hingga dividen. Berikut ini adalah pengertian dari masing-masing istilah tersebut.
- Buyback adalah proses pembelian kembali saham yang beredar oleh pihak perusahaan.
- Emiten adalah perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa saham dan menjual sahamnya.
- Broker adalah pialang berupa individu atau perusahaan sebagai perantara jual-beli atas efek-efek yang diterbitkan emiten.
- Dividen adalah jumlah keuntungan yang diberikan untuk pemegang saham berdasarkan laba bersih yang diperoleh emiten.
Baca Juga: Daftar Saham Syariah Terbaru
2. Pilih Sekuritas dengan Fee Rendah
Memilih sekuritas atau broker juga tidak boleh sembarangan. Pilihlah perusahaan sekuritas yang menawarkan biaya transaksi rendah.
Sebab, biaya transaksi antar perusahaan sekuritas berbeda-beda. Ada yang menerapkan biaya 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan.
Biaya transaksi adalah besaran uang yang harus kamu bayar kepada pialang atau perantara.
3. Tentukan Tujuan Investasi
Sebagai pemula, kamu harus tahu apa tujuanmu berinvestasi saham. Apakah kamu ingin menjadi investor atau seorang trader. Keduanya hampir sama, bedanya hanya terletak di frekuensi jual dan beli.
- Investor. Kalau kamu memilih jadi seorang investor, maka kamu akan bertransaksi dalam jangka panjang. Artinya, kamu membeli saham dan akan menjualnya bertahun tahun kemudian.
- Trader. akan lebih sering melakukan transaksi jual dan beli. Tak perlu setahun, seorang trader bisa melakukan puluhan kali transaksi dalam sehari.
4. Pelajari Fundamental Perusahaan
Mulailah belajar untuk memahami informasi dasar perusahaan. Mengenai keuntungan, omzet, hutang, dan lain-lain. Sebenarnya, dengan menggunakan indikator itu saja kamu sudah bisa menebak apakah sebuah saham perusahaan baik kamu beli.
Bila omzet dan keuntungannya terus menurun, mending nggak usah deh untuk invest di sana. Sebagai pemula, memahami hal itu saja sudah lebih dari cukup. Tak usah pusing sampai harus memprediksi pergerakan harga saham sebuah perusahaan.
5. Dengar Nasihat Broker
Jika ingin paham sesuatu, cobalah belajar langsung dari ahlinya. Cobalah minta saran saran dari broker atau pialang yang kamu gunakan sehingga tahu prospek saham yang bagus.
Dengan senang hati, broker juga akan memberikan penjelasan teknikal atau fundamental sehingga pengetahuan investasimu semakin baik.
Rekomendasi Saham
Sebagai pemula, ada beberapa rekomendasi saham yang wajib kamu miliki. Apalagi dengan pengetahuan yang masih pas-pasan, tentu penting banget memilih jenis saham yang sesuai.
Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Beli Saham Perbankan atau Consumer Goods
Membeli saham perbankan atau consumer goods akan lebih menguntungkan ketimbang membeli saham lain.
Hal ini karena, produk-produk mereka digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki kondisi keuangan yang lebih baik.
Oleh karena itu, memilih saham dari perbankan atau consumer goods akan lebih tepat, terutama buat pemula.
2. Beli Saham LQ45 atau IDX30
Memilih saham yang tergabung dalam LQ45 atau IDX30 akan lebih baik untuk para pemula.
Selain kinerja keuangan yang baik, saham-saham tersebut juga ramai diperdagangkan. Saham-saham yang tergabung dalam LQ45 atau IDX30 sering disebut dengan istilah blue-chip.
Modal yang Diperlukan untuk Investasi Saham
Untuk mulai investasi saham, kamu tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 sudah mengeluarkan aturan baru tentang jumlah lot.
Jumlah lot saham yang dulunya 500 lembar per satu lot, sekarang menjadi hanya 100 lembar per lot. Sedangkan untuk berinvestasi saham, kamu minimal memiliki 1 lot sebuah perusahaan.
Saat ini, harga saham per lembar sangat bervariasi. Ada yang Rp 50 sampai lebih dari Rp 10.000 per lembar.
Namun, ada biaya lain yang harus kamu keluarkan ketika membuka rekening efek. Untungnya, saat ini biaya membuka rekening efek tidak lagi semahal dulu. Hanya dengan Rp 1 juta saja, kamu sudah bisa membuat rekening efek.
Baca Juga: Ciri Investasi Bodong dan Tips Mencegahnya
Demikianlah panduan, tips, rekomendasi saham, serta modal yang diperlukan untuk mulai berinvestasi saham.
Jika ternyata modal yang kamu miliki belum cukup, jangan bersedih Toppers. Kamu tetap bisa kok berinvestasi di pasar modal melalui reksa dana. Yuk, siapkan dana untuk berinvestasi!