Gejala Usus Buntu, Penyebab dan Pecegahannya – Apa itu radang usus buntu? Apendisitis atau radang usus buntu adalah penyakit yang sering menyerang anak-anak dan dewasa. Penyakit ini memerlukan pembedahan atau operasi untuk menghilangkannya. Jika tidak diobati, usus buntu yang meradang akhirnya akan pecah, atau melubangi dan mengeluarkan cairan menular ke rongga perut. Hal ini dapat menyebabkan peritonitis atau radang serius pada lapisan rongga perut yang bisa menjadi fatal.
Sumber: drweil
Diperkirakan radang usus buntu dimulai saat pembukaan dari usus buntu ke dalam bilik menjadi terhambat. Penyumbatan ini mungkin disebabkan oleh pembentukan lendir tebal di dalam usus buntu atau pada tinja yang memasuki usus buntu dari sekum. Lendir atau tinja mengeras, menjadi seperti batu, dan menghalangi lubang. Batu ini disebut fecalith, atau ungkin jaringan limfatik di usus buntu membengkak dan menghalangi lubangnya. Setelah penyumbatan terjadi, bakteri yang biasanya ditemukan di dalam usus buntu mulai bertambah banyak dan menyerang atau menginfeksi dinding usus buntu. Tubuh merespon invasi ini dengan memasang serangan pada bakteri, sebuah serangan yang disebut peradangan. Jika gejala radang usus buntu tidak diketahui dan peradangan terus berlangsung, usus buntu bisa pecah, diikuti dengan penyebaran bakteri di luar usus buntu. Setelah pecah, infeksi bisa menyebar ke seluruh bagian perut, namun biasanya terbatas pada area kecil yang mengelilingi usus buntu oleh jaringan sekitarnya.
Terkadang, tubuh berhasil ‘menyembuhkan’ radang usus buntu tanpa perawatan atau bedah jika infeksi dan pembengkakan yang menyertainya menyebabkan usus buntu pecah. Peradangan, nyeri, dan gejala lainnya juga bisa hilang saat meminum antibiotik. Hal ini paling sering terjadi pada pasien lansia. Pasien kemudian bisa mendatangi dokter setelah radang usus buntu dengan benjolan di perut bagian bawah kanan yang disebabkan oleh bekas luka yang terjadi saat penyembuhan. Benjolan ini bisa menimbulkan kecurigaan akan kanker.
Gejala Usus Buntu
Gejala umum dari radang usus buntu meliputi:
- Sakit di perut bagian atas yang lama kelamaan pindah ke perut bagian kanan bawah.
- Kehilangan selera makan.
- Mual dan/atau muntah setelah sakit perut dimulai.
- Pembengkakan perut.
- Demam.
Jika Anda memiliki gejala yang disebutkan di atas, segera hubungi bantuan medis karena diagnosis dan perawatan cepat sangatlah penting. Jangan mengonsumsi makanan dan minuman, atau gunakan obat seperti obat pencahar, atau alat pemanas, yang dapat menyebabkan usus yang meradang pecah.
Pengobatan Radang Usus Buntu
Pembedahan atau operasi untuk mengangkat usus buntu, yang disebut appendectomy, adalah cara pengobatan umum radang usus buntu untuk hampir semua kasus.
Umumnya, jika dicurigai adanya radang usus buntu, dokter cenderung langsun ‘cari aman’ dan dengan cepat mengeluarkan usus buntu untuk menghindari rupturnya. Jika usus buntu telah membentuk abses, Anda mungkin memiliki dua prosedur: satu untuk menguras abses nanah dan cairan, dan yang selanjutnya mengeluarkan usus buntu. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa pengobatan radang usus buntu dengan antibiotik dapat menghilangkan kebutuhan pembedahan pada kasus-kasus tertentu.
Lalu, apakah radang usus buntu dapat dicegah? Sayangnya tidak ada cara untuk mencegah radang usus buntu. Namun, radang usus buntu jarang ditemukan pada orang yang mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayuran segar. Jadi jangan lupa selalu makan sehat ya untuk menjaga kesehatan badanmu!