• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Mengenal Metode Baby-Led Weaning, Keunggulan & Kontroversinya

Share

Mengenal Metode Baby-Led Weaning, Keunggulan & Kontroversinya

Baby-Led Weaning – Metode pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) alternatif yang dikenal dengan nama Baby-Led Weaning (BLW) belakangan mulai mencuri perhatian kalangan ibu muda sejak penyanyi Andien rajin mempublikasikan foto maupun video anak pertamanya, Kawa, saat sedang asyik mengonsumsi makanannya sendiri. Andien mengungkapkan bahwa ia dan sang suami menerapkan metode Baby Led Weaning untuk memperkenalkan makanan pada Kawa. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan Baby-Led Weaning?

Apa saja keuntungan maupun kerugiannya dibandingkan dengan metode konvensional?

https://www.tokopedia.com/hot/gigitan-bayi

Baby-Led Weaning, Membiarkan Anak Mengonsumsi Makanan Padat Sendiri Sejak Awal

Ketika bayi menginjak usia 6 bulan, ibu dianjurkan untuk mulai memberikan bayi makanan pendamping ASI (MPASI). Pada metode konvensional yang dinamakan Responsive Feeding, MPASI yang diberikan masih berupa makanan yang dihaluskan (puree), dan diberikan pada bayi dengan cara disuapi. Ibu memiliki kontrol penuh atas asupan makanan bayi: Kapan bayi ia harus mulai makan, makanan apa saja yang harus dikonsumsi, juga kapan bayi dirasa sudah cukup makan.

Sebaliknya, pada metode Baby-Led Weaning, bayi dilatih untuk mengontrol dirinya sendiri (baby-led). Makanan disediakan oleh ibu, namun bayi akan duduk, mengambil, menyuap, dan berhenti makan atas keinginannya sendiri ketika ia sudah merasa kenyang. Jenis makanan yang dikonsumsi adalah finger-foods, atau makanan yang besarnya telah disesuaikan dengan tangan bayi agar mereka dapat memegangnya secara mandiri. Bayi BLW tidak melalui tahap pengenalan makanan dengan bentuk puree, melainkan langsung diperkenalkan dengan makanan padat seperti buah-buahan, brokoli, labu siam, wortel, sobekan ikan, dan daging ayam/sapi yang telah dipotong kecil-kecil.

Metode yang dicetuskan Gill Rapley dan Tracey Murkett ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak 10-15 tahun lalu di Inggris, kemudian mulai menyebar ke negara-negara lain di dunia. Meski begitu, hingga kini masih banyak kontroversi maupun debat seputar penerapan Baby-Led Weaning pada bayi yang baru mengenal makanan. Apakah metode ini aman dilakukan? Apakah BLW lebih baik atau justru lebih buruk dari metode konvensional?

 Baca juga: 7 Manfaat Menyusui Langsung Bagi Bunda dan Si Kecil

Manfaat Baby-Led Weaning

Beberapa kelebihan yang diakui orangtua yang menerapkan metode Baby-Led Weaning pada anak di antaranya adalah:

1. Menciptakan bayi mandiri

Baby-Led Weaning baru boleh mulai diterapkan ketika bayi sudah bisa duduk tegak agar ia dapat ikut duduk di meja makan bersama anggota keluarga lain. Secara naluriah, bayi akan memiliki keinginan untuk mengikuti segala kegiatan yang dilakukan ibu, ayah, maupun saudara-saudaranya di meja makan tersebut. Ia akan mulai mencontoh cara mengambil makanan, memasukannya ke mulut, menaruh makanan kembali ke wadah, dan lain sebagainya. Semakin lama, bayi akan semakin terlatih untuk makan secara mandiri meski usianya belum mencapai tahunan.

2. Merangsang kemampuan motorik lebih cepat

Bayi yang diperkenalkan pada makanan dengan cara Baby-Led Weaning akan terbiasa mengambil, menggenggam, memasukkan makanan ke mulut, dan menaruh makanan sejak dini. Kemampuan motoriknya akan terlatih dengan baik, begitu juga kemampuan mengunyah, koordinasi tangan dan mata, juga kemampuan mengenali kapan dirinya merasa kenyang.

3. Memberi kesempatan bayi melakukan eksplorasi makanan yang ia sukai

Jenis makanan yang diberikan pada bayi adalah makanan apapun yang ada di meja makan. Hal ini berarti menu makannya sama dengan anggota keluarga lain, hanya saja dalam ukuran yang lebih kecil dan lebih halus. Biasanya, pada tahap awal, makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang telah dikukus. Dengan cara ini, bayi bebas mengeksplor tekstur, rasa, aroma, dan jenis makanan yang ia sukai.

4. Mempercepat proses pengenalan makanan

Karena sejak awal bayi sudah dikenalkan dengan makanan dalam bentuk aslinya (padat), ia tidak perlu lagi melalui tahap transisi dari makanan lembek bertekstur halus, ke makanan yang teksturnya lebih kasar, lalu ke makanan padat. Ia juga akan lebih mudah menyesuaikan diri ketika tiba waktunya memperkenalkan cara makan menggunakan alat seperti sendok dan garpu. Hal ini tentunya merupakan keuntungan tersendiri bagi sang ibu.

baby led weaning
Sumber gambar: Flickr

Kontroversi dan Kekhawatiran seputar Baby-Led Weaning

Hingga kini, masih banyak orangtua yang meragukan metode BLW. Tak jarang, dokter anak pun melarang orangtua untuk mengenalkan makanan pada bayi dengan cara Baby-Led Weaning. Menurut dr Lianita Prawindarti, konselor dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), metode yang dianjurkan pemerintah Indonesia secara resmi sampai saat ini adalah metode Responsive Feeding, karena lebih cocok dengan karakteristik ibu dan bayi Indonesia.

Beberapa kontroversi seputar metode Baby-Led Weaning diantaranya:

Baca juga: Anak Susah Makan? Siasati dengan 7 Cara Berikut!

kursi makan anak

1. Bayi tersedak

Banyak orangtua yang melaporkan bahwa anaknya kerap tersedak karena dikenalkan pada makanan padat di usia masih sangat dini. Terkadang, bayi memang belum dapat mengontrol kemampuan mengunyah, menelan, maupun menggigit makanan dengan baik, oleh karena itu, orangtua harus memastikan ukuran dan kepadatan makanan yang diberikan benar-benar sudah aman bagi sang anak.

2. Banyak makanan terbuang

Proses mengenalkan cara makan mandiri ini tentunya tidak akan mudah, karena ini adalah proses anak berlatih dan mencoba. Tentunya anak akan melalui banyak momen error dan trial. Dari mulai makanan yang berjatuhan, berantakan, hingga akhirnya terbuang karena anak tidak menyukai rasa, tekstur, maupun aromanya. Karena itu, penting bagi orangtua untuk bersabar dan terus mengawasi anak ketika ia duduk bersama keluarga di meja makan.

3. Apakah asupan gizinya akan cukup?

Dengan Responsive Feeding, ibu menentukan segala makanan yang dikonsumsi anak sehingga asupan gizinya dapat dipastikan terjaga. Dengan Baby-Led Weaning, karena anak terbiasa memutuskan sendiri jenis makanan yang ia suka dan santap, lalu meninggalkan yang ia tidak sukai, asupan gizinya bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan. Menghadapi hal ini, terkadang orangtua harus mencoba beberapa kali untuk mengenalkan makanan tertentu. Bila anak tidak suka satu jenis makanan, biarkan untuk beberapa hari, lalu masukkan makanan tersebut ke dalam menu lagi di lain waktu agar ia mencoba untuk kedua atau ketiga kalinya

4. Tidak cocok

Ada beberapa anak yang memang tidak cocok dengan metode Baby-Led Weaning. Hal ini tentunya tidak dapat dipaksakan. Idealnya, orangtua dapat mencoba mengombinasikan Baby-Led Weaning dengan Responsive Feeding selama beberapa waktu sebelum akhirnya benar-benar melepas anak untuk makan secara mandiri. Namun bila dirasa anak tidak juga cocok dengan metode ini, maka orangtua sebaiknya hanya memberlakukan Responsive Feeding. Ingat, setiap anak memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Baca juga: Inilah 8 Jenis Makanan yang Bisa Mendukung Kecerdasan Otak Anak

Itulah sekilas mengenai metode pengenalan makanan pendamping ASI Baby-Led Weaning yang belakangan ramai diperbincangkan di kalangan ibu-ibu muda Indonesia. Bagaimanapun cara yang ingin Bunda terapkan pada si kecil, pastikan Bunda telah membaca cukup informasi, menimbang untung-ruginya, dan memperhatikan kecocokannya dengan kebutuhan buah hati. Berkonsultasi dengan dokter terpercaya juga merupakan langkah yang dapat dilakukan sebelum memutuskan metode pengenalan MPASI yang ingin Bunda berikan pada anak.

jual kebutuhan ibu dan anak
Temukan semua kebutuhan ibu dan anak terlengkap dengan harga termurah di sini!

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

10 Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi, Anak Ceria Bebas Gigitan Nyamuk
Kids and Parenting
10 Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi, Anak Ceria Bebas Gigitan Nyamuk
© 2009-2025, PT Tokopedia