Atorvastatin adalah salah satu obat penurun kolesterol tinggi yang banyak digunakan. Ini dia manfaat, dosis, dan efek samping dari atorvastatin.
Kolesterol tinggi masih menjadi masalah besar di Indonesia. Terlebih, kolesterol tinggi menjadi faktor penyebab berbagai penyakit kardiovaskular, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), hipertensi, stroke, hingga gagal ginjal kronis.
Namun, seiring berkembangnya penelitian menghasilkan berbagai obat-obatan yang bisa membantu menurunkan kolesterol tinggi dalam darah, salah satunya adalah obat atorvastatin. Obat ini menjadi obat penurun kolesterol yang paling ampuh dan banyak digunakan.
Bagi Toppers yang ingin tahu lebih dalam tentang obat kolesterol yang satu ini, simak manfaat, dosis, dan efek samping atorvastatin berikut ini yuk!
Baca juga: Simvastatin, Obat Penurun Kolesterol untuk Jaga Kesehatan Jantung
Manfaat Obat Atorvastatin

Sumber gambar: Freepik
Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi dan mencegah penyakit kardiovaskular. Obat ini termasuk dalam kelompok statin, yaitu obat-obatan yang bekerja dengan menghambat enzim yang terlibat dalam produksi kolesterol di dalam tubuh. Dengan mengurangi jumlah kolesterol dalam darah, atorvastatin membantu mengurangi risiko penumpukan plak arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Indikasi penggunaan obat atorvastatin meliputi pasien dengan dengan hiperkolesterolemia atau dislipidemia. Obat ini juga digunakan untuk meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) pada pasien dengan kadar kolesterol rendah. Penggunaan atorvastatin juga dapat direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular, seperti mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau diabetes melitus.
Atorvastatin bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yang bertanggung jawab dalam produksi kolesterol di dalam tubuh. Dengan menghambat enzim ini, obat ini mengurangi produksi kolesterol dalam hati dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol yang sudah ada. Dengan cara ini, atorvastatin membantu menjaga keseimbangan lipid dalam tubuh dan mengurangi penumpukan plak di arteri.
Dosis Penggunaan Atorvastatin

Sumber gambar: Freepik
Dosis penggunaan atorvastatin dapat bervariasi tergantung pada kondisi medis dan respons individu. Biasanya, dosis awal yang direkomendasikan adalah 10-20 mg per hari, yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan penilaian dokter. Obat atorvastatin merupakan obat keras, sehingga penggunaan obat ini haurs menggunakan resep dokter. Berikut dosis umum untuk penggunaan atorvastatin sesuai dengan kondisi medis tertentu.
Hiperkolesterolemia Familial Heterozigot (Kolesterol Tinggi yang Diturunkan dari Salah Satu Orang Tua)
- Anak: Dosis disesuaikan dengan kadar LDL-C awal, tujuan terapi, dan respons pasien.
- Usia 10-17 tahun menggunakan dosis swal 10 mg setiap hari dengan kisaran biasa: 10-20 mg sekali sehari.
Hiperkolesterolemia Familial Homozigot (Kolesterol Tinggi yang Diturunkan dari Kedua Orang Tua)
- Dewasa: Dosis disesuaikan dengan kadar LDL-C awal, tujuan terapi, dan respons pasien.
- Sebagai tambahan untuk pengobatan penurun lipid lainnya (misalnya apheresis LDL): 10-80 mg setiap hari.
Hiperkolesterolemia Primer
- Dewasa: Dosis disesuaikan dengan kadar kolesterol LDL (LDL-C) awal, tujuan terapi, dan respons pasien.
- Dosis awal yang biasa diberikan: 10 mg atau 20 mg sekali sehari, pasien yang membutuhkan penurunan LDL-C >45% dapat memulai dengan 40 mg sekali sehari.
- Kisaran dosis biasa: 10-80 mg sekali sehari dengan dosis maksimal: 80 mg sekali sehari.
Profilaksis Kejadian Kardiovaskular Pada Pasien Berisiko Tinggi
- Dewasa: Dosis disesuaikan dengan kadar LDL-C awal, tujuan terapi, dan respons pasien.
- Pencegahan primer: Dosis Awal, 10 mg setiap hari. Dosis yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk mencapai kadar LDL-C sesuai dengan pedoman saat ini.
Efek Samping dan Kontraindikasi Atorvastatin

Sumber gambar: Canva
Penggunaan obat atorvastatin juga bisa menimbulkan gejala efek samping pada beberapa individu. Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi obat ini antara lain:
- Nyeri pada tulang, tulang belakang, sendi, atau otot
- Tasa sakit dan terbakar saat buang air kecil
- Sakit perut
- Kesulitan tidur
- Hidung tersumbat, pilek, atau sakit tenggorokan
- Diare
- Mual
Meski jarang terjadi, tetapi ada juga kemungkinan terjadinya efek samping yang lebih serius, seperti gangguan fungsi hati, otot yang rusak, atau reaksi alergi. Oleh karena itu, penting untuk segera menghubungi dokter jika mengalami efek samping yang tidak biasa.
Bagaimana Cara Konsumsi Obat Atorvastatin?

Sumber gambar: Canva
Konsumsi Atorvastatin sesuai dengan arahan dokter atau sesuai dengan petunjuk pada label kemasan. Jangan minum lebih banyak atau lebih sedikit dari yang diinstruksikan oleh dokter.
Obat in dapat diminum dengan atau tanpa makanan dan cobalah untuk meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Atorvastatin harus diminum secara teratur agar efektif. Lanjutkan minum obat ini bahkan ketika kamu merasa lebih baik. Jangan berhenti meminumnya kecuali jika diinstruksikan oleh dokter.
Interaksi Obat

Sumber gambar: Canva
Terdapat beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan atorvastatin jika digunakan bersamaan, terutama:
- Obat penurun kolesterol lainnya: gemfibrozil, niasin, fenofibrate, asam fenofibrik, dan lain-lain
- Kolkisin
- Obat antibiotik atau antijamur: rifampisin, eritromisin, klaritromisin, itrakonazol, ketokonazol, posakonazol, dan vorikonazol
- Pil KB
- Obat untuk mencegah penolakan transplantasi organ
- Obat antivirus untuk mengobati hepatitis C atau HIV
Peringatan

Sumber gambar: Canva
- Kamu tidak boleh mengonsumsi atorvastatin jika memiliki penyakit hati atau sirosis.
- Interaksi obat yang serius dapat terjadi ketika obat-obatan tertentu digunakan bersama dengan atorvastatin. Beritahukan kepada penyedia layanan kesehatan tentang semua obat yang kamu gunakan saat ini, dan obat apa pun yang kamu baru mulai atau hentikan.
- Hindari makan makanan yang tinggi lemak atau kolesterol. Atorvastatin tidak akan efektif dalam menurunkan kolesterol jika kamu tidak mengikuti rencana diet penurun kolesterol.
- Atorvastatin hanya merupakan bagian dari program pengobatan lengkap yang juga mencakup diet, olahraga, dan pengendalian berat badan. Ikuti diet, pengobatan, dan rutinitas olahraga kamu dengan baik.
- Ada beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi penggunaan atorvastatin. Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki alergi terhadap atorvastatin, gangguan hati yang serius, atau sedang hamil dan menyusui.
Baca juga: Makanan Penyebab Kolesterol yang Wajib Dihindari
Itulah manfaat, dosis, dan efek samping dari obat atorvastatin yang perlu ketahui. Pastikan kamu telah berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini ya!
Penuhi semua kebutuhan obat kolesterol lain, seperti obat Suvesco, Fenofibrate, dan Pravastin Novell di Tokopedia Sehat. Lakukan konsultasi dokter gratis dan tebus obatmu dari apotek terdekat di Tokopedia Sehat!
Referensi:
- MIMS (2022). Atorvastatin
- Drugs (2022). Atorvastatin
- Medscape (2022). Atorvastatin