Kapan puasa idul Adha 2024? Ketahui niat puasa sunnah mendekati Idul Adha alias puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah serta keutamaannya!
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam karena akan menyambut Hari Raya Idul Adha. Tak hanya itu, pada bulan Dzulhijjah, terdapat banyak amalan khusus yang bisa para Muslim lakukan.
Beberapa amalan tersebut adalah puasa Idul Adha yang terdiri dari puasa di 7 hari pertama bulan Dzulhijjah serta puasa Arafah dan Tarwiyah. Ibadah tersebut memiliki keistimewaan dari ibadah lainnya.
Jangan sampai kamu melewatkan ibadah yang istimewa ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk kamu mengetahui niat puasa Idul Adha serta apa yang membuatnya Istimewa
Baca Juga: Manfaat dan Hukum Qurban Saat Idul Adha
Temukan pilihan hewan Qurban di Tokopedia sesuai kemampuanmu. Beribadah lebih mudah dan dapatkan banyak keuntungannya, sesuai aturan & syariat.
Niat Puasa Idul Adha & Keutamaannya
Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah dua contoh puasa sunnah yang sering dibahas ketika mendekati Idul Adha. Nyatanya, ada 4 jenis puasa sunnah yang bisa dijalankan sebelum hari Idul Adha tiba. Apa saja puasa sunnah Idul Adha? Kapan menjalankannya? Ketahui selengkapnya!
1. Niat Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah (1–7 Dzulhijjah)

Di Tahun ini, Puasa sunnah bulan Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 8–14 Juni 2024
Puasa pada bulan Dzulhijjah dimulai sejak hari pertama bulan Dzulhijjah hingga hari ketujuh. Selain karena dianjurkan karena dijalani oleh Rasulullah ﷺ, umat Islam yang mengamalkannya juga akan memperoleh cinta dari Allah SWT.
Untuk melakukan ibadah sunnah yang satu ini, kamu perlu melafalkan niat berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri Dzilhijjati sunnatan lillahi ta’ala
“Saya niat berpuasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Taala.”
2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah jatuh pada 15 Juni 2024.
Setelah melaksanakan puasa di tujuh hari pertama bulan dzulhijjah, kamu dapat melanjutkannya dengan puasa tarwiyah di hari kedelapan bulan Dzulhijjah. Nama tarwiyah sendiri memiliki arti membawa bekal air. Hal ini berasal dari kebiasaan para jamaah haji yang beramai-ramai membawa air zamzam ketika menjalankan ibadah haji.
Salah satu hadits menyatakan bahwa melakukan puasa Tarwiyah itu seperti puasa setahun. Selain itu para Muslimin dan Muslimah yang menjlaankannya juga bisa dilindungi dari api neraka. Berikut bunyi haditsnya:
“Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan puasa hari arafah seperti puasa dua tahun.” Hadits yang diriwayatkan Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas.
Adapun niat puasa sunnah Tarwiyah adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta’aala
“Saya niat berpuasa sunnah hari Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Baca Juga: Macam-Macam Puasa dalam Islam: Puasa Wajib dan Sunnah
3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Kamu dapat melanjutkan ibadah puasa di 8 hari sebelumnya dengan puasa Arafah. Arafah sendiri merupakan sebutan untuk hari ke 9 bulan Dzulhijjah. Puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada 16 Juni 2024.
Puasa Arafah dikatakan dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. “Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162). Sebelum melakukan puasa Arafah, lafalkanlah niat puasa Arafah di bawah ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnata lillaahi ta’aala.
“Saya niat berpuasa sunnah hari Arafah karena Allah Ta’ala."
4. Puasa Sebelum Berangkat Shalat Idul Adha
Puasa yang stau ini tidak ada bacaan niatnya, cukup dilakukan saja. Puasa yang dimaksud juga tidak dilakukan sepanjang hari. Artinya, puasa ini dilakukan dengan menahan diri agar tidak makan dan minum sejak bangun tidur sampai shalat Ied selesai. Puasa ini dicontohkan oleh nabi Muhammad ﷺ sebagaimana disampaikan dalam hadits:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352.Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Jika kamu berkurban, maka disunnahkan untuk berpuasa sampai menyantap hasil kurbannya. Sebaliknya, Muslim yang tidak berkurban diperkenankan makan dan minum sepulangnya dari shalat Ied.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kambing Terbaik yang Cocok Untuk Kurban
Alhamdulillah, kini kamu sudah mengetahui niat puasa Idul Adha dan jenis-jenis apa saja puasa sunnah yang bisa dijalankan mendekati Idul Adha.
Jangan lupa beri tahu tata cara sholat Idul Adha dan niat puasa Idul Adha ini pada teman, keluarga, dan kerabatmu yang lain, ya, Toppers.
Hari raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Persiapkan qurban lebih mudah, aman dan cepat melalui Qurban Online di Tokopedia. Yuk, beli sekarang dan tuntaskan kewajibanmu!
Penulis: Nabila Khaerunnisa & Amanda