Simak penjelasan lengkap mengenai arti dan definisi usia produktif. Berikut juga penjelasan karakter dan pengaruhnya bagi perekonomian negara.
Usia Produktif – Penduduk merupakan sekelompok manusia yang menempati wilayah geografis tertentu yang memiliki rentang usia yang berbeda-beda. Menurut Badan Pusat Statistik, hasil sensus penduduk 2020 menunjukkan bahwa penduduk Negara Indonesia berjumlah 270,20 juta jiwa bertambah 32,56 juta jiwa dari perhitungan sebelumnya.
Hasil sensus penduduk tersebut menunjukkan bahwa terjadi kenaikan penduduk dengan kelompok usia produktif dari 53,39% menjadi 70,72%. Rasio jenis kelamin juga menunjukkan angka 102, artinya terdapat 102 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Persebaran penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan jumlah 151,59 juta jiwa atau setengah dari jumlah penduduk di Indonesia. Mungkin sebagian besar dari kalian ada yang bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan penduduk usia produktif? untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut ini!
BACA JUGA: CONTENT CREATOR, PEKERJAAN YANG DIINCAR KAUM MILENIAL!
Definisi Usia Produktif

Menurut KBBI, usia produktif adalah usia ketika seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Penduduk dengan usia produktif memiliki rentang usia 15-64 tahun.
Hingga saat ini, kelompok usia Gen Z yang memiliki rentang usia 8-23 tahun dan Milenial yang berusia 24-39 tahun masih mendominasi usia produktif.
Usia produktif merupakan modal besar untuk meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, pendapatan, juga daya saing bangsa Indonesia di mata dunia. Jumlah usia produktif yang mencapai 70,72% melebihi separuh penduduk menjadikan negara kita masih masuk ke dalam bonus demografi.
Bonus Demografi
Bonus demografi merupakan suatu fenomena saat jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Bonus demografi dapat menjadi alat untuk mengembangkan kondisi daerah dengan generasi produktif yang berkualitas.
Tingginya penduduk usia produktif juga meningkatkan jumlah angkatan kerja yang menuntut banyaknya lapangan kerja, namun hal ini tidak sebanding dengan angka penduduk pencari kerja yang banyak. Sebagai kelompok usia produktif, kita juga bisa membuka lapangan usaha untuk memperluas lapangan pekerjaan agar meningkatkan perekonomian penduduk.
Pengaruh Usia Produktif terhadap Perekonomian

Usia produktif sangat memengaruhi perkembangan ekonomi karena unggul dari segi stamina, fisik, tingkat kecerdasan dan kreativitas.
Kelompok usia yang ideal untuk melakukan berbagai produktivitas ini bisa meningkatkan perekonomian negara dengan berbagai inovasi terbaru sebagai berikut.
Berkembangnya Perusahaan Rintisan atau Startup
Seiring perkembangan teknologi, kelompok usia produktif sudah akrab dengan dunia digital. Hingga kini banyak orang yang berkegiatan ekonomi secara online. Tidak hanya berbelanja, memesan makanan, ojek, hingga konsultasi dengan dokter juga dilakukan secara digital.
Kegiatan ekonomi berbasis digital melahirkan banyaknya perusahaan rintisan atau startup yang didirikan oleh para generasi millennial. Perusahaan ini menyediakan berbagai jasa tertentu yang bisa diakses secara online.
Kantor startup biasanya melebarkan sayap untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk kelompok usia produktif. Hal ini tentunya memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
Banyaknya Profesi Baru yang Kekinian
Jika biasanya sebuah pekerjaan hanya dilakukan di dalam kantor atau merintis usaha. Kini, perkembangan dunia digital ini juga melahirkan banyaknya profesi baru yang kekinian, seperti content creator, YouTuber, influencer, streamer hingga travel vlogger.
Dengan banyaknya kreativitas yang dimiliki kelompok usia produktif, berbagai profesi baru ini bisa dilakukan di sosial media atau di luar ruangan.
Baca Juga: Cara Membuat CV di Word: Simple, Kreatif & Menarik
Nah, itu dia definisi usia produktif dengan pengaruhnya terhadap perekonomian saat menghadapi bonus demografi di Indonesia. Sebagai orang dengan usia produktif, tingkatkan produktivitas dengan membeli berbagai perlengkapan kerja secara lengkap dan nyaman hanya di Tokopedia!