• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Rotavirus, Diare pada Balita Akibat Virus

Share

Rotavirus, Diare pada Balita Akibat Virus

Infeksi rotavirus adalah penyebab utama diare pada balita di seluruh dunia. Berikut ini penyebab dan cara mengatasinya.


Rotavirus adalah salah satu bentuk masalah pencernaan atau flu perut yang disebabkan oleh virus.

Jenis virus ini umumnya menyerang bayi dan balita dan merupakan penyebab utama diare berat pada anak di bawah lima tahun. Menurut Mayo Clinic, rotavirus mengakibatkan lebih dari 250.000 kematian setiap anaknya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Seperti dilansir dari Antara, Rotavirus menyebabkan 100.000 kematian anak, lebih dari 200.000 rawat inap, dan hampir 600.000 rawat jalan setiap tahunnya di Indonesia.

Dan ironisnya angka kekambuhan infeksi rotavirus sangat tinggi, serta pasca diare kualitas hidup anak cenderung rendah.

Mengapa dinamakan rotavirus? Kata “rota” berasal dari Bahasa Latin yang berarti roda. Dan jika dilihat melalui mikroskop, bentuk dari rotavirus bundar seperti roda.

Virus ini menimbulkan peradangan pada saluran pencernaan serta usus. Biasanya rotavirus akan menginfeksi usus kecil dan menghancurkan jaringan usus. Ini akan membuat penyerapan nutrisi menjadi terganggu.

Baca juga: Jenis Imunisasi Wajib pada Anak serta Manfaatnya

Begini gejala serta pola penyebaran rotavirus

Adapun gejala dari rotavirus adalah diare berair yang hebat, mual, terus menerus muntah, demam, dan anak rentan mengalami dehidrasi. Gejala-gejala ini biasanya muncul 1-2 hari setelah penularan dan berlangsung sekitar 3-8 hari.

Itu mengapa pada kasus yang berat balita biasa mengalami dehidrasi. Adapun ciri dari dehidrasi pada bayi atau balita adalah anak menjadi sangat lemas, tidak buang air kecil selama 12 jam atau lebih, kulit anak kering atau dingin, serta mata terlihat cekung dan ketika anak menangis tanpa air mata.

Maka pada anak yang dirawat inap sering kali harus diinfus untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Lalu, bagaimanakah membedakan diare karena bakteri dan rotavirus? Bau tinja lebih asam dan karena intensitas diare yang berat, bahkan bisa mencapai 20 kali dalam sehari, bokong anak menjadi kemerahan.

Lantas bagaimana virus ini bisa menular? Fecal oral atau tinja dari anus yang menempel pada tangan lalu tanpa sengaja tertelan ke mulut. Anak yang terinfeksi rotavirus, dalam setiap gram tinjanya bisa mengandung 100 miliar virus.

Padahal hanya perlu 109 virus untuk menginfeksi anak lain. Uniknya lagi, virus ini tetap bisa hidup di tangan yang terkontaminasi selama berjam-jam, bahkan di permukaan padat bisa tahan berhari-hari. Adapun yang dimaksud dengan permukaan padat adalah mainan atau makanan yang terkontaminasi. Itu mengapa sangat penting menerapkan kebiasaan mencuci tangan sejak dini. Kebiasaan mencuci tangan ini sebaiknya tidak hanya dilakukan sebelum makan, melainkan setiap kali selesai dari toilet serta mengganti popok anak.

Cara mengobati rotavirus

Infeksi rotavirus tidak bisa dihilangkan dengan antibiotik. Tidak ada terapi obat spesifik untuk menangani rotavirus. Yang penting dilakukan untuk menangani infeksi rotavirus adalah menjaga cairan serta elektrolit anak tetap cukup.

Biasanya, diare akan hilang sendiri dalam kurun waktu 3-8 hari. ;Pada bayi atau balita yang masih menyusui, tingkatkan intensitas menyusui untuk menjaga tubuh anak tidak mengalami dehidrasi. Sedangkan pada anak yang sudah mendapat makanan padat, tidak perlu membatasi jenis makanan. Sangat penting untuk membuat anak tetap makan dengan baik, sebab episode diare bisa berlangsung lama bila anak tidak mendapatkan makanan.

Vaksinasi cara efektif mencegah penularan rotavirus

Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penularan rotavirus? Menjaga kebersihan tangan serta mulut. Adapun pencegahan yang paling efektif adalah  vaksinasi rotavirus. Menurut penelitian, efektivitas vaksinasi dalam mencegah infeksi rotavirus bisa 85-98%.

 Itu mengapa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan vaksinasi rotavirus pada bayi. Dengan begitu antibodi tubuh terhadap virus ini bisa terbentuk sejak diri. Pemberian vaksin rotavirus bisa dimulai sejak bayi berusia 2 bulan, lalu dilanjutkan ketika berusia 4 dan 6 bulan.

Baca juga: Cara Mengenali dan Mengatasi Alergi pada Bayi

Itu dia, Toppers, cara mencegah dan mengobati rotavirus, jaga selalu kebersihan tangan dan badan agar buah hati dapat terhindar dari penyakit yang mengancam, selalu sedia obat, dan berkonsultasi dengan dokter segera bila terdapat gejala yang tidak mereda.

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

© 2009-2025, PT Tokopedia