Bagaimana proses siklus hidrologi secara lengkap? Yuk, simak gambar sikus hidrologi lengkap dengan penjelasannya berikut!
Air merupakan salah satu elemen paling penting dalam kehidupan bumi. Di planet bumi sendiri, 72% permukaan bumi tertutupi oleh air.
Dibandingkan dengan makanan, manusia lebih tidak bisa bertahan hidup tanpa air. Tapi, kamu mungkin penasaran dengan kenapa air tidak pernah habis meskipun sudah dipakai berjuta-juta tahun oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pasokan air yang tidak pernah habis di bumi disebabkan oleh adanya tahapan siklus air yang terjadi secara alami. Fenomena alam seperti hujan yang sering kita lihat merupakan bagian dari tahapan siklus air.
Dikenal juga dengan nama siklus hidrologi, tahapan siklus air merupakan sirkulasi proses air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Tahapan siklus air memiliki beberapa tahap dalam menggerakkan sirkulasi air di bumi. Yuk kenali macam-macam tahap siklus hidrologi dan penjelasannya!
Baca Juga: Contoh Fenomena Alam yang Terjadi di Dunia
Proses Siklus Hidrologi

Sumber gambar: YouTube/Fedra Nugroho
Air melewati beberapa proses dan tahapan yang kemudian kembali lagi ke bentuk semula. Seperti pada gambar siklus hidrologi di atas, terdapat beberapa tahapan yang diantaranya:
1. Evaporasi
Proses penguapan air dari tubuh-tubuh air, seperti laut, danau, dan sungai yang diakibatkan oleh pemanasan sinar matahari. Air yang menguap akan naik ke langit dan nantinya menjadi awan.
2. Transpirasi
Transpirasi merupakan penguapan air dari permukaan tumbuhan. Seperti pada gambar siklus hidrologi di atas, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang yang panas dan transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara.
3. Sublimasi
Pada tahapan ini, sinar matahari akan membantu penguapan pada es tanpa melalui proses pencairan. Hal ini mengakibatkan es yang merupakan bentuk padat dari air, menguap dan berubah menjadi awan.
4. Intersepsi
Pada proses ini, air hujan tertahan pada tanaman untuk kemudian terevaporasi kembali ke atmosfer. Siklus hidrologi ini memungkinkan air untuk kembali ke atas tergantung dengan kemampuan setiap pohon dari jenis daun, kerapatan daun, lebar tajuk, dan batang.
Baca Juga: Urutan Planet dalam Tata Surya dan Penjelasannya
5. Kondensasi
Siklus hidrologi satu ini menampakkan perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air di atmosfer, sehingga membentuk awan. Proses ini terjadi karena pengaruh rendahnya suhu udara pada ketinggian atmosfer tertentu.
6. Adveksi
Pada siklus hidrologi ini, butiran air yang berbentuk awan bergerak secara horizontal dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal tersebut juga dibantu karena pengaruh angin yang berhembus.
7. Presipitasi
Presipitasi adalah proses turunnya air ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Bukan hanya hujan, pada daerah yang bersuhu rendah, presipitasi juga bisa menurunkan air padat berupa salju.
8. Run Off
Air yang sudah jatuh ke permukaan bumi yang tinggi, akan mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui sungai dan anak sungai.
9. Infiltrasi
Tahapan ini merupakan proses peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Dalam siklus hidrologi ini, air dapat tersimpan menjadi air tanah yang secara lambat akan mengalir kembali ke laut.
Baca Juga: Deretan Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan & Manusia
Demikian penjelasan lengkap seputar siklus hidrologi untuk dipahami. Walaupun air melalui tahapan siklus air yang tidak pernah berhenti, kita tetap harus menggunakan air seperlunya. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk menghemat biaya tagihan air, tetapi juga menghemat energi yang digunakan untuk memproses air di rumah.
Penulis: Lazuardi