• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

19 Surat Pendek Al-Quran yang Mudah Dihafal (<10 Ayat)

14 August 2023

Share

19 Surat Pendek Al-Quran yang Mudah Dihafal (<10 Ayat)

Menghafal surat pendek Al-Quran jadi hal yang esensial karena dibacakan juga ketika shalat. Apa saja surat pendek yang mudah dihafal? Ketahui 19 contohnya!


Membaca al-Quran adalah salah satu amalan yang amat dianjurkan bagi Muslimin dan Muslimah. Buktinya, Iman kepada Al-Quran jadi hal yang wajib untuk dilakukan.

Tak bisa dipungkiri, menghafal Al-Quran yang terdiri dari 114 surat bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan dedikasi dan ketekunan untuk melakukannya.

Namun, memulai dengan langkah yang kecil tentunya juga mulia. Langkah ini bisa diambil dengan menghafal surat-surat pendek yang dapat ditemukan di juz 30. Baca terus artikel ini untuk menghafal 19 surat pendek yang mudah diingat.

Baca Juga: Nama-Nama Bulan Hijriah dan Peristiwa Pentingnya

19 Surat Pendek Al-Quran di Bawah 10 Ayat

Tidak sampai 10 ayat dan kebanyakan punya rima yang mudah diingat, ini dia 19 surat pendek Al-Quran yang bisa kamu hafal dan amalkan setiap salat.

1. Al-Fatihah - 7 Ayat

Al-Fatihah adalah surat pembuka di Al-Quran. Dalam shalat, surat ini hukumnya wajib untuk dibaca. Maka, surat Al-Fatihah harus jadi salah satu yang dihafal atau dikenalkan kepada anak:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Ar-raḥmānir-raḥīm
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Māliki yaumid-dīn
Pemilik hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Tunjukilah kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

2. Al-Ikhlas - 4 Ayat

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad) Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

3. Al-Falaq - 5 Ayat

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Qul a’udzu birabbil falaq.
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Min syarri ma khalaq.
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wa min syarri ghasiqin idza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
Wa min syarrin naffasati fil ‘uqad.
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
Wa min syarri hasidin iza hasad.
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki

4. An-Nas - 6 Ayat

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a’ụżu birabbin-nās
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin-nās
Raja manusia

اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilāhin-nās
sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
Min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Minal-jinnati wan-nās
Dari (golongan) jin dan manusia

5. Al-Asr - 3 Ayat

وَالْعَصْرِۙ
Wal-'asr.
Demi masa

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insana lafi khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Illallazina amanu wa 'amilus-salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis-sabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Wudhu Lengkap dengan Latin & Artinya

6. An-Nasr - 3 Ayat

اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ
Iza jaa-a nas rullahi walfath
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ‌ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaba
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat

7. Al-Kautsar - 3 Ayat

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Innaa a' thoinaakal kautsar.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fa solli lirabbika wan har.
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Inna syaani 'aka huwal abtar.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus

8. Al-Quraisy - 4 Ayat

لِإِيْلٰفِ قُرَيْشٍ
Li iilaafi quraiisy.
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy

إِلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ
Lilaafihim rihlatasy syitaa i wash shoiif.
Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ
Falya’ buduu robba haadzal baiit.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)

الَّذِىٓ أَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَءَامَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Alladzii ath’ amahum minjuu 'iw wa aamanahum min khouf.
Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan

Baca Juga: Keutamaan Surat Al-Waqiah untuk Membuka Rezeki dan Doa Setelah Membacanya

9. Al-Fill - 5 Ayat

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl
?Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah

أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
A lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl
?Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia

وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong

تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)

10. Al-Qadr - 5 Ayat

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i).
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i)
?Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in).
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in).
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr(i).
Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar

11. Al-Lahab - 6 Ayat

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a).
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab(a).
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
Sayaṣlā nāran żāta lahab(in).
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka)

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i).
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal

12. Al-Kafirun - 6 Ayat

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Qul yā ayyuhal-kāfirūn(a)
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Lā a‘budu mā ta‘budūn(a).
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud(u).
Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum.
Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud(u).
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
Lakum dīnukum wa liya dīn(i).
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku

Baca Juga: Baca Surah Al Baqarah Ayat 285-286, Jika Rezeki Ingin Dimudahkan

13. Al-Maun - 7 Ayat

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
Ara'aital-lażī yukażżibu bid-dīn(i).
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
Fa żālikal-lażī yadu‘‘ul-yatīm(a).
Itulah orang yang menghardik anak yatim

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa‘āmil-miskīn(i).
dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
Fawailul lil-muṣallīn(a).
Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn(a)
(yaitu) yang lalai terhadap salatnya

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
Allażīna hum yurā'ūn(a)
yang berbuat riya

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ
Wa yamna‘ūnal-mā‘ūn(a)
dan enggan (memberi) bantuan

14. Al-Zalzalah - 8 Ayat

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā.
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat

وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā.
bumi mengeluarkan isi perutnya

وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
Wa qālal-insānu mā lahā.
"?dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi dengannya (bumi)

يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
Yauma'iżin tuḥaddiṡu akhbārahā
Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya)

بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
Bi'anna rabbaka auḥā lahā
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya

يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
Yauma'iżiy yaṣdurun-nāsu asytātā(n), liyurau a‘mālahum
Pada hari itu manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
Famay ya‘mal miṡqāla żarratin khairay yarah(ū)
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya

وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Wa may ya‘mal miṡqāla żarratin syarray yarah(ū)
Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya

15. Al-Bayyinah - 8 Ayat

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
Lam yakunil-lażīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta'tiyahumul-bayyinah(tu)
Orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (kekufuran mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
Rasūlum minallāhi yatlū ṣuḥufam muṭahharah(tan)
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Nabi Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran suci (Al-Qur’an)

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
Fīhā kutubun qayyimah(tun)
yang di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar)

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
Wa mā tafarraqal-lażīna ūtul-kitāba illā mim ba‘di mā jā'athumul-bayyinah(tu)
Tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahlulkitab, melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Wa mā umirū illā liya‘budullāha mukhliṣīna lahud-dīn(a), ḥunafā'a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu'tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah(ti)
Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar)

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
Innal-lażīna kafarū min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā'ika hum syarrul-bariyyah(ti)
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
Innal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā'ika hum khairul-bariyyah(ti)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ
Jazā'uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā(n), raḍiyallāhu ‘anhum wa raḍū ‘anh(u), żālika liman khasyiya rabbah(ū)
Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya

16. At-Takasur - 8 Ayat

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ
Alhākumut-takāṡur(u).
Berbangga-bangga dalam memperbanyak (dunia) telah melalaikanmu

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ
Ḥattā zurtumul-maqābir(a).
sampai kamu masuk ke dalam kubur

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
Kallā saufa ta‘lamūn(a).
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
Ṡumma kallā saufa ta‘lamūn(a).
Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya)

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
Kallā lau ta‘lamūna ‘ilmal-yaqīn(i).
Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, (niscaya kamu tidak akan melakukannya)

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ
Latarawunnal-jaḥīm(a).
Pasti kamu benar-benar akan melihat (neraka) Jahim

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ
Ṡumma latarawunnahā ‘ainal-yaqīn(i).
Kemudian, kamu pasti benar-benar akan melihatnya dengan ainulyakin

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ
Ṡumma latus'alunna yauma'iżin ‘anin-na‘īm(i).
Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)

Baca Juga: Bacaan Dzikir Pagi dan Petang, Pembuka Rezeki dan Penutup Hari

17. Al-Insyirah/Asy-Syarh - 8 Ayat

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ
Alam nasyraḥ laka ṣadrak(a).
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad),

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ
Wa waḍa‘nā ‘anka wizrak(a).
meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu

الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ
Allażī anqaḍa ẓahrak(a).
yang memberatkan punggungmu,

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ
Wa rafa‘nā laka żikrak(a).
?dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
Fa'inna ma‘al-‘usri yusrā(n).
Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ
Inna ma‘al-‘usri yusrā(n).
Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ
Fa iżā faragta fanṣab.
Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain)

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ ࣖ
Wa ilā rabbika fargab.
dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah

18. At-Tin - 8 Ayat

وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
Wat-tīni waz-zaitūn(i).
Demi (buah) tin dan (buah) zaitun

وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ
Wa ṭūri sīnīn(a).
demi gunung Sinai

وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ
Wa hāżal-baladil-amīn(i)
dan demi negeri (Makkah) yang aman ini

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm(in)
sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ
Ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn(a).
Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
Illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti falahum ajrun gairu mamnūn(in).
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ
Famā yukażżibuka ba‘du bid-dīn(i).
?Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu

اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ
Alaisallāhu bi'aḥkamil-ḥākimīn(a).
?Bukankah Allah hakim yang paling adil

19. Al-Humazah - 9 Ayat

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
Wailul likulli humazatil-lumazah(tin).
Celakalah setiap pengumpat lagi pencela

ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
Allażī jama‘a mālaw wa ‘addadah(ū).
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya

يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
Yaḥsabu anna mālahū akhladah(ū).
Dia (manusia) mengira bahwa hartanya dapat mengekalkannya

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah(ti).
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
Wa mā adrāka mal-ḥuṭamah(tu).
?Tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah

نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
Nārullāhil-mūqadah(tu).
(Ia adalah) api (azab) Allah yang dinyalakan

الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
Allatī taṭṭali‘u ‘alal-af'idah(ti).
yang (membakar) naik sampai ke hati

اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
Innahā ‘alaihim mu'ṣadah(tun).
Sesungguhnya dia (api itu) tertutup rapat (sebagai hukuman) atas mereka

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ
Fī ‘amadim mumaddadah(tin).
(sedangkan mereka) diikat pada tiang-tiang yang panjang

Baca Juga: Ketahui Amalan-Amalan Saat Haid, Tetap Kejar Pahala Meski Berhalangan
Itu dia, Toppers, deretan surat pendek dengan jumlah 3 hingga 9 yang bisa dengan mudah kamu hafalkan. Selain menghafalkan, ada baiknya juga kamu mengajarkannya pada orang-orang yang kamu sayangi sebagai tabungan pahala jariyah.

Selain mengamalkan ayat Al-quran, kamu juga bisa menunaikan berbagai macam ibadah sebagai tabungan pahalamu. Mulai dari shalat sunnah hingga berdonasi, semua bisa kamu lakukan tanpa memotong banyak waktu.

Jangan lupa untuk selalu cek jadwal sholat kapan saja dan di mana saja melalui fitur Tokopedia Salam. Temukan juga berbagai kebutuhan bagi umat muslim lainnya seperti zakat, donasi, qurban, hingga perlengkapan sholat hanya di Tokopedia!

Penulis: Amanda Rafiqah Putri

© 2009-2025, PT Tokopedia