Ketahui cara mandi wajib dan penyebabnya, wajib ditunaikan setelah junub agar shalat dianggap sah.
Setiap muslimin dan muslimah wajib mengikuti syariat dan perintah Allah. Perintah-perintah tersebut berperan dalam menjadikan ibadah kita sah di mata Allah SWT. Beberapa perintah Allah juga termasuk mensucikan diri sebelum beribadah atau setelah mengalami kondisi-kondisi tertentu.
Salah satu perintah Allah yang wajib dilakukan seluruh muslim dan muslimah adalah mandi wajib. Mandi wajib yang juga dikenal dengan mandi besar atau mandi junub adalah perintah Allah untuk para hambanya mensucikan diri dari hadas apapun, baik itu hadas kecil ataupun hadas besar.
Hadas sendiri merupakan keadaan tidak suci seorang muslim yang menyebabkan dirinya tidak boleh melakukan ibadah seperti shalat, tawaf, dan lain-lain. Hadas terbagi menjadi hadas kecil dan hadas besar. Kita dapat menghilangkan hadas kecil dengan berwudhu atau tayamum, sedangkan hadas besar harus dibersihkan dengan mandi wajib.
Sebagai umat yang taat kepada Allah, kita tentunya harus mematuhi perintah Allah untuk mensucikan diri. Yuk simak tata cara mandi wajib terlengkap, dengan niat mandi wajib untuk laki-laki dan perempuan serta doa mandi hadas besar, dan juga beberapa alasan kenapa kita harus mandi wajib.
Baca Juga: Begini Cara Wudhu yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah
Doa Mandi Wajib & Caranya
Sebelum melaksanakan mandi wajib, kamu harus mengetahui tata cara mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan yang benar agar mandi wajib kamu sah di mata Allah. Tata cara mandi wajib ini juga disertakan niat dan doa mandi hadas besar untuk memudahkan kamu saat melakukan mandi wajib.
1. Membaca niat mandi wajib untuk laki-laki dan perempuan. Adapun niat mandi wajib adalah sebagai berikut:

"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta'aalaa"
2. Basuh tangan kanan dan kiri sebanyak 3 kali.
3. Bersihkan dubur, kemaluan, dan bagian lain yang dianggap kotor seperti ketiak, pusar, dan sela jari kaki menggunakan tangan kiri.
4. Cuci kedua tangan untuk menghilangkan kotoran.
5. Ambil wudhu yang sempurna (seperti wudhu untuk shalat).
6. Basuh rambut dan kepala dari pangkal sampai ke ujung.
7. Guyur kepala sebanyak tiga kali secara menyeluruh.
8. Siram tubuh dimulai dari bagian kanan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan pada tubuh sisi kiri.
9. Pastikan bagian lipatan kulit juga dibersihkan.
Baca Juga:
- Doa dan Niat Puasa Sunnah Senin Kamis Lengkap Dengan Artinya
- Sejarah Turunnya Alquran yang Turun pada 17 Ramadan
- Kenali Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar, Malam Ganjil yang Istimewa!
Penyebab Dilakukannya Mandi Wajib

Sumber gambar: The Jakarta Post
Sebelum mengenal tata cara mandi wajib, kamu wajib mengetahui 6 penyebab mandi wajib berikut ini. Tindakan mensucikan diri yang tepat akan membuat mandi wajib kita sah di mata Allah.
1. Berhubungan Intim
Penyebab mandi wajib yang pertama adalah hubungan intim yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Tentunya menjadi hal yang lumrah bagi suami istri untuk berhubungan intim. Akan tetapi, sepasang suami istri diwajibkan untuk mandi wajib setelah melakukan hubungan intim. Hal ini disebutkan melalui hadist Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا ، فَقَدْ وَجَبَ الْغَسْلُ
Artinya: "Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya, lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi." (HR. Bukhari, no. 291 dan Muslim, no. 348)
Dalam hadist lain juga disebutkan bahwa pasangan suami istri tetapi harus mandi wajib meskipun tidak keluar mani. Melalui riwayat Muslim, Aisyah RA berkata:
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ أَهْلَهُ ثُمَّ يُكْسِلُ هَلْ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ وَعَائِشَةُ جَالِسَةٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَفْعَلُ ذَلِكَ أَنَا وَهَذِهِ ثُمَّ نَغْتَسِلُ ».
Artinya: "Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini, tetapi tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi." (HR. Muslim, no. 350)
2. Keluar Air Mani
Penyebab mandi wajib selanjutnya adalah keluar air mani. Hal ini tidak hanya terjadi saat berhubungan intim saja, melainkan juga saat sedang syahwat, baik saat sadar ataupun tidak sadar. Keluarnya air mani sebagai penyebab mandi wajib disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 6:
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Artinya: "Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al-Maidah: 6)
3. Mimpi Basah
Mimpi basah menjadi penyebab mandi wajib berikutnya. Mimpi basah sendiri merupakan kondisi biologis yang normal terjadi akibat perubahan hormonal. Kondisi ini biasanya terjadi pada remaja pria ketika menjelang pubertas, meskipun beberapa pria dewasa juga dapat mengalami mimpi basah. Kondisi mimpi basah turut menjadi penyebab dilakukannya mandi wajib, seperti yang dikatakan Aisyah RA:
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يَجِدُ الْبَلَلَ وَلاَ يَذْكُرُ احْتِلاَمًا قَالَ « يَغْتَسِلُ ». وَعَنِ الرَّجُلِ يَرَى أَنَّهُ قَدِ احْتَلَمَ وَلاَ يَجِدُ الْبَلَلَ قَالَ » لاَ غُسْلَ عَلَيْهِ ».
Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, 'Dia wajib mandi.' Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab, 'Dia tidak wajib mandi'." (HR. Abu Daud, no. 236, Tirmidzi, no. 113, Ahmad, 6:256)
Baca Juga: Cara Tayamum yang Benar Beserta Doanya
4. Keluarnya Darah Haid atau Nifas
Penyebab mandi wajib yang keempat adalah keluarnya darah haid atau nifas. Kondisi ini umumnya terjadi pada tubuh perempuan, di mana menstruasi yang mengeluarkan darah haid memiliki siklus setiap bulan. Sementara darah nifas adalah darah yang keluar saat melahirkan. Keharusan mandi wajib setelah keluarnya darah haid dan nifas disebutkan dalam hadist Bukhari dan Muslim:
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
Artinya: "Apabila kamu datang haid hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat." (HR. Bukhari, no. 320 dan Muslim, no. 333).
5. Mualaf
Orang yang baru saja memeluk agama Islam disebut sebagai mualaf. Sebelum mereka menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya, para mualaf wajib melakukan mandi wajib. Keharusan mualaf melakukan mandi wajib disebutkan dalam hadist Qais bin ‘Ashim:
أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أُرِيدُ الإِسْلاَمَ فَأَمَرَنِى أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ.
Artinya: "Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku ingin masuk Islam. Lantas beliau memerintahkan aku mandi dengan air dan bidara." (HR. Abu Daud, no. 355; Tirmidzi, no. 605; dan An-Nasa'i, no. 188)
6. Jenazah
Penyebab mandi wajib yang terakhir adalah jenazah. Dalam hal ini, sebelum jenazah dishalatkan dan dikebumikan, jenazah tersebut harus diberikan mandi wajib terlebih dahulu. Pemandian jenazah dengan mandi wajib disebutkan dalam hadist Ummu ‘Athiyyah:
دَخَلَ عَلَيْنَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ نَغْسِلُ ابْنَتَهُ فَقَالَ « اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِى الآخِرَةِ كَافُورًا
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami dan ketika itu kami sedang memandikan puteri beliau, lalu beliau perintahkan, 'Mandikanlah tiga atau lima atau lebih daripada itu. Jika memang perlu dengan bidara dan di akhirnya diberi kapur barus." (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 939)
Akan tetapi, jenazah yang mengalami mati syahid tidak diwajibkan diberikan mandi wajib, seperti pada hadist Jabir:
وَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ فِى دِمَائِهِمْ ، وَلَمْ يُغَسَّلُوا وَلَمْ يُصَلَّ عَلَيْهِمْ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk menguburkan mereka (yang meninggal dunia pada perang Uhud) dengan darah-darah mereka dan tidak dimandikan, tidak pula dishalatkan." (HR. Bukhari, no. 1343)
Baca Juga:
- Ketahui Lima Rukun Islam dan Pengertiannya
- Niat Zakat Fitrah Diri Sendiri dan Keluarga serta Waktu Membayarnya
- Nama-Nama Bulan Hijriah dan Peristiwa Pentingnya
Itu dia macam-macam penyebab mandi wajib dan tata cara mandi wajib terlengkap yang bisa Toppers ikuti! Dengan melakukan mandi wajib sesuai syariat Islam, mandi wajib yang kita lakukan dapat sah di mata Allah dan kita dapat melakukan ibadah sebagaimana mestinya.
Supaya ibadah makin khusyuk, kamu bisa memakai mukena atau sarung kualitas terbaik di Tokopedia, lho. Jangan lupa untuk ikuti promo 8.8 dan promo kemerdekaan untuk belanja yang lebih murah hanya di Tokopedia.
Penulis: Muftia Parasati