Mengonsumsi makanan organik membuat imunitas anak menjadi lebih baik. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Organic parenting atau pola asuh yang menekankan pada interaksi anak dengan alam dan ramah lingkungan belakangan sangat menarik perhatian para orang tua milenial. Hal ini dilatarbelakangi pada ritme kehidupan modern yang begitu cepat membuat ikatan emosi antara orang tua dan anak tidak dekat.
Para orang tua milenial yang menerapkan pola asuh ini percaya dengan mendekatkan anak pada alam terbuka maka stimulasi yang diberikan bisa lebih optimal. Tapi pengimplementasian organic parenting bukan sekadar membuat anak berinteraksi sejak dini dengan alam tapi juga pada kesadaran orang tua untuk memberikan sumber makanan yang natural untuk anak.
Hal ini dikarenakan organic parenting juga melibatkan semua aspek dalam tumbuh kembanng anak, termasuk makanan natural atau organik.
BACA JUGA: Tanya Pakar: Mengapa Anak Lebih Sering Diberikan Parasetamol untuk Atasi Demam?
Sumber Pangan Organik Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak
Bicara soal nutrisi, asupan pangan organik ternyata sangat memengaruhi kesehatan serta tumbuh kembang anak. Hal ini diamini oleh dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA. Selepas ASI eksklusif, anak perlu mendapatkan tambahan asupan nutrisi dan ini juga harus mendapat perhatian demi mengoptimalkan tumbuh kembang anak di masa dalam 2 tahun pertama. Dan bagaimana makanan organik berperan dalam pertumbuhan anak, sambung Lucia, adalah sumber pangan ini bebas residu pestisida.
“Makanan organik mensyaratkan untuk tidak menggunakan pestisida dalam proses produksinya,” papar Lucia yang berpraktik di RSAB Harapan Kita. Itu mengapa makanan organik memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan makanan non organik, yaitu kadar antioksidannya lebih tinggi karena tidak ada interaksi dengan bahan kimia berbahaya.
Bagaimana dengan Susu Organik?
Minuman organik seperti susu juga melalui proses produksi yang natural, seperti tidak menggunakan growth hormone pada hewan untuk merangsang produksi susu sapi atau membuat ayam jadi lebih gemuk. Bahkan, pada susu organik untuk anak yang mendapat sertifikasi organik Eropa, diwajibkan untuk memberikan pangan organik pada ternaknya. Hal tersebut ternyata membuat susu organik terasa lebih segar dan manis meski tanpa tambahan gula atau perisa.
Jika sejak kecil anak terbiasa dengan rasa manis karena tambahan gula serta perisa dalam susu pertumbuhannya, “Maka saat besar nanti, dia akan terus mencari rasa yang makin manis,” sambung Lucia. Hewan ternak seperti sapi yang mengonsumsi makanan organik ternyata memiliki kandungan asam linoleat dan omega-3 yang lebih tinggi. “Ini membuat daya tahan tubuh anak lebih baik,” sambung dr. Lucia pada diskusi yang bertajuk “Organic Parenting Semakin Tinggi Minat” bersama susu pertumbuhan Arla Puregrow Organic di Jakarta beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Rekomendasi Nama Jepang Terbaik untuk Anak Perempuan dan Artinya
Mengapa Daya Tahan Anak Menjadi Lebih Baik Ketika Mengonsumsi Makanan?
Lucia menjawab, hal ini karena makanan organik merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus. Ia lantas menjelaskan, awalnya 70% imunitas berada di usus. Bila usus sehat maka daya tahan anak pun jadi baik. “Keseimbangan bakteri usus juga akan membuat gut-brain axis terbentuk dengan baik, sehingga fungsi kognitif anak ikut membaik,” papar Lucia. Tak hanya itu kandungan susu organik pun berbeda dengan susu konvensional. Sebuah studi menyebutkan, ternyata kadar omega-3 dan omega-6 pada susu organik lebih tinggi pada susu yang dihasilkan dari sapi yang mengonsumsi grass milk atau rumput hijau.
Adapun yang dimaksud dengan rumput hijau pada peternakan organik adalah rumput yang bebas dari pestisida. Membaca uraian di atas mungkin membuat Anda semakin mantap untuk memberikan makanan serta minuman organik pada anak? Untuk memastikan produk yang Anda pilih benar-benar menerapkan standar organik, pilihlah produk yang memiliki sertifikasi organik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Lengkapi Manfaat Nutrisi Organik dengan Stimulasi Sensori
Agar mendapatkan manfaat organic parenting secara optimal, orang tua juga harus melengkapinya dengan stimulasi yang mendekatkan anak pada alam terbuka. Bahkan, aktivitas ringan seperti berlari di taman saja sudah memberikan stimulasi sensori penuh pada anak, mulai dari kepala sampai ujung kaki. Adapun contoh aktivitas harian yang berbasis organic parenting menurut Ayoe Soetomo, M.Psi., Psikolog klinis anak, adalah membiarkan anak memiliki hewan peliharaan.
Ini tidak hanya membuat anak mengenal nama serta sosok hewan secara nyata, tapi juga menstimulasi indra penglihatan, pendengaran, penciuman hingga peraba anak. “Anak juga akan belajar tentang tanggung jawab. Bagaimana ia mengurus hewan peliharaannya serta memastikan hewan peliharaannya bisa tumbuh dengan baik.” Ayoe menjelaskan dengan antusias.
Saat akhir pekan, lakukanlah berbagai kegiatan yang membuat interaksi orang tua serta anak jadi lebih aktif. Ayoe lalu menyebutkan aktivitas seperti bersepeda atau berkebun bersama bisa menjadi pilihan. “Libatkan anak. Mereka pasti antusias diajak berdiskusi kegiatan apa yang akan dilakukan bersama saat akhir pekan. Tak hanya itu, anak juga merasa senang ketika pendapatnya didengar,” ucap Ayoe seraya menyebutkan, dengan demikian organic parenting yang dilakukan orang tua tak sekadar mengikuti tren tapi juga optimal mendukung tumbuh kembang anak karena dilakukan secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Orthokeratology, Mengatasi Mata Minus Anak Tanpa Operasi
Itu dia Toppers, penjelasan mengenai konsumsi makanan organik untuk kesehatan anak. Kamu juga bisa menemukan berbagai vitamin untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan si kecil melalui Tokopedia. Kunjungi Tokopedia sekarang juga dan nikmati berbagai promo menariknya!