Stok masker medis menipis? Berikut beberapa cara membuat masker kain tanpa mesin jahit. Praktis, murah dan bisa dibuat kapan pun di rumah!
Dengan beredarnya virus Covid-19, penggunaan masker pun meningkat, sedangkan persediaan masker medis terus menipis. Karena itu, banyak masker medis ini disediakan untuk keperluan penting seperti orang yang dinyatakan sakit atau dokter.
Sedangkan untuk masyarakat sehat atau kebutuhan sehari-hari seperti belanja makanan, CDC menyarankan penggunaan masker wajah non-medis dari kain. Ingat, bahan masker kain tidak seefektif masker medis.
Jadi, pastikan tetap menjaga jarak atau social distancing dengan sesama untuk mencegah penyebaran virus.
Untuk membuat masker kain yang lebih efektif, kamu bisa mengikuti langkah berikut:
- Sisipkan kertas filter kopi ke bagian dalam masker kain: Kertas filter kopi dapat membantu menghalang partikel kecil.
- Gunakan kain berbahan rapat dengan seratus persen katun: Biasanya saat meregang, bahan kain tidak menghasilkan lubang besar, contohnya kain perca, sarung bantal, dan kain tirai.
Yuk, cari tahu beberapa cara membuat masker kain tanpa perlu mesin jahit berikut ini!
1. Masker dari Kain Perca dan Karet
Salah satu cara membuat masker kain tanpa mesin jahit (dan jarum pentul) adalah dengan menggunakan ikat rambut sehari-hari. Teknik ini sangat mudah dan hanya membutuhkan waktu pengerjaan satu menit, cocok kalau tiba-tiba butuh masker nih.
Bahan:
- Kain perca (bentuk kotak sekitar 50 x 50 cm
- 2 buah Karet atau ikat rambut
Cara Membuat Masker dari Kain Perca dan Karet:
- Lipat kain menjadi dua
- Lalu lipat bagian bawah ke atas, dan bagian atas ke bawah hingga kedua bagian bertemu di tengah.
- Untuk lingkaran telinga: Masukkan dua ikat rambut di bagian ujung kiri dan kanan. Pindahkan beberapa cm ke bagian tengah, dan tetap sisihkan jarak 15 cm di antara kedua ikat rambut.
- Lipat bagian ujung kiri dan kanan kain ke bagian tengah hingga saling bertumpang tindih. Lalu masukkan ujung yang satu ke dalam ujung yang lainnya.
- Gunakan bagian kain permukaan yang halus sebagai bagian luar masker. Kalau masker kain terlalu ketat, atur posisi karet agar berjarak lebih jauh satu dengan yang lainnya.
2. Masker Kain dengan Jahit Tangan
Bagi Toppers yang tidak ada mesin jahit, kamu bisa menjahit sendiri dengan jarum dan benang jahit yang ada di rumah. Metode sederhana ini sebenarnya cukup mudah untuk dilakukan, tapi membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding mesin jahit.
Tentunya waktu pengerjaan tergantung dengan keterampilan masing-masing. Sebagai alternatif ikat sepatu, kamu bisa memotong kain dengan panjang 45 cm dan lebar 2 cm.
Bahan:
- Jarum dan benang jahit
- Gunting
- Peniti
- Kain perca atau kain 100 persen bahan katun ukuran 50 x 50 cm
- 4 tali sepatu bersih atau potongan kain P 45 cm x L 2cm
Cara Membuat Masker Kain dengan Jahit Tangan:
- Lipat kain menjadi dua. Potong kain dalam bentuk persegi ukuran 25 x 15 cm. Setelah ini, kamu akan mendapatkan dua persegi berukuran sama yang akan digunakan untuk bahan dasar masker.
- Untuk bahan tali ikat: Letakkan tali dengan posisi horizontal. Lipat tali sepatu atau potongan kain 45×2 cm, bagian atas ke bawah dan bagian bawah ke atas. Lalu lipat sekali lagi di bagian tengah. Gunakan jarum dan benang jahit untuk menjahit lurus sepanjang bagian tengah agar rapi. Setiap kain persegi panjang akan digunakan untuk tali lingkaran telinga.
- Siapkan salah satu kain perca yang sudah dipotong dan letakkan bagian “luar” kain agar menghadap kamu. Gunakan jarum pentul untuk meletakkan setiap tali pada keempat sudut kain. Pastikan setiap ujung tali berkumpul di tengah kain.
- Ambil lapisan kain perca kedua dan sejajarkan dengan yang pertama. Tumpukan di atas tali. Satukan kain dengan menyematkan peniti di bagian kiri, kanan, atas, dan bawah.
- Dari bagian tengah bawah ke sudut kiri, jahit garis lurus. Pastikan menjahit bagian ujung tali agar melekat pada kain. Jarum akan melewati tiga lapisan: kain perca bagian atas, bagian ujung tali, dan kain perca bagian bawah. Kamu bisa menambahkan beberapa jahitan ekstra untuk memastikan tali terjahit kencang.
- Lanjut jahit sekeliling kain sambil melepaskan peniti/jarum pentul yang kamu lewati. Terus jahit hingga menuju ke titik awal mula (bagian bawah tengah). Sisakan jarak 4 cm dari titik tersebut.
- Dari lubang 4 cm tersebut, balik bagian dalam ke luar. Sekarang, tali tersebut akan berada di bagian luar. Pada permukaan luar, lipat kain menjadi tiga lapisan seperti kertas kipas. Hal ini akan menyesuaikan ukuran masker dengan wajah pengguna. Sematkan peniti / jarum pentul pada setiap lipatan.
- Dengan lipatan tersebut, jahit sekeliling masker (sisihkan 5 cm dari tepi kain). Hati-hati saat menjahit di bagian lipatan karena lapisan cenderung lebih tebal.
- Setelah selesai, lakukan jahitan kedua (5 cm dari jahitan pertama). Jangan lupa melepaskan jarum / peniti pada kain.
- Masker kain kamu siap digunakan.
baca juga: jenis masker kesehatan untuk bantu menekan penyebaran virus
3. Masker Kain dari Baju Bekas
Kalau Toppers ada baju yang sudah tidak dipakai, kamu bisa gunakan sebagai bahan dasar masker. Pastikan baju tersebut terbuat dari seratus persen kain katun. Gunakan metode ini sebagai alternatif terakhir, karena bahan baju yang tendensi meregang dan berlubang.
Bahan:
- Baju bahan katun 100 persen
- Gunting
Cara Membuat Masker Kain dari Baju Bekas:
- Dari bagian bawah baju, ukur 18-20 cm ke atas. Lalu potong horizontal.
- Pada lebar persegi, ukur 2 cm dari sudut kanan ke bawah dan dari sudut kanan bawah ke atas. Lalu Potong bagian tersebut sehingga membentuk persegi panjang dengan panjang 15-18 cm. Gunting sudut kanan atas dan kanan agar kain membuka.
- Untuk menggunakan masker: Tali bagian bawah diikatkan pada bagian leher. Tali bagian atas diikat pada bagian atas kepala.
Nah, itu dia beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk membuat masker. Di Tokopedia, Toppers bisa menemukan bahan-bahan perlengkapan kerajinan tangan dan perlengkapan jahit lengkap dan murah. Atau kamu juga bisa cetak masker kain sesuai desain yang kamu inginkan di Tokopedia Print!
Pastikan kamu mengetahui cara penggunaan masker yang benar ya. Jangan lupa juga untuk sering mencuci masker kain tersebut agar tetap bersih dan bebas dari kuman!
Penulis: Benedicta Clarissa Tukiman