• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Ciri-ciri Pantun, Contoh dan Penjelasannya

Share

Ciri-ciri Pantun, Contoh dan Penjelasannya

Pantun merupakan bagian dari puisi lama yang terdiri dari berbagai jenis yang disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Berikut ini ciri pantuh & contohnya.


Pantun, mungkin kamu juga sudah cukup sering membaca atau mendengarnya, baik dalam kelas di sekolah atau saat menonton sebuah acara di televisi. Pantun juga bisa disebut sebagai salah satu jenis puisi melayu.

Pantun juga memiliki ciri-ciri yang cukup khas. Sekali dengar pun kamu sudah bisa mengetahuinya. Untuk mengetahui pantuan secara lebih mendalam lagi, mari kita bahas ciri-ciri serta contoh pantun. Yuk, simak bersama ulasannya di bawah ini.

Apa itu Pantun?

Sumber Gambar: Freepik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun merupakan sebuah puisi Indonesia atau Melayu, yang mana setiap bait atau yang disebut  dengan kupletnya akan terdiri dari empat baris bersajak (a-b-a-b).

Tiap larik pantun, umumnya terdiri atas empat kata. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, serta baris ketiga dan keempat merupakan isi utama pantun.

Baca juga: Struktur Teks Deskripsi, Penjelasan dan Contohnya

Ciri-ciri Pantun

Pantun memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan puisi lama lainnya, diantaranya adalah:

1. Pantun Terdiri dari Empat Baris dalam Setiap Bait

Pantun sebagai puisi lama dapat kamu kenali dengan melihat ciri khas satu ini, yaitu setiap baitnya akan memiliki empat baris. Setiap baris pantun memiliki minimal 8 kalimat dan maksimal 12 suku kata.

 2. Memiliki Pola Penulisan

Kamu pasti sudah mengetahui ciri khas pola sebuah pantun. Pola yang digunakan biasanya ada dua macam, yaitu pola a-a-a-a dan pola a-b-a-b. Kamu tidak boleh menggunakan sajak lainnya.

 3. Terdiri Atas Sampiran dan Isi

Pantun akan terbagi ke dalam dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Pada baris pertama dan baris kedua pantun, akan disebut sebagai sampiran. 

Lalu baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun. Terkadang beberapa orang membuat bagian sampiran tidak memiliki makna khusus, namun sebaiknya kamu bisa membuat bagian sampiran dan isi saling berhubungan satu sama lain atau sebagai cerminan isi.

4. Setiap Baris Berisi 4 Sampai 6 Kata

Setiap baris yang terdapat dalam pantun bisa berisi 4 hingga 6 kata, bila terlalu banyak pantun akan lebih sulit dicerna, sehingga kamu cukup mengisi dengan 4 sampai 6 kata dalam satu baris agar lebih gampang dipahami dan terdengar.

Jenis Pantun dan Contohnya

Terdapat beberapa jenis pantun yang dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan waktu dibuatnya pantun tersebut. Berikut merupakan beberapa contoh pantun berdasarkan jenisnya:

1. Pantun Nasihat

Pantun nasihat dapat dikatakan sebagai pantun dengan tujuan untuk memberikan dan menyampaikan sebuah pesan dan makna didikan bagi setiap yang mendengarnya.

Umumnya pantun ini juga berisi ajakan bagi setiap orang untuk senantiasa berbuat baik dan bijaksana terhadap setiap orang.

Contoh Pantun:

Siang-siang main gitar
Mainnya di pinggir stasiun
Bila kamu ingin pintar
Harus belajar dengan tekun

2. Pantun Agama

Pantun agama juga berisi ajaran moral dan didikan hidup. Umumnya, pantun agama akan menyisipkan nasihat mengenai manusia dan sang pencipta. Lebih lanjut lagi, pantun agama langsung memberikan prinsip serta nilai agama tertentu. 

Contoh:

Bulan juni ikut arisan
Tapi duitnya masih ditahan
Selalu pada Tuhan
Kasihnya tidak berkesudahan

3. Pantun Teka-teki

Pantun teka-teki selalu memiliki ciri-ciri dengan diakhiri kalimat pertanyaan pada baris akhirnya. Berikut ini merupakan contoh pantun teka-teki.

Contoh:

Siang-siang makan kebab
Tambah nasi pakai kikil
Jika kamu bisa menjawab
Hewan apa suka naik mobil?

4. Pantun Jenaka

Pantun jenaka dapat dikatakan sebagai pantun yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur para pendengarnya, kadang juga dijadikan bahan sindiran dalam suasana yang akrab untuk mencairkan suasana.

Contoh:

Pergi Jogja bulan juli
Tidak lupa mampir ke candi
Tidak heran bau sekali
Ternyata kau belum mandi 

Baca juga: Cara Membuat Essay yang Baik, Benar dan Ilmiah

Nah, Itu dia Toppers ciri-ciri pantun beserta contoh dan penjelasannya. Mudah bukan membuat pantun? Kamu juga bisa membuat pantun sendiri dengan contoh diatas. Selain itu, kamu juga bisa menambah koleksi buku pantun kamu dengan mudah hanya di Tokopedia.

jual buku
Isi waktu luang dengan lebih berkualitas dengan buku-buku pilihan terbaik di sini!

Penulis: Claudia

© 2009-2024, PT Tokopedia