Bagaimana dasar perhitungan kalender Hijriah (Komariah) dan Masehi (Syamsiah). Apa perbedaan penanggalan Hijriah dan Masehi? Temukan jawabannya!
Toppers mungkin sudah sangat familiar dengan yang namanya ‘kalender Hijriah’ dan ‘kalender Masehi’. Keduanya merupakan penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun.
Kalender Hijriah biasanya digunakan umat muslim untuk menentukan tanggal perayaan hari-hari besar seperti Ramadan dan Idulfitri. Sementara itu, kalender Masehi adalah kalender umum yang sering dipakai sehari-hari, mulai dari Januari sampai Desember.
Perbedaan kalender masehi dan hijriah adalah dasar perhitungannya. Karena itulah hari raya umat Islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender Masehi. Contohnya saat tahun baru, penanggalan tahun baru Islam bisa berbeda dengan tahun baru Masehi yang selalu dirayakan pada 1 Januari. Mengapa bisa berbeda? Bagaimana dasar perhitungannya? Untuk tahu jawabannya, yuk, simak artikel di bawah ini!
Baca Juga: Tata Cara Membayar Zakat di Tokopedia Salam
Dasar Perhitungan Kalender Hijriah dan Masehi
Sumber gambar: Detiknet
Kedua tahun ini masing-masing memiliki nama lain yang merepresentasikan dasar perhitungannya. Penasaran? Simak penjelasannya di sini!
1. Perhitungan Tanggal Kalender Masehi
Perhitungan kalender Masehi didasari oleh perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karenanya, tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.
Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi, dan satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari
Sejarah kalender Masehi amat panjang. Namun, secara singkat bisa disebutkan bahwa di zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari. Dengan demikian, ¼ hari yang tersisa selama 4 tahun ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.
Dengan ketentuan ini, bulan Februari memiliki 29 hari setiap 4 tahun sekali, tahun spesial ini disebut juga tahun kabisat. Tahun kabisat terjadi jika suatu tahun habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016, dan tahun 2020.
Dalam setahun, tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Januari: 31 hari
- Februari: 28/29 hari
- Maret: 31 hari
- April: 30 hari
- Mei: 31 hari
- Juni: 30 hari
- Juli: 31 hari
- Agustus: 31 hari
- September: 30 hari
- Oktober: 31 hari
- November: 30 hari
- Desember: 31 hari
2. Perhitungan Tanggal Kalender Hijriah
Dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Maka dari itu, kalender Hijriah juga dikenal dengan nama lain, yaitu tahun komariah (bulan) atau tahun Islam. Adapun periode dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit disebut satu bulan dan selama 29,5 hari.
Sehingga, satu tahun kalender Hijriah terdiri dari 354 hari, atau tepatnya 354,36708 hari. Dalam perhitungan, dilakukan pembulatan sehingga kalender Hijriah juga mempunyai tahun kabisat yang terdiri dari 355 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kalender Hijriah lebih pendek 10–11 hari daripada kalender Masehi. Berdasarkan hal tersebut, hari-hari besar Islam setiap tahun bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa, dan bergeser 12 hari pada tahun kabisat.
Perhitungan tahun kabisat Hijriah adalah setiap jangka 30 tahun sejak kalender ini ditetapkan pada 638 Masehi. Dalam setahun, tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Muharam: 29 hari
- Safar: 30 hari
- Rabiul Awal: 29 hari
- Rabiul Akhir: 30 hari
- Jumadil Awal: 29 hari
- Jumadil Akhir: 30 hari
- Rajab: 29 hari
- Syaban: 30 hari
- Ramadan: 30 hari
- Syawal: 30 hari
- Zulkaidah: 29 hari
- Zulhijah: 29/30 hari
Baca Juga: Rukun Islam: Ketahui Pengertian dan Urutannya
Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah
Sumber gambar: Umroh.com
Selain berbeda di perhitungan tanggal dan jumlah hari, kalender Hijriah dan Masehi memiliki perbedaan sebagai berikut:
1. Sejarah Penanggalan
Perbedaan kalender Hijriah dan Masehi terletak juga pada sejarah penanggalan. Penanggalan 1 pada kalender Masehi didasarkan pada kelahiran Nabi Isa as, sedangkan untuk penanggalan 1 pada kalender Hijriah didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
2. Bentuk Angka Tanggal
Bentuk angka penanggalan di antara keduanya pun berbeda. Angka penanggalan kalender Hijriah menggunakan angka atau ejaan arab, sementara untuk angka penanggalan kalender Masehi menggunakan angka alfabet.
3. Penentuan Awal Hari
Kalender Masehi perhitungan awalnya didasarkan pada waktu dari pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun, pada kalender Hijriah perhitungan awalnya didasarkan pada terbenamnya matahari sampai terbenam lagi keesokan harinya.
Baca Juga: Nuzulul Quran: Sejarah & Makna Turunnya Wahyu Al-Quran Pertama
Itu dia, Toppers, dasar perhitungan kalender Hijriah serta perbedaannya dengan Masehi. Bagaimana? Sekarang kamu tidak bingung lagi, kan, mengapa tahun baru Islam bisa berbeda dengan tahun baru Masehi?
Sekarang di Tokopedia sudah bisa membayar zakat melalui Tokopedia Salam, lho, Toppers. Selain membayar zakat, melalui Tokopedia kamu juga bisa cek jadwal salat, baca Al-Quran dan melakukan wakaf.
Penulis: Rizfa Putri Khainayya