• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Insomnia: Gangguan Tidur yang Berdampak pada Mental

Share

Insomnia: Gangguan Tidur yang Berdampak pada Mental

Insomnia adalah gangguan tidur paling umum dan berdampak pada mental. Kenali gejala, penyebab hingga cara mengatasinya.


Ditinjau oleh: dr. Intan Maulinar

Laporan dari American Psychiatric Association (APA) menyatakan, insomnia menjadi gangguan tidur paling umum diderita oleh banyak orang. Ini terbukti karena ada sekitar sepertiga orang dewasa mengalami gejala insomnia. Sementara, 6-10% orang dewasa memenuhi kriteria gangguan insomnia. Lantas, apa itu insomnia?

Insomnia adalah kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan tidur atau tidak memenuhi kebutuhan durasi tidur. Dilansir dari Cleveland Clinic, insomnia sendiri terbagi menjadi dua jenis,  yakni insomnia jangka pendek (akut) dan insomnia jangka panjang (kronis). Berikut adalah penjelasannya:

  • Insomnia akut hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Biasanya, pemicu jenis insomnia ini adalah stres.
  • Insomnia kronis cenderung berlangsung setidaknya selama tiga kali seminggu hingga tiga bulan atau lebih.

Pada dasarnya, setiap orang wajib tidur dengan durasi 7-9 jam per hari. Jam tidur yang tidak ideal tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh. Maka dari itu, sangat penting untuk menghindari insomnia, Toppers. Nah, untuk pembahasan insomnia yang lebih rinci, simak penjelasan selengkapnya!

Baca Juga: Manfaat Garam Himalaya: Atasi Insomnia hingga Awet Muda

Gejala Insomnia

gejala insomnia
Sumber Gambar: Pexels/cottonbro

Healthline menyoroti bahwa orang yang menderita insomnia biasanya melaporkan setidaknya satu dari gejala di bawah ini:

  • Bangun kepagian
  • Tidur yang tidak menyegarkan
  • Kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur

Tidak hanya itu, ada gejala lain yang bisa terjadi akibat insomnia, yakni sebagai berikut: 

  • Mudah lelah dan marah
  • Suasana hati cepat berubah
  • Sulit untuk berkonsentrasi ketika siang hari

Baca Juga: Manfaat Kemiri: Atasi Sakit Gigi hingga Insomnia

Penyebab Insomnia

penyebab insomnia
Sumber Gambar: Pexels/cottonbro

Insomnia atau gangguan tidur berisiko menyebabkan penderitanya mengalami masalah kesehatan mental maupun fisik. Tidak hanya itu, insomnia juga bisa meningkatkan risiko terjadi kecelakaan, Toppers.

Oleh karena itu, sangat penting untuk kamu mengetahui penyebab penyakit ini. Berikut adalah penyebab insomnia menurut Mayo Clinic:

1. Stres Berlebih

Kondisi stres bisa dipicu karena rasa khawatir tentang sekolah, pekerjaan, kesehatan, keuangan, dan keluarga. Inilah yang menjadikan pikiranmu berat, sehingga sulit untuk tidur.

2. Perubahan Jadwal Aktivitas

Ritme sirkadian merupakan sistem alami dalam tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun, metabolisme, hingga suhu tubuh setiap hari. Aktivitas seperti perjalanan atau kerja menjadikan ritme sirkadian ini terganggu yang secara tidak langsung juga berisiko menyebabkan insomnia.

Sebagai contoh, misalnya kamu mengalami jet lag ketika bepergian ke luar negeri, sering berganti shift, dan lain sebagainya.

3. Kebiasaan Tidur yang Buruk

Perlu Toppers catat bahwa ada berbagai kebiasaan tidur yang harus kamu hindari. Yakni ketidakteraturan jadwal waktu tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman, melakukan berbagai aktivitas sebelum tidur.

4. Makan Terlalu Banyak di Malam Hari

Jika Toppers ingin nyemil sebelum tidur sebenarnya sah-sah saja. Akan tetapi, usahakan tidak makan dalam jumlah besar hingga membuat diri merasa tidak nyaman ketika berbaring. Sebab, itu akan membuatmu sulit untuk tidur, apalagi jika mengalami mual dan muntah akibat aliran balik cairan asam lambung saat berbaring.

5. Gangguan Mental

Salah satu gangguan mental yang banyak diidap adalah gangguan stres pasca-trauma (Post-Traumatic Stress Disorder/PTSD). Gangguan mental ini muncul ketika individu merasakan situasi yang tidak menyenangkan dan berpotensi mengganggu waktu tidur. Selain PTSD, gangguan kesehatan mental lainnya juga dapat memicu terjadinya insomnia.

6. Obat-obatan

Siapa sangka, ternyata mengonsumsi banyak obat dapat mengganggu tidur. Obat-obatan ini meliputi antidepresan, asma, dan tekanan darah. Tidak hanya itu, beberapa obat seperti obat flu, alergi, nyeri, dan penurun berat badan yang mengandung kafein dan stimulan juga dapat mengganggu tidur, Toppers.

7. Kondisi Kesehatan Tertentu

Menderita penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, asma, tiroid, parkinson, alzheimer hingga Gastroesophageal reflux disease (GERD) berisiko mengalami insomnia.

8. Gangguan Tidur Lainnya

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan berhenti bernapas secara berkala sepanjang malam. Sementara, sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome) mengakibatkan sensasi kaki tidak nyaman dan tidak terkendali. Kedua gangguan tidur inilah yang diketahui bisa memicu terjadinya insomnia, Toppers.

9. Kafein, Nikotin dan Alkohol

Perlu diketahui bahwa mengonsumsi minuman seperti kopi, teh, dan bersoda bisa menjadi salah satu penyebab insomnia. Hal ini dikarenakan adanya kandungan kafein yang bertindak sebagai stimulan.

Sehingga membuatmu tidak bisa tidur, apalagi jika dikonsumsi pada sore atau malam hari, Toppers. Nikotin dalam rokok juga dapat berperan sebagai stimulan. Sementara itu, alkohol dapat menyebabkan terbangun di tengah malam saat tidur.

Baca Juga: Manfaat Minyak Kutus-kutus: Atasi Nyeri, Tidur Nyenyak

Cara Mengobati Insomnia

insomnia
Sumber Gambar: Pexels/cottonbro

Pengobatan insomnia bisa dilakukan melalui metode farmasi dan nonfarmasi yang bergantung pada penyebab dan kondisi pasien. Dokter akan memilih penanganan terbaik untuk mengatasi insomnia yang diderita pasien. Metode pengobatan insomnia tersebut dapat meliputi terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) ataupun obat-obatan.

Kamu juga bisa melakukan berbagai langkah penanganan insomnia berikut ini:

  • Tidak merokok
  • Tidak melakukan olahraga saat ingin tidur
  • Menghindari makan dan minum dalam jumlah banyak
  • Tidak mengonsumsi minuman berkafein atau beralkohol menjelang waktu tidur
  • Menghindari kebiasaan melakukan berbagai aktivitas sebelum tidur di kasur seperti menonton atau menggunakan gawai

Baca Juga: Jenis Lampu Tidur Bantu Kamu Tidur Nyenyak

Kapan Harus ke Dokter? 

Mengalami insomnia tentu tidak baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut apalagi jika kamu mengalami hal-hal di bawah ini: 

  • Sering terbangun di malam hari.
  • Rutinitas sehari-hari terganggu karena gejala insomnia cukup parah. 
  • Mengalami gejala insomnia yang telah disebutkan di atas selama lebih dari empat minggu. 
  • Sering terbangun di malam hari karena menderita berbagai gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea atau sindrom kaki gelisah.
  • Merasakan mulas yang berlebihan sehingga membuat tetap terjaga saat malam hari.

Baca Juga: Lagu Pengantar Tidur yang Ampuh Bikin Kamu Terlelap

Demikian penjelasan mengenai penyakit insomnia, Toppers. Jangan biarkan gangguan tidur ini diidap olehmu dalam jangka waktu yang lama. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, ya!

produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Referensi:

Penulis: Oeren Lee

© 2009-2025, PT Tokopedia