Stop kontak di Indonesia ternyata berbeda lho dengan banyak negara lainnya. Kenali jenis stop kontak listrik berikut ini!
Untuk kalian yang suka traveling, kalian pasti harus bawa banyak hal ketika mengunjungi negara-negara berbeda. Salah satu must haves adalah stop kontak atau outlet listrik. Setiap negara yang kamu kunjungi pasti mempunyai stop kontak yang berbeda.
Di Indonesia, orang-orang tahu bahwa stop kontak di Indonesia memakai tipe C (2 pin) tetapi di Singapura mereka memakai stop kontak tipe G (3 pin). Nah, penasaraan kan ada berapa sih tipe stop kontak di seluruh dunia?
Menurut World Standards, stop kontak di dunia setidaknya memiliki 15 tipe jenis. Dan jenis-jenis stop kontak dibedakan menjadi tipe A, B, C dan seterusnya.
Buat kamu yang ingin liburan ke luar negeri, ada baiknya jika kamu mengetahui tipe-tipe stop kontak yang ada di luar sana. Berikut jenis stop kontak di seluruh dunia yang wajib kamu ketahui!

Baca Juga: Hal Penting yang Harus Kamu Siapkan Jika Ingin Solo Traveling
Jenis Stop Kontak Listrik
1. Stop Kontak Tipe A

Model dan colokan ini diadaptasi oleh 23 negara di dunia. Bentuk colokannya berupa 2 lempeng yang bersebelahan. Ini termasuk kelas II dengan standar dua cabang paralel dan rata-rata satuan tegangan adalah 100-127 Volt (V), serta kompatibel dengan steker tipe A.
Untuk wilayah Asia, yang mengadaptasi model stop kontak tipe A adalah Bangladesh, Kamboja, China, Jepang, Myanmar, Filipina, Taiwan, Thailand, Maldives, dan Vietnam.
Negara lain yang memiliki colokan listrik tipe A adalah Bahamas, Barbados, Bermuda, Kanada, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Jamaika, Meksiko, Peru, Puerto Rico, Trinidad & Tobago, Amerika Serikat (AS), Kanada dan Meksiko.
2. Stop Kontak Tipe B

Stop kontak tipe B berupa 2 lempeng saling bedekatan sebagai konektornya dan ditambah berbentuk U di bagian bawahnya.
Stop kontak tipe B kompatibel dengan steker tipe A dan ukuran voltasenya pun berbeda-beda di setiap negara, mulai dari 100-200 V.
Ada 17 negara yang menggunakan jenis stop kontak model ini. Untuk wilayah Asia, ada Jepang, Thailand, Taiwan, dan Filipina.
3. Stop Kontak Tipe C

Seperti yang disebutkan sebelumnya, colokan Tipe C digunakan di Indonesia. Tipe C memiliki dua kaki koneksi silindris yang dikenal sebagai Europlug.
Stop kontak ini memiliki dua pin berdiameter 4 milimeter (mm), mirip dengan colokan tipe A. Pada pusatnya berukuran 19 mm dengan jarak antar pin di dasar terpisah sejauh 18,6 mm dan di ujungnya 17,5 mm.
Selain di Tanah Air, colokan listrik tipe C kebanyakan digunakan oleh Argentina Bangladesh, China, Chili, Maroko, Paraguay, dan negara-negara di di Eropa (kecuali Irlandia, Siprus, dan Malta).
Ukuran stop kontak tipe B beragam, mulai dari 110 V, 127 V, 220 V, hingga 230 V.
4. Stop Kontak Tipe D

Selanjutnya adalah stopkontak tipe D yang umum digunakan di negara seperti India dan Nepal. Stop kontak tipe D memiliki tiga koneksi berbentuk bulat yang membentuk segitiga dengan kekuatan 5 ampere (A).
Satu tegangan listrik untuk stopkontak tipe D adalah 220 V dan 240 V. Negara lainnya yang juga menggunakan jenis soket listrik ini adalah Bangladesh, Bhutan, Hong Kong, Makau, Maldives, Monaco, Myanmar hingga Srilanka.
5. Stop Kontak Tipe E

Model colokan stop kontak tipe E ini mirip dengan tipe C, memiliki dua koneksi berbentuk bulat yang ukurannya panjang sebesar 14 mm dan diameter 4,8 mm. Satuan tegangannya adalah 220 V dan 230 V.
Stop kontak tipe E kebanyakan digunakan di Perancis, Belgia, Polandia, Slovakia, Republik Ceko, Denmark, Etiopia, Perancis, Israel, Monaco hingga Maroko.

Baca Juga: Ini Manfaat yang Kamu Dapatkan Jika Rutin Traveling
6. Stop Kontak Tipe F

Bagi orang Indonesia mungkin akan familiar dengan stop kontak tipe F, karena stop kontak ini ada kemiripan dengan tipe C.
Stop kontak tipe F bisa disebut sebagai “schuko steker” atau “schutzkontakt”, yang berarti “stop kontak perlindungan”. Bentuknya bulat dan ada dua kilip landasan di sisi steker. Satuan tegangannya adalah 220-240 V.
Colokan tipe F kebanyakan dipakai di Eropa dan Russia (selain Inggris Raya dan Israel), Bhutan, Mesir, Etiopia, Makau, Peru, Rusia, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Turki hingga Uruguay.
7. Stop Kontak Tipe G

Stop kontak tipe G biasa digunakan di Eropa, Irlandia, Malta, Malaysia dan Singapura. Bentuknya persegi panjang yang membentuk segitiga sama kaki.
Pin netral tipe G berukuran panjang sebesar 17,7 mm dan pin pendek dengan ukuran 6,35 mm. Ukuran voltnya adalah 220, 230 dan 240 V.
8. Stop Kontak Tipe H

Jenis stop kontak ini eksklusif hanya digunakan di Israel, Palestina, dan Thailand. Stop kontak ini memiliki tiga garpu bulat yang membentuk segitiga, colokan listrik ini paling digunakan.
Namun, colokan listrik tipe H lebih umum digunakan di sebagian daerah Israel. Stop kontak tipe H memiliki tiga garpu bulat membentuk segitiga dengan ukuran panjang sebesar 19 mm.
Jarak antara satu koneksi/pin dengan koneksi lainnya adalah 19 mm.
9. Stop Kontak Tipe I

Colokan Tipe I memiliki dua koneksi berbentuk V terbalik dengan kemiringan 30 derajat dan terdapat pin ditengah sebagai grounding.
Colokan Tipe I biasa dipakai sejumlah negara seperti Argentina, Australia, China, Fiji, Myanmar, New Zealand, dan Uruguay.
10. Stop Kontak Tipe J

Adaptor yang ini kalau anda lihat dari jauh bentuknya seperti tipe C dan sama-sama memiliki tiga koneksi, colokan ini bisa membentuk V dengan kemiringan 30 derajat.
Kedua pin yang sejajar berfungsi sebagai pin fasa dan netral. Sementara satu pin di tengah berfungsi sebagai grounding. Stopkontak tipe J hanya digunakan di Maldives, Swiss, dan Liechtenstein.

Baca Juga: Syarat & Cara Mengurus Visa Schengen untuk Berpergian ke Eropa
11. Stop Kontak Tipe K

Stopkontak tipe K biasa digunakan di negara Brasil dan Afrika Selatan. Ada dua tipe varian stop kontak tipe N.
Pertama, tipe 10 Ampere dengan diameter lingkaran 4 mm dan panjang konektornya sebesar 19 mm. Lalu ada tipe 20 Ampere dengan diameter lingkaran 4,8 mm dan panjang konektornya sebesar 19 mm yang biasa digunakan untuk peralatan berat.
Antara satu koneksi/pin dengan koneksi lainnya terpisah dengan jarak sebesar 19 mm.
12. Stop Kontak Tipe L

Tiga garpu bulat ditempatkan dalam satu garis lurus pada jenis colokan stop kontak adalah bentuk tipe L. Negara yang menggunakan tipe stop kontak ini adalah Chili, Kuba, Etiopia, Italia, Maldives, San marino, dan Uruguay.
Soket listrik tipe L juga digunakan di Canary Island, Libya, Suriah, dan beberapa negara lainnya.
13. Stop Kontak Tipe M

Colokan tipe M bentuknya mirip dengan colokan listrik tipe A dengan tiga garpu konektor bulat yang berbentuk segitiga. Bedanya, pin ketiga berada di atas dua konektor lainnya.
Untuk kekuatannya, colokan butuh 15 A serta memiliki tiga garpu atau konektor bulat. Negara yang menggunakan colokan tipe ini antara lain Bhutan, India, Israel, Makau, Nepal, Singapura, Sri Lanka, dan Afrika Selatan.
Colokan listrik tipe M yang digunakan di Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) umumnya digunakan untuk peralatan berat, sedangkan di Inggris, tipe M untuk instalasi teater.
14. Stop Kontak Tipe N

Stopkontak tipe N biasa dipakai ekslusif di Brasil dan Afrika Selatan. Ada 2 tipe varian stop kontak tipe N, 10 A dengan diameter lingkaran 44 mm dan panjang konektornya sebesar 19 mm.
Antara satu koneksi/pin dengan koneksi lainnya terpisah dengan jarak sebesar 19 mm. Negara-negara bagian di Brasil yang menggunakan tipe N antara lain Goias, Sao Paulo, Esprito Santo, Parana, dan Bahia.
15. Stop Kontak Tipe O

Stop kontak yang ini terdapat dua pin berkekuatan dan satu pin dasar yang bulat. Hanya dipakai eksklusif di Thailand.
Antara satu koneksi dengan kontaktor lainnya terpisah dengan jarak 19 mm dengan terliosalsi panjang 10 mm.
Baca Juga: Itinerary Terbaik untuk Kamu yang Berencana Liburan ke Jepang & Korea
Nah, itulah semua jenis stop kontak yang perlu kamu ketahui sebelum kamu pergi liburan. Negara mana yang kamu ingin kamu kunjungi tahun ini, Toppers?

Penulis: Audrylea Reika