• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Macam Macam Majas, Contoh Penggunaan dan Penjelasannya

16 May 2021
Share
Macam Macam Majas, Contoh Penggunaan dan Penjelasannya

Majas merupakan teknik bahasa untuk melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Berikut macam-macam majas dan contohnya.


Majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh pembicara atau penulis untuk menyampaikan pesan secara kias dan imajinatif.

Hal ini bertujuan untuk memberi kesan emosional, sehingga pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penulis. 

Lalu, ada berapa jenis majas yang biasa digunakan dalam bahasa Indonesia. Berikut ini 7 jenis majas yang dilengkapi dengan contoh penggunaan serta penjelasannya.

top up
Enggak perlu ribet lagi, sekarang top-up pulsa, paket data hingga e-money bisa lebih praktis di sini!

Macam Macam Majas dan Contohnya

1. Majas Perbandingan

Jenis majas ini bertujuan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, penggantian atau melebihkan. Dalam sub-jenis majas ini, kamu akan menemukan majas-majas sebagai berikut:

  • Personifikasi

Majas ini seakan membuat benda mati bersikap layaknya manusia. Contoh: Daun kelapa itu seakan melambai kepadaku dan mengajakku segeran bermain ke sana. 

Baca juga: Contoh Puisi tentang Guru dalam Bahasa Indonesia

  • Metafora

Majas ini meletakkan sebuah objek sama degan makna yang ingin disampaikan. Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris di perusahaan. Tangan kanan kanan di sini memiliki arti orang yang dapat dipercaya dan setia.

  • Asosiasi

Majas ini digunakan untuk membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan memberikan kata sambung: bagaikan, seperti, bak.

Contoh: Ayah-anak itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya keduanya memiliki wajah yang mirip.

  • Hiperbola

Majas ini mengungkapkan suatu hal yang dilebih-lebihkan, bahkan hampir tidak masuk akal. Contoh: Ibu itu kerja banting tulang agar anaknya bisa tetap makan. Banting tulang di sini memiliki arti, Ibu bekerja sangat keras untuk bisa menafkahi anaknya.

  • Eufemisme

Majas ini menggantikan kata-kata yang dianggap kurang baik menjadi kata yang lebih halus. Contoh: Jumlah masyarakat pra-sejahtera meningkat akibat krisis ekonomi berkepanjangan. Kata pra-sejahtera di sini bermakna orang miskin.

2. Majas Pertentangan

Majas ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli. Majas jenis ini terdiri dari:

  • Litotes

Litotes adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu yang berkebalikan. Contoh: Selamat datang di gubuk ini. Artinya adalah rumah yang bisa dikatakan layak atau bagus.

  • Paradoks

Majas ini menggambarkan suasana atau situasi yang berkebalikan. Contoh: Aku merasa sendiri di tengah keramaian ini.

Baca Juga: 10 Lagu Daerah Jawa Timur yang Terkenal Beserta Lirik & Maknanya

  • Antitesis

Majas ini digunakan dengan kata yang bertentangan antara dua hal yang berbeda seperti langit-bumi, tua-muda, baik-buruk, sehat-sakit dan lain sebagainya. Contoh penggunaan majas ini dalam bahasa Indonesia adalah: Film ini disukai oleh tua-muda.

3. Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan kata kiasan yang bertujuan untuk menyindir perilaku seseorang. Jenis majas ini terdiri dari sub jenis majas yakni:

  • Ironi

Majas yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta. Contoh: Rapi sekali kamarmu, sampai saya sulit mencari tempat untuk tidur

  • Sinisme

Yaitu gaya bahasa yang memang bertujuan untuk menyindir secara terus terang. Contoh: Merdu sekali suaramu sampai telingaku berdenging dan sakit.

  • Sarkasme

Gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir secara kasar. Contoh: Kamu hanyalah sampah masyarakat!

4. Majas Penegasan

Majas pengarasan adalah jenis gaya bahasa yang bertujuan untuk meningkatkan pengaruh agar pembaca menyetujui sebuah ujaran atau suatu kejadian. Jenis majas ini terdiri dari:

  • Pleonasme

Gaya bahasa yang digunakan untuk memberi keterangan lebih lanjut. Contoh: Ia masuk kamar dengan nafas yang sesak.

  • Repetisi

Gaya bahasa yang menggunakan kata pengulangan dalam sebuah kalimat. Contoh: Dialah pencurinya, dialah pelakunya, dialah yang mengambil barangku.

  • Retorika

Gaya bahasa yang memberikan penegasan dalam kalimat tanya namun tak perlu dijawab. Contoh: Jangan kau tanya apa yang kamu dapatkan, tapi mampukah kau berpikir apa yang bisa kau buktikan?

Baca juga: Sejarah, Letak dan Peninggalan Kerajaan Kutai

Itu dia, Toppers, beberapa majas yang biasa kita jumpai saat membaca. Untuk kamu yang membutuhkan keperluan belajar dan sekolah, Tokopedia menyediakan berbagai buku sekolahalat tulis hingga voucher belajar untuk mengikuti berbagai portal e-Learning dan bimbel online terbaik.

Yuk, kunjungi Tokopedia sekarang juga dan penuhi seluruh kebutuhanmu.

promo voucher game
Beli voucher game permainan favoritmu dan naikkan levelmu ke tingkat yang lebih tinggi.

Penulis: Amir Faruqi Aziz

© 2009-2023, PT Tokopedia