• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Maksimalkan ‘Quality Time’ dengan Anak di Malam Hari

Share

Maksimalkan ‘Quality Time’ dengan Anak di Malam Hari

Menjadi ibu bekerja rasanya seperti tak punya waktu dengan anak. Maksimalkan waktu berkualitas bersama anak di malam hari dengan beberapa strategi ini.


Tidak mudah memang menjadi seorang ibu bekerja. Menghabiskan waktu 8-9 jam jauh dari anak, ditambah waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan urusan keluarga lainnya, adalah sesuatu yang sulit. Di atas itu semua, ada rasa bersalah yang umum dirasakan ibu ketika tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama anak. Apalagi jika melewatkan milestone anak karena sedang bekerja. Anda tidak sendiri. Sebagian besar ibu bekerja merasakan hal serupa. 

Ketika petenis terkenal, Serena Williams, menjadi ibu baru, ia mengeluh di Twitter kalau dia melewatkan langkah pertama anaknya karena saat itu sedang berlatih untuk Wimbledon. Menurut Sonja Lyubomirsky, Ph.D., di University of California, Riverside, dan penulis buku The How of Happiness, milestone anak memang luar biasa, tetapi itu hanyalah sebagian kecil dari makna hidup. Sonja, mengatakan, yang paling penting adalah Anda mencintai, mengasuh, dan mendukung anak-anak Anda, bukan karena Anda menyaksikan setiap hal hebat yang anak lakukan. 

Sebuah penelitian besar dari Harvard Business School yang diterbitkan tahun 2018, menemukan, bahwa anak-anak dari ibu bekerja tumbuh sama bahagianya seperti anak-anak dari ibu yang tidak bekerja. Penelitian lain dari Families and Work Institute, anak-anak dari orang tua yang bekerja ditanya, ‘Jika kamu hanya memiliki satu keinginan yang dapat mengubah kehidupan karier orang tua yang memengaruhi hidup kamu, apakah itu?’. Meskipun orang tua berasumsi bahwa anak-anak ingin lebih banyak waktu bersama orang tua, anak-anak itu sebenarnya berharap orang tua mereka tidak stres dan lelah sewaktu berada di rumah. Intinya, yang penting bukan menit-menit yang Anda lewatkan tanpa anak, tetapi betapa bahagia serta santainya Anda dalam menit-menit bersama anak dan keluarga. 

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Buku Anak Terbaru untuk Usia 1-4 Tahun

Strategi ‘Quality Time’ dengan Anak

Ada lima strategi untuk memaksimalkan quality time bersama anak di malam hari. Apa sajakah strateginya? Tanpa berlama-lama lagi, yuk langsung simak di bawah ini, Toppers!

  1. Membuat ‘Ritual’ Spesial 

Ritual ini bisa dibilang merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setiap hari oleh orangtua dan anak, aktivitas yang diberikan oleh orangtua khusus kepada anak. Sebagai contoh, izinkan anak memilih satu buku untuk Anda bacakan bersamanya setiap menjelang waktu tidur. 

Kegiatan lainnya bisa dilakukan di akhir pekan atau waktu tertentu. Misalnya, berbelanja kebutuhan rumah tangga di supermarket setiap awal bulan, atau menjalankan hobi keluarga setiap 2 minggu sekali. Pastikan ‘ritual’ ini selalu rutin dilakukan.

2. Mencintai Diri Sendiri

Devi Raissa, psikolog anak sekaligus pendiri dan pemilik usaha penerbitan buku bernama Rabbit Hole, kerap menuliskan pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mengasuh anak, di akun Instagram @rabbitholeid. Menurutnya, saat Anda mencintai diri sendiri, Anda mampu menerima diri kita secara utuh, termasuk kekurangan Anda. Sehingga, Anda dapat menerima kekurangan dan kelebihan anak pula. 

Hal ini membuat anak menjadi nyaman dengan orang tua dan dirinya sendiri, serta mampu mengeluarkan sisi terbaik dalam dirinya yang mungkin belum ia sadari ada di dirinya. Ketika anak dan orang tua sama nyamannya, maka waktu yang berkualitas pun akan dapat diwujudkan kapan saja dibutuhkan atau diinginkan. 

Mau saat di meja makan untuk sarapan bersama atau di kasur menjelang tidur di malam hari. Waktu yang terbatas tidak akan menghalangi kualitas dari waktu bersama anak tersebut. Orangtua yang mencintai dirinya sendiri, tentu akan mampu pula memberikan cinta yang penuh untuk anaknya. 

BACA JUGA: Tips Meringankan Pegal Saat Hamil bagi Ibu Bekerja

3. Mencari Ketenangan Sebelum Tiba Di Rumah

Menurut Kate Rope, penulis buku Strong as a Mother: How to Stay Healthy, Happy and (Mostly) Sane From Pregnancy to Parenthood, tidak mudah memang menjalani transisi dari kesibukan di kantor dengan ‘kerusuhan’ anak di rumah dan bisa hadir 100% untuk anak. 

Orang tua butuh waktu juga untuk menghibur dirinya sendiri yang lelah setelah bekerja seharian. Hal ini bisa diatasi dengan menenangkan diri di sela-sela waktu tersebut, misalnya ketika sedang dalam perjalanan ke rumah. Beberapa orang tua menenangkan diri dengan mendengarkan musik favorit di dalam mobil, sebagian lainnya menikmati dengan menonton Netflix atau mengakses social media. Yang penting, pastikan Anda ‘mereset’ diri Anda sebagai pegawai kantoran menjadi orangtua yang penyayang sebelum berjalan masuk ke dalam rumah. 

4. Jauhkan Gadget Anda

Menurut Laurie Santos, Ph.D., profesor ilmu psikolog di Yale University, Connecticut, Amerika, gadget adalah penghalang terciptanya orang tua dengan anak. Gadget menggoda Anda untuk segera merespon ketika muncul notifikasi di saat Anda sedang bersama anak. Seorang guru di Louisiana, baru-baru ini, meminta siswanya untuk menulis tentang penemuan yang mereka harapkan tidak pernah ditemukan. 

Empat dari 21 muridnya mengatakan itu adalah smartphone orang tua mereka. Sebisa mungkin, di malam hari menjelang tidur, jauhkan gadget Anda. Bahkan, kalau perlu aktifkan mode ‘Silent’ atau ‘Airplane’ sehingga waktu bersama keluarga tidak terganggu dengan kemunculan notifikasi-notifikasi dari smartphone Anda. Dengan begini, kehidupan personal dan work-life Anda pun akan berjalan seimbang.

5. Berikan Sentuhan pada Anak

Daniel J. Siegel, M.D., profesor klinis di UCLA School of Medicine dan penulis buku Aware: The Science and Practice of Presence, menjelaskan, sentuhan fisik dapat mengaktifkan ‘sirkuit’ sosial otak dan memunculkan rasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dibanding diri sendiri. 

Sebuah penelitian di tahun 2018, menemukan pula, bahwa hanya dengan menyentuh tangan orang yang dicintai tidak hanya bisa mengurangi stres, tetapi juga membuat detak jantung dan gelombang otak Anda sinkron. Jadi, memberi anak Anda pelukan singkat (atau lama) ketika tiba di rumah, sebenarnya dapat membantu Anda terikat secara fisik dengan anak Anda. 

Hal tersebut tak hanya berlaku pada anak-anak di usia balita, tapi juga pada anak yang lebih besar dan anak laki-laki pula. Sonja mengatakan, orang tua sering menganggap anak laki-laki mereka tidak ingin disentuh ketika mereka berusia 10 atau 11 tahun, padahal sebenarnya mereka menginginkan ungkapan kasih sayang lewat fisik atau sentuhan.

BACA JUGA: 12 Buah yang Bagus untuk Bayi 6 Bulan hingga 1 Tahun


Itulah berbagai strategi untuk memaksimalkan quality time bersama buah hati di malam hari, Toppers. Meskipun kamu sangat sibuk, pastikan juga untuk menyisakan waktu bersama buah hati, ya! 

Share

TokopediaTokopedia

Related Articles

10 Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi, Anak Ceria Bebas Gigitan Nyamuk
Kids and Parenting
10 Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi, Anak Ceria Bebas Gigitan Nyamuk
© 2009-2025, PT Tokopedia