Jadi yang paling mematikan di dunia, penyakit jantung di Indonesia pun sangat memprihatinkan dan menjadi masalah kesehatan utama.
Penyakit Jantung di Indonesia – Penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovascular) merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam di dunia. Menurut World Health Organization, penyakit jantung iskemik merupakan penyebab kematian tertinggi nomor satu di dunia pada tahun 2017.
Lebih dari 75 persen kasus penyakit jantung terjadi di negara berkembang dengan penghasilan rendah sampai sedang. Di Indonesia sendiri, penyakit jantung menjadi masalah kesehatan utama dengan prevalensi sebanyak 2.650.340 orang telah terdiagnosa penyakit ini pada tahun 2013.
Pada tahun 2014, survei Sample Registration System melaporkan bahwa 12,9% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Kematian yang disebabkan oleh penyakit cardiovascular ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.
Yang lebih mengkhawatirkan, penyakit ini dilaporkan tidak hanya menyerang orang lanjut usia, melainkan sudah banyak ditemukan pada usia muda dengan presentase kasus mencapai 32 persen pada 2010-2014!
Baca Juga: 15 Penyakit Berbahaya yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Dr. Lily S, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa, penyebab utama tingginya risiko dan angka kejadian penyakit jantung di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat.
Seperti konsumsi minuman beralkohol dan kurangnya aktivitas fisik, serta dapat pula didorong oleh faktor keturunan. Deteksi dini penyakit cardiovascular dengan pengecekan kesehatan berkala sangatlah penting, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit ini.
Jika kamu mengalami beberapa gejala, segeralah lakukan diagnosa dengan beberapa metode pemeriksaan seperti Elektrokardiografi (EKG), MRI jantung, CT Scan Jantung, dan lainnya.
Selain itu, selalu waspadai gejala-gejala umum penyakit jantung, di antaranya:
- Nyeri dada seperti tertindih.
- Nyeri yang merambat di sekitar leher, rahang, punggung, dan lengan..
- Perubahan irama jantung.
- Jantung sering berdebar atau melambat tanpa sebab.
- Batuk kering yang tidak membaik.
- Mudah lelah saat melakukan aktivitas.
- Pusing dan terasa ingin pingsan.
- Sesak napas.
- Warna kulit membiru (sianosis), serta tangan dan kaki terasa dingin.
Potensi penyakit jantung yang telah terdeteksi harus segera ditangani, karena penyakit ini rentan diikuti oleh berbagai komplikasi atau hadirnya penyakit-penyakit lain yang fatal.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi seperti stroke, gagal jantung, pembengkakan arteri, emboli paru, dan serangan jantung yang berpotensi merenggut nyawa hanya dalam 12 jam setelah terjadinya serangan.
Karena itu, pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati” rasanya berlaku untuk masyarakat Indonesia yang memang darurat penyakit jantung.
Baca Juga: 12 Merk Susu Kedelai Terbaik, Sehatkan Jantung hingga Turunkan Kolesterol
Kebiasaan untuk menerapkan pola hidup sehat harus dilakukan oleh tiap orang, baik kamu yang sehat maupun yang sudah terdeteksi penyakit.
Perbaiki pola hidup dengan meningkatkan aktivitas fisik dan lebih banyak bergerak, memilih makanan yang rendah kolesterol, menghindari konsumsi garam, gula, dan lemak berlebih, serta hindari minuman beralkohol dan rokok, harus dilakukan.
Lakukan juga pengecekan kesehatan secara rutin agar kamu bisa mengetahui bagaimana kondisi fisik terkini karena potensi risiko penyakit jantung semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Mari tangkis penyakit paling mematikan di dunia dan miliki kehidupan yang lebih sehat!
Catatan:
Artikel ini dibuat bekerjasama dengan GoApotik.