Apakah herpes menular atau tidak? Dan, bagaimana kemungkinan penularannya? Ketahui hal-hal yang perlu dihindari.
Herpes adalah kondisi di mana kulit individu mengalami luka lepuh berwarna merah dan berisi cairan. Penyebab terjadinya penyakit ini dikarenakan adanya infeksi virus. Umumnya, ada bermacam-macam virus herpes, tapi yang paling sering menyerang adalah Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella Zoster Virus (VZV).
Mungkin sebagian dari Toppers bertanya-tanya apakah herpes menular atau tidak? Jawabannya iya, ini bersifat menular dan bahkan penularan bisa terjadi baik sebelum, selama, ataupun setelah luka lepuh muncul. Dilansir dari World Health Organization, infeksi herpes paling menular ketika ada gejala, tetapi penderita tanpa gejala juga masih dapat menularkan ke orang lain.
Lazimnya, herpes menular melalui kontak fisik. Namun, secara umum, ada berbagai cara penularan penyakit herpes tergantung dengan jenis virusnya. Untuk lebih rincinya, simak selengkapnya di bawah ini, Toppers!
Baca Juga: Penyakit Herpes: Gejala, Penyebab & Cara Mengobati
Cara Penularan Herpes
Herpes Simplex Virus (HSV) terbagi menjadi HSV-1 (herpes oral) dan HSV-2 (herpes genital). Secara definisi, herpes oral adalah jenis herpes yang menyerang di bagian bibir, mulut, atau sekitarnya dan herpes genital adalah herpes yang menyerang pada alat kelamin.
Sementara, Varicella Zoster Virus (VZV) adalah virus yang menyebabkan cacar air (varicella) dan cacar api (herpes zoster). Ada pula berbagai jenis virus herpes lainnya dan tiap jenis herpes memiliki cara penularan berbeda. Jika dilihat secara umum, herpes menular melalui:
1. Ciuman dan Air Liur
Dilansir dari Insider, herpes dapat menyebar melalui kontak langsung baik dari ciuman maupun air liur. Hal ini dikarenakan virus herpes dapat masuk ke tubuh melalui selaput lendir seperti di dalam mulut.
Penularan yang terjadi dari kontak ciuman ataupun air liur biasanya menyebabkan herpes oral. Hal ini juga telah dibuktikan dari American Sexual Health Association, yang menyatakan bahwa herpes oral (HSV-1) paling sering ditularkan melalui ciuman.
Jadi, apabila ada seseorang mengalami gejala herpes oral, sebaiknya hindari mencium mulut secara langsung sampai tanda-tandanya sembuh dan kulit telah normal kembali.
2. Aktivitas Seksual
Selain melalui ciuman, herpes oral (HSV-1) juga dapat terjadi karena seks oral. Sementara, melansir dari Healthline, seks oral juga bisa berisiko menyebabkan jenis herpes genital (HSV-2) meskipun jarang terjadi.
Kebanyakan HSV-2 ini ditularkan selama hubungan seks vaginal (penis ke vagina) atau anal. Proses penularan terjadi karena luka herpes atau pelepasan virus mikroskopis yang tidak terlihat bersentuhan langsung dengan robekan kecil atau selaput lendir.
Perlu Toppers ketahui pula bahwa wanita lebih rentan mengalami herpes genital karena vagina dan vulva sangat rentan terhadap penularan HSV-2. Terlebih lagi, jika melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom atau seks oral tanpa bendungan gigi.
3. Kontak Kulit dengan Penderita Herpes
Herpes juga dapat menular melalui kontak langsung kulit ke kulit yang telah terinfeksi. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah memiliki risiko lebih tinggi tertular virus herpes.
Biasanya penularan melalui sentuhan langsung (kulit) ini yang bisa berisiko menyebarkan Varicella Zoster Virus (VZV) yang menyebabkan cacar air maupun cacar api. Sebaiknya segera hindari kontak fisik langsung dengan penderita yang memiliki gejala herpes.
Baca Juga: Obat Gatal Selangkangan: Ampuh dan Tersedia di Apotik
4. Barang Terkontaminasi
Virus herpes simpleks tidak bisa hidup dalam jangka waktu yang lama pada benda mati. Terlebih lagi, jika benda tersebut kering. Namun, meskipun demikian, benda seperti alat makan, sikat gigi, ataupun lipstik berisiko menjadi media penyebaran virus herpes oral.
Melansir dari Healthline, air liur yang mengandung virus herpes dan berakhir di benda tersebut dapat menyebarkan virus untuk waktu sangat singkat. Maka dari itu, sebaiknya hindari berbagi minuman, peralatan makan, dan barang lain yang berisiko terkontaminasi virus herpes.
5. Persalinan Normal
Dikutip dari Healthline dan Very Well Health, bayi berisiko tertular herpes neonatal atau herpes bawaan lahir jika sang ibu melahirkan dengan persalinan normal melalui vagina. Herpes neonatus ini tergolong langka, namun apabila terjadi, maka akan ada komplikasi serius yang dialami oleh bayi. Seperti cedera permanen pada sistem saraf, cacat perkembangan, dan bahkan kematian.
Risiko untuk bayi tertular herpes paling besar adalah saat ibu mendapatkan HSV untuk pertama kalinya selama trimester ketiga kehamilan. Hal ini dikarenakan saat itu, tingkat HSV tertinggi dan tubuh memiliki antibodi pelindung yang sedikit untuk diteruskan ke bayi sebelum melahirkan.
Baca Juga: Kutu Air: Gejala, Penyebab & Cara Mengobati
Nah, itulah berbagai cara penularan herpes, Toppers. Semoga dengan adanya pembahasan ini, kamu bisa memahami dan menghindari penyebabnya. Jika merasakan gejala herpes, segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan jangan melakukan tindakan berisiko menyebarkan virus ke orang lain.
Referensi:
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/herpes-simplex-virus
- https://www.insider.com/can-you-get-herpes-from-kissing
- https://www.ashasexualhealth.org/oral-herpes/
- https://www.healthline.com/health/can-hsv2-be-transmitted-orally
- https://www.healthline.com/health/can-you-get-herpes-from-sharing-a-drink
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/herpes-and-pregnancy#risk-to-baby
- https://www.verywellhealth.com/is-vaginal-birth-safe-for-women-with-genital-herpes-3133000
Penulis: Oeren Lee