Coronavirus ditetapkan sebagai wabah darurat kesehatan global. Kenali gejala virus corona pada manusia yang harus diketahui sebelum terlambat!
Setelah mendeklarasikan wabah coronavirus (CoV) ini sebagai darurat kesehatan global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya memberikan nama resmi untuk virus corona ini, yaitu COVID-19. Keputusan untuk membunyikan alarm darurat kesehatan global dibuat setelah kasus pertama penularan dari manusia ke manusia di luar China dikonfirmasi.
Menurut WHO, COVID-19 merupakan singkatan dari “Co” yang berarti corona. Dan, “vi” untuk virus, dan “D” untuk disease yang berarti penyakit. Dengan “19” sebagai tahun 2019 yang mewakili tahun munculnya wabah ini.
WHO menyatakan status gawat darurat karena wabah coronavirus ini termasuk kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara akibat penyebaran wabah secara global, sehingga menjadi perhatian dunia.
Karena itu, penanganan penyakit ini membutuhkan tanggap dan koordinasi dari seluruh dunia. Untuk meningkatkan kewaspadaan, perlu diketahui gejala-gejala virus corona yang mungkin muncul.

baca juga: Antisipasi Wabah Virus Corona dengan Tingkatkan Imunitas Tubuh!
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Virus corona menyebabkan pneumonia. Pasien yang terjangkit virus ini dilaporkan menderita batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih parah bisa terjadi kegagalan organ.
Karena ini adalah pneumonia virus, antibiotik tidak ada gunanya. Obat antivirus untuk melawan flu pun tidak mampu bekerja melawan virus ini.
Gejala umum yang bisa menandakan seseorang mengalami gejala virus corona:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
- Hidung meler
- Sakit kepala
Masa inkubasi virus corona masih belum diketahui. Beberapa sumber mengatakan itu bisa antara 10-14 hari.
Pasien yang terinfeksi juga bisa tidak menunjukkan satupun gejala virus corona. Artinya mereka tidak menunjukkan gejala-gejala di atas, walaupun memiliki virus dalam sistem mereka.
Selanjutnya, pemulihan akan sangat tergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh pasien. Banyak dari pasien yang telah meninggal dunia memang sudah dalam kondisi kesehatan yang buruk sebelumnya.
WHO mengatakan vaksin baru akan siap dalam 18 bulan ke depan. Vaksin pertama yang menargetkan coronavirus kemungkinan tersedia dalam 18 bulan, “Jadi, kita harus melakukan semampunya hari ini menggunakan senjata yang tersedia”, kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Bagaimana Infeksi Coronavirus Didiagnosis
Infeksi coronavirus didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan berdasarkan gejala dan tes laboratorium. Dalam beberapa kasus, riwayat perjalanan juga penting.

baca juga: Merk Vitamin C Terbaik untuk Perkuat Daya Tahan Tubuh!
Penyakit Pernapasan yang Mirip Virus Corona
1. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
SARS juga sempat menjadi wabah yang menyebar di Tiongkok pada tahun 2002 silam. SARS sebenarnya juga disebabkan oleh virus corona namun dengan jenis yang berbeda.
SARS awalnya berasal dari kelelawar, menular ke musang, dan pada akhirnya menjangkit manusia. Gejala yang ditimbulkan oleh kedua virus ini sangat mirip.
Saat ini jumlah penderita coronavirus sudah melampaui SARS.
2. Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
MERS atau juga termasuk “saudara” dari coronavirus COVID-19. Gejala yang dialami penderita COVID-19 tidak berbeda jauh dengan gejala yang dialami pasien MERS yang mewabah di sekitar wilayah Timur Tengah pada 2012 lalu.
3. Radang Tenggorokan
Sebelumnya, ada satu suspek pasien coronavirus yang diduga terjangkit virus corona, tapi setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, pasien tersebut hanya menderita radang tenggorokan.
Batuk pada gejala corona memang cenderung mirip dengan radang tenggorokan biasa. Yang perlu diwaspadai adalah jika kamu baru saja mengunjungi negara di mana virus ini menyebar, sebaiknya periksakan ke dokter.
Terlebih lagi jika radang tenggorokan dan batuk tak kunjung sembuh.
4. Bronkitis
Dengan gejala batuk, gangguan napas, serta demam, gejala infeksi virus corona juga menyerupai bronkitis. Bedanya, sakit yang disebabkan oleh coronavirus COVID-19 akan menghasilkan batuk kering.
Sedangkan bronkitis ditandai dengan produksi lendir berlebih di faring dan laring pasien.
5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA dan virus corona keduanya sama-sama menyerang organ pernapasan. Gejala ISPA yang mirip dengan gejala terjangkit corona antara lain batuk, sesak napas, dan demam. Bedanya, ISPA lebih banyak menyerang anak kecil.
Sementara virus corona lebih sering menyerang orang dewasa hingga orang lanjut usia dengan daya tahan tubuh lemah.
6. Flu
Virus corona sebenarnya sangat banyak jenisnya, termasuk yang menyebabkan penyakit flu biasa. Cara membedakan gejala virus corona dengan gejala flu biasa adalah lamanya seseorang mengalami tanda-tanda tersebut.
Pasien corona COVID-19 akan merasakan gejala yang lebih intens dalam jangka waktu yang lebih lama.
baca juga: Informasi Terkait Penyebaran Virus Corona: Pengembalian Dana & Perubahan Jadwal Penerbangan
CoV adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV atau Sindrom Pernafasan Akut Parah).
Sementara itu, nCoV adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Setidaknya, ada lima darurat kesehatan global sejak 2005 ketika deklarasi itu diresmikan, yaitu flu babi (2009), polio (2014), ebola (2014 dan 2019), serta zika (2016).
Untuk itu juga disarankan kita mempersiapkan berbagai produk kesehatan untuk mengantisipasi berbagai virus, seperti virus Corona. Produk-produk tersebut diantaranya, masker anti virus, hand sanitizer, vitamin c, termometer, sabun anti septik dan lain sebagainya.

Penulis: Nathania Griselda