Friendzone adalah situasi paling awkward dalam hubungan pertemanan. Apa ciri-cirinya dan bagaimana cara untuk keluar?
Apakah Toppers sering mendengar istilah “friendzone”? Mungkin kamu sudah familiar dengan kata ini karena sering mendengar orang, entah teman, atau seseorang di media sosial, bercerita bahwa mereka masuk ke kondisi ini.
Mungkin, bahkan kamu sendiri juga pernah merasa ‘terjebak’ dalam zona tersebut. Namun, apa sebetulnya arti dari friendzone itu?
Arti Friendzone
Friendzone jika diterjemahkan memiliki arti zona teman dalam bahasa Indonesia. Friendzone adalah istilah yang kerap digunakan untuk menjelaskan hubungan pertemanan dua orang, di mana salah satu pihak sebenarnya mengharapkan hubungan yang romantis.
Namun, pihak satunya lagi hanya menganggap hubungan itu sebagai pertemanan saja. Jadilah, si orang yang berharap ini masuk ke zona teman atau friendzone.
Kadang-kadang, yang bersangkutan malahan tidak tahu kalau dia ternyata masuk ke zona teman. Yang satu menganggap hubungannya spesial, yang satu merasa sekadar teman biasa.
Baca Juga: Alasan Kenapa Masih Jomblo: Pilihan Hidup
Ciri-ciri Friendzone
Supaya tidak terjadi kesalahpahaman, yuk, kenali ciri-ciri dari friendzone:
1. Dia Mengajak Teman yang Lain saat Bertemu
Kamu ingin mengajaknya untuk jalan berdua, entah nonton film bioskop atau makan malam. Namun, ia malah mengajak teman yang lain untuk ikut kongkow bersama kamu.
Ini bisa menandakan bahwa ia berpikir bahwa kamu adalah sekadar teman yang mengajak hangout. Jadi, ia pun mengajak teman-teman yang lain, supaya lebih ramai.
Mungkin juga, ia mencoba menghindari situasi yang menuju ke arah romantis dengan kamu. Karena itu, ia menginginkan keberadaan orang lain.
2. Selalu Membicarakan Mantannya
Ia terus menceritakan tentang mantan pacarnya kepada kamu. Ia pun tidak merasa sungkan atau tidak enak.
Hal ini bisa berarti kamu sedang berada di friendzone, sehingga ia merasa nyaman dan cuek untuk membicarakan masa lalu percintaannya dengan kamu.
3. Sering Cerita Tentang Laki-laki/Perempuan Lain
Jika ia sering membicarakan tentang ketertarikannya kepada orang lain, mungkin kamu memang hanya dianggap teman.
Sebab, itu mungkin berarti ia tidak apa-apa jika kamu berpikir ia memang menyukai orang lain.
4. Kamu Diperlakukan Sama dengan Temannya
Perilakunya di hadapanmu dan kepada kamu sama dengan perilakunya kepada orang-orang yang kamu tahu adalah teman-temannya.
Jika begitu, mungkin kamu memang bagian dari mereka, kelompok pertemanannya.
5. Kamu Ditawarkan untuk Dijodohkan
Ia sering berkata bahwa kamu cocok dengan si A, si B, atau si C. Ia pun kerap menawarkan bantuannya untuk mencarikan kamu pacar.
Hal ini mungkin menunjukkan bahwa ia tidak melihat kamu sebagai seseorang yang berpotensi menjadi pasangannya.
Baca Juga: Arti Cinta: Ini Maknanya Menurut Para Public Figure
Cara Keluar dari Friendzone
Bagaimana caranya agar tidak terjebak dalam zona pertemanan? Berikut beberapa tips ampuh:
1. Mundur Satu Langkah
Ciptakan sedikit jarak antara kamu dan dia. Dengan kamu memiliki lebih banyak waktu tanpa dirinya, dan begitu juga dia sebaliknya, kamu bisa memiliki ruang untuk berpikir lebih jernih.
Kamu pun bisa mengevaluasi kembali perasaan kamu terhadap dia, dan bagaimana perasaan kamu saat jauh dari dia. Dan dia pun begitu. Ia dapat lebih menyadari apa peran kamu di hari-hari dia, setelah kamu menciptakan jarak.
Jika kamu selalu ada di sekitar dia, bisa saja keberadaan kamu “taken for granted” atau dianggap biasa saja dan memang sudah seharusnya.
2. Tunjukkan bahwa Kamu Berkualitas
Tunjukkanlah bahwa kamu memang kandidat potensial untuk menjadi pasangan dia. Jaga kepercayaan diri kamu.
Jika kamu yakin akan kualitas diri kamu sendiri, lebih besar kemungkinan dia pun dapat yakin.
3. Komunikasikan Perasaanmu
Kamu bisa jujur dan terbuka kepada dia. Nyatakan apa yang kamu rasakan, dengan sopan dan tulus.
Dengan menjalin komunikasi yang jujur, kamu tidak perlu bingung lagi terkait di mana posisi kamu dalam sebuah hubungan.
4. Buat Pilihan dengan Tegas
Jika semua berjalan mulus, mungkin ia ternyata membalas perasaan kamu. Namun, jika ternyata tidak, kamu harus membuat pilihan.
Kamu perlu menetapkan hubungan seperti apa yang kamu inginkan dengan dia selanjutnya. Kalau kamu memilih untuk tetap berteman dekat, pahamilah apa saja konsekuensinya.
Terimalah keputusannya dan beri waktu untuk diri kamu sendiri. Jangan salahkan diri kamu karena merasa merusak pertemanan kamu dan dia, ya.
Kamu pun bisa refreshing dengan menghabiskan waktu dan melepas keluh kesah kepada teman-temanmu yang lain.
Baca Juga: Aplikasi Cari Jodoh: Mak Comblang Digital Terbaik
Itulah arti, ciri-ciri, dan cara keluar dari friendzone. Dalam bentuk hubungan seperti apapun, idealnya utamakan komunikasi yang jelas dan jujur, sehingga arah hubungan bisa berjalan ke arah yang disadari dan diharapkan oleh kedua pihak.
Penulis: Talitha Rucira Gati