• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

10 Penyebab Diare: Tak Boleh Disepelekan, Bisa Jadi Serius

Share

10 Penyebab Diare: Tak Boleh Disepelekan, Bisa Jadi Serius

Daftar penyebab diare, jenis dan pantangannya. Bukan hanya karena kuman, bisa jadi akibat obat, pemanis buatan hingga gejala kanker.


Menurut World Health Organization (WHO), diare merupakan penyakit penyebab kematian kedua pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Ini karena diare dapat berlangsung selama beberapa hari dan membuat tubuh kehilangan air dan garam untuk bertahan hidup.

Penyakit diare biasanya ditandai dengan sering buang air besar, tinja bertekstur encer, dan merasakan sakit di bagian perut. Selain itu, diare yang disebabkan oleh infeksi juga seringkali disertai dengan demam, mual, dan muntah.

Diare akut biasanya terjadi selama satu sampai dua hari. Namun, apabila kamu sudah mengalami diare selama lebih dari tiga hari, sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: Obat Diare Terbaik: Ampuh dan Manjur, Tersedia di Apotik

Jenis Diare

penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Penyakit diare dapat terjadi dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Perbedaan lamanya penyakit ini membuat diare dibagi menjadi ke dalam beberapa jenis.

Secara klinis, WHO membagi penyakit diare dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Diare Akut

Diare jenis akut adalah jenis diare yang paling umum terjadi. Diare akut biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga satu atau dua hari. Saat mengalami diare akut, kamu akan merasakan lemas, kram otot, dan sakit kepala akibat dari dehidrasi.

Untuk mengobatinya, kamu bisa mengonsumsi cairan yang cukup, mengonsumsi obat, dan beristirahat dengan baik. Namun apabila setelah 3 hari diare kamu tak kunjung sembuh, kamu bisa melakukan konsultasi dan pemeriksaan diri ke dokter.

2. Diare Persisten

Berbeda dengan jenis diare sebelumnya, diare persisten umumnya berlangsung lebih lama, yaitu selama dua sampai empat minggu. Diare jenis ini juga sering disebut sebagai disentri.

Diare persisten biasanya terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Diare dengan jenis ini akan menyebabkan tinja encer berkepanjangan yang disertai dengan penurunan berat badan.

Pada anak-anak, diare persisten dapat menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi apabila tidak ditangani dengan tepat. Untuk itu, kamu perlu mengkonsultasikannya ke dokter untuk proses penyembuhan.

3. Diare Kronis

Jenis diare yang terakhir adalah diare kronis yang lebih jarang terjadi. Diare dengan jenis ini biasanya akan berlangsung selama lebih dari empat minggu. Oleh karena itu, diare kronis dianggap sebagai penyakit serius yang dapat mengancam nyawa.

Saat mengalami diare kronis, penting untuk mengidentifikasi apa penyebab terjadinya diare dan apa saja gejala yang dialami. Gejala diare kronis biasanya terdiri dari gejala diare ringan sampai gejala berat, seperti muntah darah dan BAB berdarah.

Apabila kamu mengalami diare jenis ini, kamu harus segera memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Obat Diare Alami: Manjur dan Bahan Mudah Ditemukan

Faktor Penyebab Penyakit Diare

penyebab diare
Sumber Gambar: Freepik

Diare merupakan gejala infeksi pada saluran usus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Infeksi ini biasanya terjadi akibat makanan atau air minum yang telah terkontaminasi. Selain itu, penyakit diare juga dapat disebabkan oleh kebersihan yang buruk.

Untuk selengkapnya, yuk simak beberapa faktor penyebab diare berikut ini:

1. Virus

penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Penyebab penyakit diare yang pertama adalah virus. Ada berbagai virus yang dapat menyebabkan diare, di antaranya adalah virus norwalk, cytomegalovirus, dan virus hepatitis.

Baru-baru ini ditemukan virus lain yang dapat menyebabkan gejala diare, yaitu coronavirus 2019 atau lebih dikenal dengan COVID-19. Seseorang yang terinfeksi COVID-19 memiliki gejala seperti mual, muntah, dan diare.

2. Bakteri dan Parasit

bakteri penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Bakteri dan parasit merupakan faktor penyebab diare yang paling umum ditemui. Biasanya makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat dengan mudah menularkan parasit dan bakteri penyebab diare ke dalam tubuh.

Selain itu, bakteri dan parasit penyebab penyakit diare juga dapat ditemukan di lingkungan yang kurang bersih dan tidak sehat. 

3. Obat-obatan

penyebab penyakit diare
Sumber Gambar: Pexels

Obat-obatan seringkali digunakan untuk mengobati penyakit. Namun siapa sangka bahwa ternyata obat-obatan juga dapat menyebabkan penyakit diare. Salah satunya adalah antibiotik.

Antibiotik dapat menyebabkan diare karena bekerja untuk menghancurkan bakteri baik dan jahat. Sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus dan menyebabkan terjadinya diare.

Selain antibiotik, obat kanker dan antasida dengan magnesium juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi diare pada seseorang. 

4. Intoleransi Laktosa

makanan penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Sering merasa perut tidak nyaman atau bahkan diare setelah minum susu? Bisa jadi kamu adalah seseorang dengan kondisi intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk mencerna laktosa dan menyebabkan terjadinya diare. Laktosa sendiri merupakan jenis gula yang sering ditemukan dalam susu atau produk susu lainnya.

Kondisi intoleransi laktosa ini dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Ini karena enzim yang berfungsi untuk membantu mencerna laktosa mulai turun setelah masa kanak-kanak.

5. Fruktosa

makanan penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Selain laktosa, gula dengan jenis fruktosa juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit diare.

Fruktosa merupakan jenis gula yang sering ditemukan secara alami dalam buah-buahan atau madu. Fruktosa juga sering digunakan sebagai pemanis tambahan dalam minuman tertentu.

Sama halnya seperti intoleransi laktosa, diare juga dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki kesulitan untuk mencerna fruktosa.

campaign vitamin daya tahan tubuh
Perkuat imunitas dengan vitamin daya tahan tubuh pilihan, nikmati diskonnya!

Baca Juga: Merk Obat Wasir di Apotik Paling Ampuh dan Manjur

6. Operasi

faktor penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Kamu mungkin sudah mengetahui bahwa operasi dapat menyebabkan beberapa efek samping, salah satunya adalah mual. Namun, selain mual, beberapa operasi jenis operasi juga dapat menyebabkan terjadinya diare.

Diare yang terjadi pasca operasi biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri berlebih di sekitar lokasi operasi, proses pengosongan perut yang terlalu cepat, hingga penyerapan nutrisi yang kurang baik di usus.

Namun, kamu tidak perlu khawatir, biasanya dokter yang menangani operasi akan meresepkan obat atau merekomendasikan diet untuk mengobati efek samping diare dari operasi.

7. Pemanis Buatan

makanan penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Makanan dengan pemanis buatan dapat menjadi faktor penyebab diare pada beberapa orang. Jenis pemanis buatan yang dapat menyebabkan diare biasanya adalah sorbitol dan manitol.

Kamu dapat menemukan sorbitol dan manitol di dalam permen karet atau produk bebas gula lainnya. Untuk menghindari terjadinya diare, kamu dapat berhenti mengonsumsi pemanis buatan dalam makanan penyebab diare.

8. Kanker Usus Besar

penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Diare kronis merupakan gejala yang paling sering terjadi pada pasien kanker usus besar. Gejala ini biasanya disertai dengan sembelit, perubahan konsistensi tinja, sampai BAB berdarah.

Seseorang dengan penyakit kanker usus besar biasanya juga akan mengalami rasa yang tidak nyaman di bagian perut secara terus menerus dan disertai dengan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Apabila kamu merasakan gejala-gejala tersebut, kamu perlu segera memeriksakan diri dan mengkonsultasikannya dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

9. Celiac

penyebab diare
Sumber Gambar: Pexels

Seseorang dengan penyakit celiac akan mengalami diare yang disertai dengan lemas dan anemia ketika mengonsumsi gluten. Ini merupakan jenis protein yang dapat ditemukan pada sereal seperti gandum.

Saat penderita celiac mengonsumsi gluten, makan sistem kekebalan tubuhnya akan memberikan reaksi yang dapat merusak lapisan usus halus dan menghambat proses penyerapan nutrisi.

10. Kolitis Mikroskopik

penyebab diare
Sumber Gambar: Freepik

Kolitis mikroskopik merupakan kondisi di mana seseorang mengalami peradangan pada usus besar (kolon). Peradangan ini kemudian akan menyebabkan terjadinya diare yang berkepanjangan.

Penyebab peradangan pada usus yang yang ditemukan dalam kasus kolitis mikroskopik masih belum jelas. Namun, para peneliti percaya bahwa peradangan ini dapat disebabkan oleh virus, penyakit autoimun, asam empedu, bakteri, atau obat-obatan.

Baca Juga: Merek Obat Pencahar yang Aman dan Ampuh Atasi Sembelit

Pantangan Diare

penyebab diare
Sumber Gambar: Medical Xpress

Saat sedang mengalami diare, kamu perlu memerhatikan asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dengan baik. Ini bertujuan agar diare kamu tidak semakin parah dan dapat segera pulih.

Berikut adalah pantangan saat diare yang perlu kamu ketahui:

1. Susu dan Produk Olahan Susu

Saat sedang mengalami diare, kamu perlu menghindari susu dan produk olahan susu. Diare akan membuat usus menjadi sulit untuk mencerna enzim laktase yang diperlukan tubuh untuk mencerna laktosa (gula dalam susu).

2. Makanan Berminyak atau Berlemak

Kamu perlu menghindari makanan berminyak dan berlemak saat sedang mengalami diare. Makanan berminyak dapat membuat otot-otot di dinding saluran cerna menjadi tegang dan menyebabkan diare menjadi semakin parah.

3. Makanan Pedas

Makanan pedas memiliki zat capsaicin yang dapat menimbulkan rasa pedas. Namun rasa pedas ini dapat membuat saluran pencernaaan menjadi iritasi dan memperparah diare. Untuk itu, kamu perlu menghindari makanan pedas selama diare agar tidak menjadi semakin parah.

4. Pemanis Buatan

Saat sedang mengalami diare sebaiknya kamu menghindari makanan dan minuman dengan pemanis buatan, seperti produk bebas gula dna minuman bersoda. Ini karena kandungan sorbitol dalam pemanis buatan dapat membuat perut menjadi kembung.

5. Kafein dan Alkohol

Kafein dan alkohol dapat menyebabkan tinja menjadi lebih encer. Untuk itu, kamu perlu menghentikan konsumsi kafein atau alkohol sementara waktu agar tidak memperparah diare yang sedang kamu alami.

Baca Juga: Manfaat Buah Parijoto: Cegah Kanker hingga Dukung Kehamilan

Itu dia Toppers jenis diare, penyebab, serta pantangan yang perlu kamu perhatikan ketika sedang mengalami diare. Jangan lupa untuk menjaga asupan makanan dan minuman, serta kebersihan agar terhindar dari penyakit diare.

Apabila kamu sedang mengalami diare akut dengan gejala ringan, kamu bisa mengonsumsi obat diare dan produk kesehatan lainnya yang semuanya bisa kamu dapatkan di Tokopedia!

Namun, jika diare kamu tak kunjung sembuh, kamu perlu berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter ya, Toppers!

produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Penulis: Nyimas Pamela Anisa Dewi

© 2009-2025, PT Tokopedia