Kini kamu bisa mendapatkan manfaat jahe dengan mudah dengan cara menanam jahe di rumah. Yuk, simak cara menanamnya!
Cara Menanam Jahe – Toppers pasti sudah tidak asing kalau mendengar kata jahe bukan? Ya, rempah-rempah yang satu ini sudah menjadi bagian dari keseharian orang-orang Indonesia. Kamu pasti bisa dengan mudah menemukan masakan dan minuman yang mengandung jahe di mana saja.
Jahe merupakan rempah-rempah yang masih satu keluarga dengan kunyit, lengkuas, dan kapulaga. Jahe sendiri adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Jadi tidak heran kalau di Indonesia akan sangat mudah untuk menemukan rempah-rempah yang satu ini.
Rempah-rempah yang khas dengan rasa hangatnya ini juga disebut-sebut menjadi salah satu rempah-rempah yang paling sehat dan paling enak di dunia, lho Toppers. Tidak heran kalau jahe sering diolah menjadi berbagai makanan dan minuman yang menyehatkan.
Manfaat Jahe
Selain rasa dan wanginya yang enak, jahe juga dikenal kaya manfaat. Ini karena jahe adalah sumber antioksidan yang baik bagi tubuh. Selain itu, jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi, antivirus, antibakteri, dan sifat sehat lainnya.
Untuk itu, tidak heran jika tanaman herbal satu ini sering digunakan sebagai jamu dan obat tradisional yang baik untuk kesehatan.
Jahe memiliki manfaat yang dapat membantu mengurangi gas dalam perut, meredakan mual, meredakan pilek atau flu, meredakan nyeri, mengurangi peradangan, hingga menurunkan risiko penyakit kanker.
Cara Menanam Jahe
Untuk kamu yang ingin mendapatkan manfaat jahe, sekarang kamu bisa menanam jahe dengan mudah di rumah. Yuk, simak cara menanam jahe berikut ini!
BACA juga: Cara Menanam Hidroponik & Pengertiannya, Rapi dan Mudah!
1. Pilih Jenis Jahe yang Ingin Ditanam
Sebelum memulai menanam jahe, kamu perlu memilih jenis jahe apa yang akan kamu tanam. Di Indonesia, ada tiga jenis jahe yang terkenal. Pertama adalah jahe merah, kedua jahe putih, dan yang terakhir adalah jahe emprit.
Jahe putih dan jahe emprit memiliki warna yang hampir sama. Bedanya jahe putih biasanya berukuran lebih besar dengan bentuk yang gemuk. Sedangkan jahe emprit memiliki ukuran yang lebih kecil, panjangnya pun tidak lebih dari 30 cm dengan bentuk yang tampak pipih dan melintang.
Sementara jahe merah memiliki warna yang berbeda dari kedua jahe sebelumnya, yakni warna merah. Jahe ini memiliki serat yang lebih kasar dengan aroma pedas yang cukup tajam.
Apabila jahe putih dapat dipanen ketika masih muda, maka jahe merah biasa dipanen ketika sudah tua. Biasanya jahe merah seringkali dijadikan jamu atau obat tradisional.
2. Mulai Pembibitan
Setelah memilih jenis jahe apa yang akan ditanam, kamu bisa mulai pembibitan dengan menumbuhkan tunas pada jahe atau yang disebut dengan rimpang jahe.
Biasanya rimpang jahe yang digunakan untuk pembibitan adalah rimpang jahe yang sudah berumur minimal 10 bulan. Kamu harus memilih rimpang jahe yang sehat dan terbebas dari hama.
Kemudian kamu bisa memulai pembibitan dengan cara merendam rimpang jahe tersebut ke dalam air hangat selama satu malam. Lalu, letakkan rimpang di tanah sampai bertunas. Jangan lupa untuk menyimpannya di tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari secara langsung ya Toppers.
3. Siapkan Media Tanam
Untuk menanam jahe, kamu perlu menyiapkan media tanam. Kamu bisa menggunakan pot dengan ukuran 30 x 35 cm. Ini cukup untuk menanam tiga sampai empat buah jahe. Akan lebih baik apabila pot yang kamu gunakan memiliki sistem drainase yang baik.
Kemudian kamu bisa masukkan tanah yang menjadi media tanam ke dalam pot tersebut. Agar lebih subur, kamu bisa menambahkan campuran pupuk kandang dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1.
baca juga: Siapkan Kado untuk Pasangan dengan 7 Ide Kotak Kado Valentine yang Berkesan!
4. Tanam Bibit Jahe ke Media Tanam
Setelah tunas rimpang jahe sudah berukuran 1-2 cm, potong rimpang jahe menjadi beberapa bagian kecil. Setiap potongan rimpang bisa memiliki beberapa tunas.
Kemudian tanam tunasnya ke media tanam yang sudah kamu siapkan. Letakkan tunas rimpang jahe tersebut 5-10 cm di dalam tanah. Dan beri jarak antara satu tunas dengan tunas lainnya sekitar 5 cm.
5. Rawat Tanaman Jahe
Apabila kamu sudah menanam bibit jahe ke media tanam, kamu hanya perlu merawat tanaman jahe sampai masa paneh jahe tiba.
Untuk merawat tanaman jahe, kamu perlu menaruh tanaman di tempat dengan suhu 24-30 derajat Celcius. Karena lingkungan yang terlalu dingin akan memperlambat pertumbuhan jahe, bahkan bisa membuatnya tidak tumbuh.
Kamu juga harus memastikan untuk menyiram tanaman jahe dengan air secara rutin. Namun jangan menyiram air secara berlebihan ya Toppers, karena ini bisa membuat jahe menjadi busuk.
Kemudian kamu bisa menunggu 10-12 bulan sampai tanaman jahe kamu siap dipanen.
baca juga: 10 Jenis, Manfaat, dan Cara Menanam Tanaman Obat Keluarga di Rumah
Gimana Toppers? Cukup mudah bukan untuk menanam jahe di rumah. Kamu bisa melakukan kegiatan menanam jahe untuk mengisi waktu luang kamu.
Setelah jahe kamu siap panen, kamu bisa mengolah jahe kamu menjadi berbagai olahan. Seperti jamu, manisan jahe, atau sekadar pelengkap bumbu masakan kamu.
Nah, untuk Toppers yang ingin mencoba menanam jahe di rumah, kamu bisa beli bibit tanaman, pot, pupuk, media tanam, dan perlengkapan bercocok tanam lainnya di Tokopedia. Karena Tokopedia selalu ada selalu bisa!
Penulis: Nyimas Pamela