• socmed Facebook icon
  • socmed Instagram icon
  • socmed Twitter icon
  • socmed Youtube icon
Tokopedia
Tokopedia Blog - Home
MORE STORIES

Bronkitis, Penyakit Pernapasan yang Berisiko Komplikasi

Share

Bronkitis, Penyakit Pernapasan yang Berisiko Komplikasi

Bronkitis adalah penyakit pernapasan akibat adanya peradangan pada bronkus. Ketahui gejala, penyebab dan cara mengobatinya.


Ditinjau oleh: dr. Putri Sarah

Bronkitis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada bronkus, yakni merupakan saluran utama pernapasan yang berguna untuk membawa udara dari dan menuju paru-paru. Tanda individu menderita bronkitis, yaitu kebiasaan batuk dengan lendir yang mengental dan dapat berubah warna.

Secara umum, bronkitis sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan kronis. Berikut adalah masing-masing penjelasannya: 

  • Bronkitis akut, merupakan jenis peradangan sementara yang dapat membaik dalam seminggu hingga 10 hari. Namun, gejala batuknya sendiri dapat bertahan hingga 2 sampai 3 minggu. Bronkitis akut berisiko menyerang segala usia, tetapi kebanyakan terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun dan lebih sering terjadi saat musim dingin. 
  • Bronkitis kronis, merupakan jenis peradangan jangka panjang yang lebih serius. Iritasi atau peradangan terjadi selama 3 bulan dalam setahun dan setidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Lazimnya, ini terjadi pada orang dewasa di atas usia 40 tahun. Bronkitis kronis sendiri dikenal sebagai salah satu kondisi yang termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Nah, apa sajakah gejala, penyebab, dan cara mengobati penyakit bronkitis? Simak selengkapnya di bawah ini, Toppers!

Baca Juga: Obat Batuk Alami: Bahan Herbal, Racikan Tradisional

Gejala Bronkitis

gejala bronkitis
Sumber Gambar: Pexels/Gustavo Fring

Jika tidak ditangani dengan baik, bronkitis berisiko menyebabkan komplikasi yang lebih serius dan berbahaya. Bahkan, dilansir dari Health Line, dikatakan bahwa bronkitis dapat berkembang menjadi penyakit pneumonia jika tidak diobati dengan baik.

Oleh karena itu, sangat penting untuk Toppers mengetahui gejala bronkitis agar bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin.

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala umum untuk kedua jenis bronkitis: 

  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Rasa sakit atau tidak nyaman di area dada
  • Demam ringan dan menggigil
  • Adanya lendir (sputum), yang berwarna jernih, putih, abu-abu kekuningan atau berwarna hijau

Baca Juga: Obat Batuk Paling Ampuh, Batuk Berdahak dan Kering Tuntas

Penyebab Bronkitis

penyebab bronkitis
Sumber Gambar: Pexels/Anna Shvets

Untuk mencegah terkena penyakit bronkitis, tentu wajib bagi Toppers untuk mengetahui penyebabnya supaya bisa menghindari.

Penyebab bronkitis berbeda tergantung dengan jenis yang diderita oleh individu. Berikut adalah penjelasan penyebab bronkitis tergantung dengan jenisnya: 

  • Bronkitis Akut

Untuk bronkitis akut sendiri umumnya diakibatkan oleh infeksi virus, yakni virus yang serupa dengan virus flu (influenza) atau pilek. Tidak hanya itu, bronkitis akut juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, infeksi akibat bakteri memang lebih jarang terjadi. 

  • Bronkitis Kronis

Penyebab bronkitis kronis seringkali disebabkan karena aktivitas merokok (aktif) ataupun paparan asap rokok (pasif) dalam jangka waktu yang lama. Di dalam rokok memiliki zat yang dapat merusak bulu kecil paru-paru atau yang dinamakan dengan rambut silia. Inilah yang membuat rokok jadi penyebab utama bronkitis kronis.

Selain itu, ada faktor risiko lain yang dapat menimbulkan dan memperparah kondisi bronkitis baik akut maupun kronis, antara lain polusi udara, debu, ataupun gas beracun di lingkungan. Risiko dapat meningkat apabila keluarga juga memiliki riwayat penyakit bronkitis, asma dan alergi, ataupun Refluks Gastroesofageal (GERD).

Untuk mengurangi risiko terjadinya bronkitis, berikut adalah tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan:

  • Jangan merokok karena ini dapat meningkatkan risiko bronkitis.
  • Hindari semua yang berpotensi untuk mengiritasi paru-paru, seperti paparan asap rokok, polusi udara, dan debu.
  • Dapatkan vaksinasi influenza ataupun pneumonia. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang menderita  bronkitis akut akibat virus influenza. 
  • Cuci tangan secara rutin untuk mencegah atau mengurangi risiko terkenanya penyebaran virus. Selain cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, Toppers juga dapat menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  • Gunakan masker saat bepergian ke daerah yang padat dan rentan polusi, apalagi jika kamu memiliki riwayat asma atau PPOK.

Baca Juga: Obat Batuk untuk Ibu Hamil, Aman untuk Bunda dan Kandungan

Cara Mengobati Bronkitis

cara mengobati bronkitis
Sumber Gambar: Pexels/Towfiqu Barbhuiya

Setiap jenis bronkitis memiliki cara pengobatan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan cara mengobati bronkitis berdasarkan jenisnya:

  • Bronkitis Akut

Biasanya, bronkitis akut dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu melalui peningkatan asupan cairan untuk membantu mengencerkan lendir, makan makanan sehat, dan berolahraga ringan.

Namun, jika terdapat gejala yang sangat mengganggu, kamu bisa menggunakan obat-obatan untuk mengurangi peradangan, mencegah terbentuknya lendir, dan mengobati gejala batuk, demam ataupun nyeri pada tenggorokan. Selain itu, apabila bronkitis dikarenakan infeksi bakteri, dokter umumnya akan meresepkan antibiotik.

  • Bronkitis Kronis

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bronkitis kronis termasuk sebagai penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang tidak dapat disembuhkan secara total. Pengobatan ataupun penanganan yang diberikan oleh dokter hanya bertujuan untuk mengontrol dan mengurangi berbagai gejala yang muncul.

Lazimnya, gejala bronkitis kronis ini akan diobati dengan menggunakan berbagai metode, mulai dari obat-obatan, terapi oksigen, rehabilitasi paru, pembedahan, ataupun perpaduan dari semua metode.

Bagi kamu yang sudah terdiagnosis dengan bronkitis kronis, usahakan untuk memiliki alat cek saturasi oksigen dirumah atau disebut dengan pulse oximetry agar dapat memonitor kadar oksigen di dalam darah.

Baca Juga: Manfaat Belimbing Wuluh, ‘Si Mungil’ Ampuh Obati Batuk?

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Toppers mengalami berbagai gejala di atas, segera hubungi dan lakukan pemeriksaan ke dokter. Ini dilakukan guna mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan terbaik dari dokter.

Terlebih lagi, jika kamu mengalami hal-hal yang dinyatakan oleh Healthline, yakni: 

  • Sesak napas
  • Berusia tua
  • Demam tinggi (di atas 100.4 ºF atau 38ºC)
  • Gejala tidak hilang setelah tiga minggu
  • Mengganggu kenyamanan tidur
  • Mengeluarkan lendir yang berubah warna ataupun darah
  • Memiliki masalah jantung, asma, kanker, penyakit ginjal ataupun riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) terkontrol yang tiba-tiba memberat.

Jika ternyata Toppers dicurigai menderita bronkitis, maka dokter biasanya akan melakukan: 

  • Pemeriksaan fisik
  • Tes ludah
  • Tes darah untuk memeriksa infeksi
  • Tes fungsi paru
  • Rontgen dada
produk kesehatan
Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini!

Referensi:

Penulis: Oeren Lee

© 2009-2025, PT Tokopedia